08. ⚠️🔞 Bubur Ayam 🔞⚠️

Start from the beginning
                                    

Pak Heru kemudian berjongkok di depan Bu Erna, lalu melepaskan celana dalamnya Bu Erna.

Tanpa berlama-lama Pak Heru langsung menjilati vaginanya Bu Erna dengan sangat agresif.

“Aarghh... Pak.. To_long Jangan lakukan itu Pak.” Dengan susah payah Bu Erna mengatakannya, karena tubuhnya sudah mulai terangsang.

Bu Erna merasa sangat malu saat vaginanya dijilati oleh majikannya.

Setelah merasa puas menjilati lubang vagina, Pak Heru langsung memasukan jari tengahnya kedalam lubangnya Bu Erna.

Sleeepp. Aaghhh...Hmmm... Desah Bu Erna saat lubangnya di obok-obok oleh majikannya.

Mendengar desahan Bu Erna, nafsu Pak Heru semakin terbakar.

Pak Heru lalu mempercepat kocokannya, hingga membuat tubuh Bu Erna bergetar menahan rasa nikmat.

Aarghh...Aarghh.. Desah nikmat Bu Erna hingga mulutnya menganga menahan rasa nikmat.

Beberapa saat kemudian Bu Erna pun sukses mencapai puncak kenikmatannya.

“Aa_was Pak.. Aarghh...Crrooottss..” Desah Bu Erna karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Tubuh Bu Erna mengejang hebat hingga nafasnya langsung ngos-ngosan.

Huuuffss..Hhuuffs..Nafas Bu Erna terengah-engah...

Pak Heru lalu meminta Bu Erna untuk berjongkok di depannya.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa pasrah menuruti keinginan majikannya.

Bu Erna lalu berjongkok di hadapan majikannya, sementara Pak Heru sedang membuka celana dalamnya.

Tanpa berlama-lama Pak Heru langsung memasukan penisnya kedalam mulutnya Bu Erna.

Sleeepp.. Aarghh.. “Enak sekali Erna.” Uughh... Desah Pak Heru saat penisnya disepong oleh Bu Erna.

Pak Heru lalu memegangi kepalanya Bu Erna, kemudian memaju mundurkan kepalanya lebih cepat lagi, agar lebih terasa nikmat.

Aarghh...Aarghh.. Pak Heru terus-terusan mendesah karena terasa sangat nikmat.

Saking nikmatnya Pak Heru hingga tidak sadar kalau saat ini Bu Erna sudah kewalahan, karena penisnya Pak Heru lumayan cukup besar, sehingga Bu Erna kesulitan untuk bernafas.

Pak Heru kemudian menekan lebih dalam lagi penisnya, hingga membuat tenggorokan Bu Erna langsung tersedak...

Uuhuukss....Uuhukksss..

“Maafkan saya Er, tadi saya terbawa nafsu.” Ujar Pak Heru.

Bu Ena sedang sibuk mengatur nafasnya, karena ia sudah kehabisan nafas.

Setelah nafas Bu Erna kembali pulih, Pak Heru meminta Bu Erna untuk berdiri.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa pasrah menuruti keinginan majikannya.

Setelah Bu Erna berdiri, Pak Heru mengangkat kaki kirinya Bu Erna, setelah itu ia langsung memasukan penisnya kedalam lubang vaginanya Bu Erna.

Bleeesss... Aaaghhh..Desah nikmat Bu Erna saat lubangnya sudah terisi penis Majikannya.

Pak Heru lalu menggoyangkan pinggulnya maju mundur, hingga terdengar suara.

Plok...Plok...Plok...Aarghh..Aarghh.. Desah nikmat Bu Erna saat Pak Heru sudah menggenjotnya.

Kemudian Pak Heru menjilati bibir tipisnya Bu Erna, lalu tangannya meremas-remas bokongnya Bu Erna yang super membahana.

Bu Erna sudah sangat menikmatinya, hingga tubuhnya sesekali bergetar, karena terasa sangat nikmat, saat majikannya sedang menggenjot lubangnya.

Melihat Bu Erna terus-terusan mendesah, nafsu Pak Heru pun semakin membara.

Pak Heru lalu mempercepat genjotannya. Hingga desahan Bu Erna semakin keras.

Plok...Plok...Aarghhh...Hhmmm.. Desah Bu Erna karena terasa sangat nikmat.

Pak Heru langsung menghentakan pinggulnya lebih cepat lagi, lalu menekan penisnya lebih dalam lagi, agar lebih terasa nikmat.

Aarghh...Eemmm..Uughh....Desah nikmat Bu Erna hingga matanya merem melek.

Beberapa saat kemudian, Pak Heru merasakan spermanya akan segera keluar.

Dengan cepat Pak Heru langsung mencabut penisnya yang masih menancap di lubang vaginanya Bu Erna.

Aarghhh...Croot...Croot.. Desah Pak Heru karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Setelah lahar hangatnya keluar, Pak Heru kembali memakai celananya.

Bu Erna langsung berlari menuju kamarnya, karena takut anaknya akan melihatnya.

Pak Heru lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan jimatnya. Setelah merasa bersih Pak Heru kembali lagi ke lantai 1 kemudian duduk di ruang tamu.

Sementara Bu Erna masih berada didalam kamar mandi sedang membersihkan tubuhnya.

Setelah beberapa saat kemudian, Yanti sudah kembali sambil membawakan Bubur Ayamnya.

“Maaf ya Pak menunggu lama.” Ujar Yanti lalu meletakan Bubur Ayamnya diatas meja kaca.

“Kamu cari Bubur Ayam dimana Yan?” Tanya Pak Heru merasa heran, karena yang Pak Heru tahu, di sore seperti ini tukang bubur ayam sudah tidak ada.

“Saya beli di dekat Rumah Sakit Bhakti Adika Pak.” Jawab Yanti lalu menundukan kepalanya.

“Oohh disitu, sekali lagi terima kasih ya.” Ujar Pak Heru.

“Ia Pak sama-sama.” Sahut Yanti.

“Ya sudah kamu sekarang bersihkan tubuh kamu, setelah itu kamu istirahat.” Kata Pak Heru merasa kasihan, karena melihat Dahinya Yanti sampai berkeringat.

“Ia Pak.” Yanti kemudian pergi kembali ke kamar ibunya.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now