Part 3

146 24 19
                                    

Why do we always end up meeting like this?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Why do we always end up meeting like this?
..

Sudah seharian ini Hao melamun--ia terus mengingat kejadian didalam lift tadi. Ia masih bisa merasakan dengan jelas bagaimana pria itu meraih lengannya dan melindungi tubuh Hao dari dorongan orang-orang. Hao juga masih bisa menghirup aroma feromon Hanbin yang memabukkan namun juga menenangkan, kenapa ia terus merasa aneh seperti ini setiap kali bertemu dengan Hanbin? Ia bahkan tidak mengenal pria itu dan mengetahui namanya dari dokter dikampus mereka.

"ah benar juga, aku lupa mengucapkan terima kasih padanya--jika dipikir-pikir sudah dua kali dia menolongku" cicit Hao yang tengah duduk dimeja belajar yang ada disudut kamarnya, "tapi rasanya canggung sekali jika aku tiba-tiba menghampirinya dan mengajaknya bicara.."

"ish kenapa aku terus memikirkannya? ada apa denganku?" cicit Hao seraya mengusak rambutnya frustasi hingga kini rambutnya nampak berantakan. Hao lantas menempelkan kepalanya diatas meja dengan posisi menyamping sehingga ia bisa menatap keluar melalui jendela kamarnya.

Lagi-lagi tanpa ia sadari wajah pria itu terbersit didalam benaknya, Hanbin memiliki wajah yang tegas, alisnya tebal, hidung mancung, tubuh yang tinggi dan terasa sangat gagah, ia memiliki bulu mata yang lentik dan indah serta bibir tipis yang terlihat sempurna diwajah dinginnya itu yang sialnya sangat, "tampan" bagi Hao dan setelah menyadari pemikirannya Hao kembali menegakkan posisi duduknya dan menggeleng kencang.

"Zhang Hao, sepertinya kau benar-benar sudah gila!" pekiknya frustasi.

"kenapa putra ayah menjadi orang gila?" celetuk sebuah suara yang membuat Hao menoleh kearah pintu, ia lantas terkejut melihat sang ayah tengah berdiri disana dengan tampang keheranan.

"ayah, setidaknya ketuk dulu sebelum masuk.." omel Hao.

"ayah sudah melakukannya tapi kau tidak menjawab, jadi ayah masuk saja~" balas sang ayah dengan tampang jengkelnya sedangkan Hao segera menampilkan cengirannya, benarkah ayahnya sudah mengetuk--kenapa ia sama sekali tidak dengar? Atau karena ia terlalu fokus memikirkan Hanbin?

"Hao, akhir pekan ini bisa ikut ayah dan ibu bertemu teman kami?" tanya sang ayah membuat Hao merasa curiga, "mereka memiliki anak seusiamu, sepertinya ayah pernah mengatakan hal ini."

"ayah bukankah aku sudah bilang, aku tidak mau dijodohkan~" rengek Hao pada sang ayah, kenapa ayahnya ini sangat ingin Hao segera memiliki pasangan?

"ayah tidak bilang ingin menjodohkan kalian, ayah hanya ingin makan malam bersama dengan teman lama ayah, tidak ada salahnya jika kau juga berkenalan dengan putra mereka-kan? kasihan jika dia datang hanya untuk mendengar obrolan kami, setidaknya dia bisa bertemu dengan teman sebayanya dan kalian bisa berteman juga, bagaimana?" jelas sang ayah dan tetap saja membuat Hao curiga namun pada akhirnya ia menyetujui permintaan sang kepala keluarga tersebut membuat Chanyeol tersenyum puas, "baiklah kalau begitu, ayah harap kalian bisa berteman--siapa tahu kalian cocok.." imbuhnya lalu segera keluar meninggalkan kamar putra semata wayangnya tersebut karena Chanyeol tahu jika putranya pasti akan mengoceh setelah ini. Kekeke.

'Till We Meet Again | BINHAO X GYUJIN ABOWhere stories live. Discover now