🕊️ - ❝ f o u r t e e n ❞ ·˚ ༘

3.8K 524 40
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku harap kau masih memiliki logika dan mengingat kembali posisimu di sini." Finalnya lalu pergi meninggalkan Layla seorang diri

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Party at Arvis"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ WARNING : untuk yang belum membaca novel / yang menikmati cerita melalui manhwa dan sedang menunggu chapter terbaru update ]

❗Alur Chapter ini menggunakan alur dari novel dan di mix menggunakan alur buatan saya sendiri. Jadi untuk menghindari spoiler, mungkin chapter ini bisa diskip dahulu hingga chapter terbaru manhwa update ❗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Omong-omong, Matthias sepertinya terlambat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Omong-omong, Matthias sepertinya terlambat. Aku pikir orang-orang yang pergi bersamanya sudah kembali." Celetuk Elysee.

Wanita itu sudah bosan dengan permainan kartu yang ia mainkan. Dia sudah ingin memulai acara makan malam, tetapi putranya, Matthias belum memberikan tanda akan muncul.

"Matthias berkata bahwa ia akan berjalan sebentar di hutan, mungkin sekarang dia dalam perjalanan pulang." Ujar Irene mecoba menenangkan sang Nyonya.

"Dia sepertinya terlalu menyukai hutan itu." Kata Elysee, dia menggerakan lonceng dan para pelayan datang untuk menyiapkan meja.

Para nona bangsawan muda yang hadir dan tidak memiliki pekerjaan mengelilingi meja itu, memakan kudapan ringan dan bergosip.

"Irene, mengapa kau tidak mengadakan pesta di Arvis?" Tanya Elysee membuat Irene terkejut.

"Eh.... Saya? Di Kediaman Arvis?" Kagetnya.

"Tentu saja, kau boleh mengundang semua temanmu." Lanjutnya.

'........ Temanku hanya Claudine.... dan juga Layla.' pusing Irene.

"Jangan khawatir, anggap saja sebagai pelatihan untuk menjadi calon Duchess. Kediaman ini pasti akan lebih hidup jika banyak orang muda di sini." Elysee tersenyum lembut.

"Bukankah itu ide yang bagus?" Tanya Elysee. Namun semua orang di ruangan itu tahu, bahwa itu bukanlah usulan, tapi suatu yang harus disetujui.

"Nyonya Herhardt sangat pengertian dan murah hati." Kata Countess Brandt, ibu dari Claudine.

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Where stories live. Discover now