bab 8

1.6K 167 14
                                    


Kriiingg!!

Suara alaram berbunyi. Gadis sang pemilik kamar masih terlelap dalam tidurnya.

Ceklek

Seorang wanita memasuki kamarnya, mematikan alaram yang sudah berbunyi sedari tadi. Walaupun suara dari alaram itu menyaring sampai terdengar dari luar kamarnya, gadis itu tak terusik sama sekali.

Indah perlahan menarik gorden, membiarkan sinar mentari masuk kedalam kamar Oline.

Oline, sang pemilik kamar mulai terusik dengan sinar mentari yang mulai menusuk matanya, silau.

Tangan nya tergerak untuk mengucak matanya, namun Indah menahan tangan nya dengan cepat membuat Oline membuka matanya walau berat rasanya.

"Ehm?"

"Jangan dikucek matanya, nanti sakit" jawab Indah.

Oline pun mulai tersadar. Ia bangun dari tidur nya dan menyandarkan dirinya di kepala ranjang untuk mengumpulkan nyawa sebelum mandi terlebih dahulu.

"Mommy morning hug, please" pinta Oline manja seraya merentangkan kedua tangan nya.

Indah yang semula sedang membereskan tempat tidur Oline pun menghentikan kegiatan nya sesaat, ia menatap anaknya ini lekat.

"Tumben manja, lagi kenapa sih kamu?" Indah bertanya, dan ia pun menghampiri Oline untuk memeluk nya.

Di sela pelukan, Oline menggeleng sebagai jawaban. Namun Indah ragu dengan jawaban yang di berikan Oline.

"Bohong ya, kamu lagi kenapa Lin? Cerita dong sama mommy" Indah mengeluarkan jurus merayu nya.

Oline menunduk, ia nampak berfikir sejenak.

"Aku cem-" ucapan Oline terpotong.

"MOOMYY, KAKAK. KOK LAMA BANGET SIH?" Erine memekik dari luar kamar membuat mereka berdua tersentak.

Oline mengurungi niat nya untuk bercerita pada Indah.

"Eh, mom aku mandi dulu ya" Oline berbicara sebelum Indah bicara lebih lanjut mengenai dirinya.

Dengan cekatan Oline mengambil handuk yang terletak di kursi belajar nya lalu ia masuk kedalam kamar mandi.

Indah hanya geleng-geleng dengan tingkah anak sulung nya ini.

Pagi hari yang hangat di kediaman Senjaya family. Oniel tengah bersiap dengan kemeja putih dan jas hitam yang melekat sempurna ditubuhnya.

Indah keluar dari kamar mandi dengan dress putih sederhana nya, tak lupa dengan make up yang natural membuat wajahnya terlihat semakin sempurna. Ia melangkah menghampiri suaminya yang menatap kearahnya dengan senyuman yang terukir diwajah Oniel.

Oniel mengecup kening Indah, menikmati wangi khas istrinya yang selalu menjadi wangi favorit Oniel setiap harinya.

"Selalu cantik, love you mommy Indah" Oniel berucap.

"Love you more papa Oniel" balas Indah.

Pandangan Indah tertuju pada dasi yang dikenakan Oniel yang nampak miring, sudah bisa ditebak, Oniel pasti memakainya sendiri. Karna ia tak pernah bisa memasangkan dasi dengan benar.

Jari telunjuk Indah menunjuk kearah dasi yang dipakai Oniel, membuat sang pemakai dasi pun turut melihat kearah dasinya yang Indah tunjuk.

Indah menyipitkan matanya, lalu menatap suaminya.

"Pakai sendiri, ya?" Tebak Indah

Oniel tersenyum kikuk menyadari dasinya yang terpasang tak rapi.

Pelukan hangat Oline.Kde žijí příběhy. Začni objevovat