2 <Penerus LH crop>

200 30 2
                                    

"Ibu terus membahas hal ini! Lagipula bukan keinginanku untuk tidak menikah! Aku menanti, kita semua menanti, jadi bersabar saja ya!"

Sudah muak rasanya Heeseung mendengar sang ibu terus mendesaknya agar segera menikah. Lee Heeseung, pria berusia 35 tahun ini memang sukses memegang perusahaan yang diteruskan dari mendiang ayahnya, namun kesuksesan tidak menjamin dia segera menemukan jodoh

Memang banyak wanita yang sudah mencoba mendekatinya, namun Heeseung merasakan tidak adanya ketulusan dari para wanita itu. Sehingga dengan kata yang paling sopan ia akan menolak si wanita

Kesendirian Heeseung juga ternyata membuat sang ibu frustasi, berulang kali Heeseung akan menolak jika ibunya ingin mengenalkannya dengan seorang gadis

"Berapa lama lagi harus menunggu? Sampai ibu menyusul ayahmu kau baru mau menikah?" Ibunya menjawab ketus

"Ibu! Jangan bicara yang tidak-tidak! Aku berjanji akan menikah meskipun terlambat!" Heeseung sangat tidak menyukai jika sang ibu mulai bicara kearah sana. Kehilangan ayah sudah membuatnya terpuruk, apa jadinya dia tanpa ibunya nanti

Tidak ingin larut dalam obrolan yang tak mungkin selesai, Heeseung memilih pergi, setidaknya dia punya alasan. Heeseung memang berniat memantau sekolah yang merupakan salah satu aset miliknya. Kasus perundungan di sekolah tengah marak terjadi, dan Heeseung mendengar ada salah satu guru yang mengambil keuntungan pribadi dari sana

Keamanan segera membuka gerbang dengan lebar agar sang pimpinan bisa masuk bersama mobil mewahnya. Heeseung segera keluar dari mobil hitam miliknya lalu ia tinggalkan begitu saja di parkiran. Heeseung berjalan dengan penuh percaya diri dan wibawa yang begitu kuat

Para guru yang menyadari kedatangan Heeseung segera berlari mendekat untuk memberi salam selamat datang

"A-apa ada masalah hingga pimpinan berkunjung ke sekolah?" kepala sekolah terlihat gugup ketika berhadapan dengan Heeseung

"Sekolah ini juga aset ku, aku rasa aku harus sering memantaunya!" Heeseung menatap satu persatu guru pengajar, mereka yang ditatap semakin menundukkan kepala

"Jangan terlalu gugup! Jika kalian tidak bersalah aku tidak mungkin memecat kalian!"

Heeseung duduk di bangku yang terdapat komputer menyala di atas meja

"Bagaimana dengan kasus perundungan yang terjadi di sekolah? Sudah di atasi kan?" tangannya sibuk menggeser mouse, matanya fokus pada layar komputer, namun ia tengah bertanya pada bawahannya

"Sudah terkendali, pimpinan! Kami sudah memberi hukuman pada pelaku!" Kepala sekolah menjawab dengan yakin

"Kau yakin? Tapi aku dengar kalian menerima uang suap untuk menyelesaikan masalahnya, bagaimana dengan itu?" tatapannya kini beralih pada kepala sekolah

Yang ditatap menjadi bingung sekaligus gugup, matanya dengan panik menatap rekan guru lainnya yang hanya menggelengkan kepala

"Apa gaji yang aku berikan kurang? Berapa banyak uang yang kalian butuhkan sebenarnya?"

Heeseung tau, tidak semua guru terlibat, bahkan mungkin ada yang tidak tau menahu perihal masalah ini. Kepala sekolah dan guru BK adalah si pelaku

"Menerima uang suap dari orang tua siswa agar anaknya tidak dilaporkan atas kasus perundungan! Hebat sekali! Pak Kim dan Bu Ahn tidak perlu lagi datang ke sekolah untuk mengajar, kalian resmi dipecat!" suaranya begitu tegas, tidak ada seorangpun yang berani membantah ucapannya

Heeseung segera bangkit dan meninggalkan ruangan guru

"Pimpinan Lee!"

Langkah Heeseung terhenti saat mendengar panggilan seorang wanita. Si wanita mendekat setelah Heeseung membalikkan badannya

My sweet, Ahjussi // Heeseung - SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang