CH6

764 88 9
                                    

Suara bising mesin pengering rambut menggema di sebuah ruangan, belum lagi kesibukan beberapa orang disana tangannya dengan mahir melukis karya indah di setiap wajah dihadapannya yang kini menatap cermin, kegiatan ini biasa dilakukan setiap harinya di ruangan itu, dimana sekelompok makeup artist dan stylist dengan begitu profesional nya mengukir karya indah di wajah para idol Hybe, membuat penampilan mereka semakin lebih menawan.

Tepat satu jam yang lalu, Jungkook sudah berada didalam ruang makeup, beberapa staf disana sedang mengerumuni Jungkook melakukan pemolesan wajah cantik itu dengan makeup, Jungkook adalah idol paling istimewa di agensi ini, jadi para staf memperlakukan pria manis itu sebaik mungkin dan sesempurna mungkin.

Untuk malam ini, Jungkook sengaja ingin berdandan sederhana saja, jika sebelumnya Jungkook selalu tampil anggun dan cantik, kali ini tidak.

Jungkook mengenakan kaos hitam yang ia padukan dengan kemeja hitam yang sengaja dibuka memperlihatkan kaos hitam didalam nya, juga ia menyandingkan stelan tersebut dengan sebuah celana jeans hitam panjang dengan sedikit aksen sobek-sobek diarea kaki.

Rambutnya dibiarkan di ikat kebelakang namun masih menyisakan anak rambut yang tergerai, matanya terlihat lebih tajam staf sengaja lebih memfokuskan makeup diarea itu, karena Jungkook ingin terlihat lebih manly.

Untuk menyempurnakan penampilan nya Jungkook memasangkan kalung berwarna putih merek brand ternama dileher jenjangnya, kalung itu merupakan pemberian dari Taehyung. Sangat cocok dipakai pria manis itu semakin mempertegas penampilannya.

Dengan langkah yang percaya diri Jungkook berjalan keluar dari gedung perusahaan, ia diikuti oleh sang manager dan juga beberapa bodyguard yang akan mengawalnya malam ini, mereka mengiringi idol tampan itu, sampai ia masuk kedalam Van. Beruntung suasana di sekitar perusahaan sangat lengang, tidak ada hiruk pikuk kerumunan media ataupun jepretan-jepretan dari camera wartawan.

Didalam Van, Jungkook duduk dengan gusar, ia merasa gelisah. seperti biasa rasa tidak percaya dirinya selalu muncul belum lagi sensasi anxiety yang selalu datang tiba-tiba, membuat dirinya semakin merasa takut dengan hal-hal yang belum terjadi, belum lagi ia sangat tidak suka jika bertemu dengan seorang idol wanita yang selalu dirumorkan dengan Taehyung beberapa tahun ini, bahkan perusahaan sedang menyeret keduanya dalam pembuatan media play, sebuah rumor besar yang sebentar lagi akan di terbitkan, dan wanita itu bernama Jeny Kim. Malam ini Jungkook akan bertatap muka dengan wanita pencari perhatian itu.

Lantas apa yang harus ia lakukan jika bertemu wanita itu? Jika memang terlihat canggung pasti sangat canggung, Jujur saja Jungkook bingung harus melakukan apa, ia paling tidak bisa menyembunyikan amarahnya kepada seseorang, Jungkook hanya takut ia tak bisa menyembunyikan wajah masamnya bahkan ia lepas kontrol karena tak bisa menahan amarahnya.

Jungkook teringat sesuatu, sebelum berangkat ke perusahaan tadi Taehyung berpesan jika dirinya akan pergi ke rumah Park Seojoon sore nanti, pria ini penasaran apakah suaminya ini sudah berangkat atau masih bermalas-malasan di apartemen miliknya.

Taehyung memang tipe orang yang tidak mau kesepian, ia paling tidak mau ditinggal sendiri didalam rumah, alasannya hanya satu, dia takut bosan katanya. Oleh karena itu jika Jungkook bekerja Taehyung tidak akan berada didalam rumah, ia lebih memilih bertemu sahabatnya atau keluarga nya.

Segera ia mengeluarkan ponsel miliknya dari saku kemeja, dilihatnya benda pipih itu jarinya dengan lihai mencari kontak nama Taehyung yang bertuliskan "lovely Husband" lantas tangannya menekan nama kontak itu dan melakukan panggilan, berharap rasa gelisah dan sensasi anxiety nya berkurang.

📞"Sayang" sapa Jungkook.

📞 "Iya Chagiya, kau sudah berangkat?" Tanya Taehyung disebrang sana.

Affter MarriedWhere stories live. Discover now