Extra Chapter 3

210 18 0
                                    

"Aigoo, cantikku lucu sekali!" Jimin merasa gemas dengan Yoosun. Sedari tadi dia sibuk memberikan kecupan-kecupan ringan di pipi Yoosun, bahkan sampai tak sengaja menyerempet bibirnya.

"Jim, aku juga mau menciumnya!" serobot Taehyung yang baru saja datang dengan member lainnya. Dia langsung mengambil alih Yoosun dari Jimin. "Hm, kenapa dia sangat wangi?"

"Itu karena dia baru saja mandi, bodoh!" hardik Yoongi sambil memutar bola matanya. Tetapi senyumnya mekar ketika mendengar suara tawa Yoosun yang terlihat senang dimomong Taehyung.

Jungkook sempat mencoba menarik perhatian Yoosun, tapi dia dicueki. Merasa kesal karena kalah start dari Taehyung, Jungkook akhirnya pergi ke dapur untuk mendatangi Seokjin yang tengah memasak bersama Hoseok.

Yoongi yang melihat gerak-gerik itu pun mengakui strategi Jungkook brilian. Taklukan dulu ayahnya, baru bayinya. Begitulah yang pasti ada di pikiran Jungkook. Yoongi berjalan ke dapur dengan santai sambil memikirkan apa yang sedang diinginkan Seokjin untuk dia belikan. Sebagai sogokan.

Di sisi lain, Taehyung merasa sangat bahagia bisa membuat Yoosun tertawa. Hatinya tidak sanggup menolak keinginan untuk menciumi pipi gembil Yoosun. Pada saat tertentu, Yoosun menoleh ke kiri mencari sumber suara yang dimainkan Namjoon. Bibir Taehyung yang sudah tersodor pun tak pelak tersasar ke bibir Yoosun. Taehyung bahkan bisa merasakan basah oleh air liurnya.

Namjoon memprotes, "Aish, gantian lah, Tae. Aku juga ingin menciumnya." Akhirnya Namjoon mendekat ke Taehyung untuk mengelus-elus pipi Yoosun sebelum mencuri kesempatan untuk menciumnya juga.

Jimin juga belum beranjak dari memainkan jari kaki si mungil sambil bermain peekabo memakai topi.

"Ah, kalian ini! Jangan curi perhatian Yoosun dariku!" Taehyung protes, merasa quality time nya dengan si kecil terganggu.

"Guys! Kemarilah! Makanan sudah siap!" teriak Hoseok dari arah dapur. Memanggil mereka semua.

"Arraseo!" balas Namjoon sambil menarik Jimin dan Taehyung agar bergerak dan berhenti bermain dengan Yoosun.

Taehyung menggendong Yoosun dengan kaki berjingkat-jingkat. Dia meletakkan Yoosun di tempat duduk khususnya, tetapi Yoosun malah menangis karena dia sudah melihat ayahnya.

"Aigo, Hyung, Yoosun langsung menangis ketika melihatmu." Taehyung berujar.

Seokjin menoleh, "Jinjja?" Dia menatap Yoosun tapi masih diam di tempat. Kepasifannya itu membuat tangis Yoosun makin kencang. Tangan mungil itu terulur ke arahnya tanda minta digendong.

Seokjin tertawa, "Yoosunie ingin Papa atau ingin susu?" tanyanya sambil menunjukkan botol susu ke arah Yoosun.

"Pa! Pa!" Yoosun teriak begitu, membuat semua orang terpekik gemas.

"Oh, Yoosun ingin Papa? Jadi, tidak usah minum susu ya?" Seokjin meletakkan botol susu ke meja, sengaja menyembunyikannya untuk mengetes apakah Yoosun menginginkan itu atau tidak. Ternyata Yoosun sama sekali tidak melirik ke arah botol sama sekali. Tangannya masih terjulur ke arah Seokjin.

Akhirnya Seokjin mendekat untuk mengangkat tubuh Yoosun. Bayi mungil itu langsung meraihnya dengan cepat, masih terisak tetapi segera menyurukkan wajah ke dadanya.

Seokjin mendapati dirinya meleleh.

"Aigo, Yoosunie kangen Papa? Memangnya habis diapain, hm, sama Paman-Paman? Dinakalin ya?"

Jimin menyeletuk, "Tidak kok!"

Namjoon juga, "Suer!"

Taehyung juga, "Dia malah tertawa girang bermain dengan aku, Hyung."

Struggle • KSJ (Completed)Where stories live. Discover now