Tokoh hari ketiga bertemu dengan tokoh hari kelimabelas
*
Hari ini aku masih membantu Uti menjaga toko. Tetangga masih mengadakan hajatan. Kurasa, tiga hari dua malam, sih.
Ternyata, hari ini toko lebih ramai dari kemarin. Untung saja Uti ada di sini. Jadi, aku tidak perku bingung kalau ada pembeli yang menanyakan harga. Begitu pula Uti yang tentu terbantu dengan keberadaanku. Terlebih, Uti tidak terbiasa dengan metode pembayaran digital seperti menggunakan QRIS.
"Sudah ya, Mbak. Dibayar atas nama Xavier," ujar salah satu pembeli sembari menyodorkan layar ponselnya.
Aku mengangguk mengiyakan. Namanya unik, batinku.
"Terima kasih, Mas," jawabku kepada lelaki itu. []
YOU ARE READING
Black Water
Short StoryWandering eyes through the surface, and all eyes could see was black. Thus, in order to dance under the luminous glow of light, you need to dive deep deep and deep beneath the layers. Will you join me on this thirty days long journey? Though i cant...