CH 12

674 84 9
                                    

Masih seperti hari kemarin, dengan kegiatan yang sama , dirinya masih harus dituntut bersandiwara di depan camera dengan wajah manis dan nampak bahagia, meski sesekali ketika ofcam wajah muramnya terlihat sangat jelas. Sungguh Taehyung sangat lelah, apalagi beberapa orang di acara Celine menanyakan kebenaran tentang hubungan nya dengan Jeny, alih-alih mengklarifikasi kebenarannya, lagi-lagi Taehyung harus bungkam dengan memberikan seutas senyuman, membuat orang yang bertanya semakin penasaran.


"Taehyungie kau baik-baik saja?" Tanya Park Bogum yang sedari tadi berdiri disamping Taehyung, malam ini mereka sedang berada di acara Celine, dimana semua para Brand Ambassador merek ternama itu dari penjuru dunia hadir, termasuk dirinya , Bogum dan Lisa.

Lisa menatap heran pada Taehyung muka nya benar-benar masam ketika camera tidak menyoroti nya. "Aku tau pasti batin mu sedang terguncang bukan?"

Matanya mendelik tajam ke arah Lisa " Sungguh aku membenci sahabat mu"

"Maksud mu Jeny?"

"Siapa lagi kalau bukan dia."

" Tae, itu bukan mau Jeny, dia sama juga harus berkorban demi rumor murahan ini."

"Apa yang harus di korbankan? dia hanya mencari keuntungan dari rumor ini."

"Bukankah kau juga sama untungnya dengan Jeny? Kau telah di bayar mahal oleh perdana Mentri untuk menutupi skandal kenegaraan."

Tak ingin menjawab ocehan wanita itu, Taehyung lebih memilih pergi meninggalkan Lisa, ia berjalan ke taman belakang gedung meninggalkan hingar bingar kerumunan acara tersebut, mengambil sebatang rokok dan menghisapnya.

Taehyung berfikir berdebat dengan wanita itu tidak akan ada habisnya. Ia hanya bisa menghela nafas dan melirik keadaan sekitar menikmati sunyi nya malam dengan kesendirian.

Asap itu mengepul begitu saja di udara, setelah bibir bervolumenya menyesap batang nikotin yang ia genggam.

Kakinya menghentak-hentak tanah, mengusir rasa bosannya.

"Tae." Panggil seseorang yang kini mendekati nya.

Taehyung menolehkan wajahnya menatap orang itu"Bogum Hyung?" Kenapa kau kemari?"

"Aku tadi melihat mu berjalan kesini, kenapa? Bukankah acara belum selesai?"

"Aku malas Hyung, apalagi berdebat dengan Lisa, belum lagi orang-orang yang menanyakan hubungan ku dengan Jeny."

"Iya aku mengerti dengan perasaan mu, lalu bagaimana dengan Jungkook?"

"Dia baik-baik saja Hyung, dia tetap mendukung ku dalam pembuatan rumor ini, meski awalnya dia sedikit tidak setuju."

"Jungkook orang yang hebat, dan juga dirimu Tae, kalian bisa saling memahami salam situasi seperti ini, cinta kalian sungguh kuat."

"Terimakasih Hyung."

"Sebaiknya kita masuk lagi ke dalam Tae, acara tiga puluh menit lagi akan usai."

Mereka berdua kembali ke dalam gedung acara, menikmati pesta yang sempat tertunda tadi, meski acara itu sangat berkesan dengan di hadiri beberapa selebritis ternama di dunia, tetap saja masih membuat hati Taehyung sepi, hanya Jungkook yang selalu ada didalam fikiran nya saat ini.

Tepat pukul 23.00, acara itu telah usai, Taehyung dan sang manager kembali ke hotel mereka, meski acara nya hanya pemotretan dan berinteraksi dengan kolega dan beberapa rekan sesama artis, namun rasanya itu sangat melelahkan bagi Taehyung.

Kini Sejin tengah berada di kamar Taehyung, sepertinya ada beberapa hal yang sedang mereka bicarakan.
Terlihat keduanya sama-sama duduk diatas sofa dengan mulut yang sibuk mengunyah camilan yang diberikan Jungkook tempo hari.

Affter MarriedWhere stories live. Discover now