Easy come easy go, friendship
*
Aku ingat sekitar lima tahun yang lalu, tepat di jembatan ini, aku berdoa kepada Tuhan supaya aku diberi kesempatan untuk bertemu dengan seorang teman dekat. Aku iri melihat grup-grup perempuan yang bertamasya bersama di obyek wisata ini. Tak lama kemudian, seseorang penghuni baru tiba di apartemen yang berada satu lantai denganku. Kami langsung menjadi kawan dekat, sampai setidaknya satu bulan yang lalu. Ternyata aku tidak lebih dari sekedar beban untuknya karena aku merasa nyaman saat bersama dia.
Lalu lima tahun berlalu, dan aku kembali lagi ke tempat yang sama, mengharap Tuhan mengirimkan manusia lain untukku. Easy come, easy go memang. Tapi aku berharap, suatu saat ada orang yang Tuhan ijinkan masuk ke kehidupanku dengan mudah dan mau berteman denganku sampai kapanpun. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Water
Short StoryWandering eyes through the surface, and all eyes could see was black. Thus, in order to dance under the luminous glow of light, you need to dive deep deep and deep beneath the layers. Will you join me on this thirty days long journey? Though i cant...