dari situ, tiga teman Zanara langsung mencie-ciekan nya. Zanara berbohong, ia mengatakan bahwa ia mencintainya, namun dari lubuk hatinya paling dalam, ia tidak mencintai laki laki itu.

"oh"

perjalanan dari rumahnya sampai rumah tempat yang akan mereka datangi cukup lama, sekitar 1-2 jam. di setiap perjalanan Zanara hanya fokus memainkan handphone, sesekali mengobrol dengan Sakilla, dan melihat ke arah luar jendela.

akhirnya, Zanara dan keluarga langsung turun dari mobil. mereka telah sampai di rumah tempat arisan mamahnya.

rumah nya cukup luas dan mewah, tapi sayang, rumahnya terdapat di dalam pelosok dan harus melewati jalan yang rusak.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

***

sudah tiga jam mereka disana, sekarang mereka akan pulang. setelah selesai berpamitan, Zanara dan keluarga langsung menaiki mobil tadi.

karena cukup lelah, Zanara memilih untuk memejamkan mata. lagu Dewa 19 yang berjudul 'Rahasia hati', terdengar di telinganya. Zanara menikmati setiap lirik.

sudah masuk waktu Ashar, mobil putih itu berhenti di area masjid. Zanara sedang haid, ia memilih untuk tetap di mobil.

"ra temenin gue yuk?" ajak Sakilla, membuat Zanara menoleh "kemana?"

"kamar mandi"

Zanara mengangguk, lalu keluar dari dalam mobil. ia berlari kecil menuju kamar mandi itu, kaus kakinya menjadi hitam akibat terkena pasir yang basah.

Sakilla masuk kedalam, dan Zanara menunggu di depan, yang terdapat juga keran untuk berwudhu. ada kaca disana, ia memutuskan untuk membenarkan hijabnya.

saat sedang membenarkan model hijabnya, seorang laki-laki dengan peci, baju kokoh bewarna navy serta sarungnya, lewat di belakang Zanara yang masih terlihat dari cermin. laki-laki itu berhenti melangkah, menoleh ke samping, membuat mata nya bertatapan dengan mata Zanara lewat cermin ukuran sedang itu.

sampai 5 detik, laki laki itu memutuskannya, dan memilih memasuki mobil yang terparkir di depan.

"gajelas banget tuh cowok" kata Zanara

***

waktu silih berganti, tapi pikiran Zanara tetap mengarah pada laki-laki yang bertatapan dengannya di cermin masjid.

wajah laki-laki itu terbayang setiap saat dibenaknya. ada apa dengan Zanara? apa ia menyukai laki-laki itu? ah, tidak mungkin.

sudah 1 bulan terlewat dari kejadian itu. tapi, Zanara terus memikirkan siapa laki laki itu. yang ia ingat hanya name tag laki laki itu yang berada di kiri dadanya.

"Muhammad Adnan Al-Khusyain" ucap Zanara setelah mengingat nya.

"hayo, siapa lagi tuh Adnan. crush baru lo?" sahut seorang gadis dengan mulut yang sibuk mengunyah keripik pisang.

"bukan"

Zanara beranjak dari duduknya, gadis itu memakai kerudung langsung hitamnya, kemudian mengambil handphone yang tergeletak di atas kasur.

"mau kemana ra?" tanya Sakilla, yang juga ikut main dengannya di rumah Michel

"jajan, ikut ga?"

Sakilla mengangguk, "eh gue titip es tejus apel yak" ujar Michel dengan tangan yang menyodorkan uang berwarna kuning selembar.

Zanara mengambil uang itu, lalu mereka berdua mencari jajan.

mereka telah dapat jajanan, mereka memutuskan untuk kembali. mata Zanara tidak sengaja menangkap seorang laki laki dengan baju kokoh warna navy nya, serta peci yang melekat pada kepalanya.

laki-laki itu mengingatkannya pada seseorang, yaitu Adnan.

eh? kok jadi Adnan lagi?

Zanara menggelengkan kepalanya pelan, lalu kembali berjalan, menyusul Sakilla yang sudah sedikit jauh.

***

seorang gadis dengan balutan mukenah, duduk di atas sejadah dengan tangan yang mengadah. gadis itu sedang berdoa di sepertiga malamnya.

"Ya Allah, kenapa hati dan otak hamba terus saja memikirkan laki-laki itu? jika memang hamba mencintainya, tolong, takdirkan ia buat hamba Ya Allah, jika memang ia yang terbaik. tapi, jika dia bukan takdir hamba, tolong hilangkan perasaan ini"

***

lanjut ga?

jangan lupa vote dan komen nya.

terima kasih suda membaca <3

cinta dan kita | mencintai dalam doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang