04. ⚠️🔞 Terbang Ke Awan 🔞⚠️

Start from the beginning
                                    

Tanpa menunggu lama, Pak Heru langsung menjilati ketiaknya dengan penuh nafsu, lalu ia mainkan lidahnya berputar-putar, hingga membuat tubuh Bu Erna terasa geli bercampur nikmat.

“Pak ja_ngan disitu, itu kan bau.” Kata Bu Erna sembari terus berusaha menarik tangannya, karena merasa malu.

Lagi-lagi Pak Heru tidak memperdulikannya, Pak Heru terus menjilati ketiaknya Bu Erna yang sudah basah oleh keringatnya.

Setelah merasa puas dibagian itu, Pak Heru memindahkan lidahnya kebagian lehernya Bu Erna.

Aargh...Aaghhh... Bu Erna kembali mendesah, hingga bulu kuduknya berdiri, saat Pak Heru menjilati lehernya.

Pak Heru terus memainkan lidahnya berputar-putar di sekitar leher hingga ke telinganya Bu Erna.

Aaghh...Eeemm...Aarghhh...Desah Bu Erna hingga mulutnya menganga menahan rasa nikmat.

Melihat Bu Erna terus mendesah, nafsu Pak Heru semakin terbakar.

Pak Heru menurunkan kepalanya, dan mendarat di atas payudaranya Bu Erna yang super duper membahana.

Pak Heru terus menggesekan penisnya diatas vaginanya Bu Erna.

Aarghh....Hmmm..Aarghh... Bu Erna sudah sangat menikmatinya, hingga tubuhnya sesekali bergetar menahan rasa nikmat.

Sudah sangat lama Bu Erna tidak merasakan kenikmatan seperti ini. Karena semenjak kematian suaminya, Bu Erna lebih Fokus mencari uang dan membesarkan anak Semata Wayangnya.

Saat ini tubuh Bu Erna dan tubuhnya Pak Heru sudah basah kuyup oleh keringat. Dan mereka berdua sudah bertukar kehangatan.

Pak Heru lalu menambahkan air liurnya ke kepala penisnya, kemudian ia masukan penisnya kedalam lubang vaginanya Bu Erna.

Bleessss.... Aaawwww.... Teriak Bu Erna kesakitan. Saat lubang vaginanya sudah terisi penisnya Pak Heru.

“Tahan sebentar ya.” Kata Pak Heru sambil membiarkan penisnya berada didalam lubang vaginanya.

Bu Erna tidak menjawabnya, karena menahan rasa sakit di bagian vaginanya, karena memang lubangnya sudah lama menganggur.

Beberapa saat kemudian, Pak Heru mendorong pelan penisnya, agar lubangnya bisa secepatnya terbiasa dengan penisnya Pak Heru.

Sleep....Aawww… “Sa_kiit Pak.” Kata Bu Erna kesakitan, saat penisnya masuk lebih dalam lagi kelubangnya.

Pak Heru tidak memperdulikannya, dia terus mengebor lubangnya agar secepatnya bisa menyesuaikan ukuran penisnya.

Hampir 10 menit pengeboran, akhirnya lubang vagina Bu Erna sudah mulai terbiasa dengan penisnya Pak Heru.

Sekarang Bu Erna sudah tidak kesakitan lagi, bahkan Bu Erna sudah sangat menikmatinya.

Aaghhh... Uughh.. Desah nikmat Bu Erna lalu kedua tangannya mencengkram sprei tempat tidurnya.

Melihat Bu Erna terus mendesah, nafsu Pak Heru semakin terbakar.

Pak Heru lalu menambahkan kecepatannya, dan menekan kembali penisnya lebih dalam lagi, agar lebih terasa nikmat.

Aarghh...Aarghh... Eeemm.. Bu Erna sudah sangat menikmatinya hingga menengadahkan kepalanya keatas, menahan rasa nikmat.

Saat ini Bu Erna sudah sangat terangsang, bahkan sekarang Bu Erna sudah terbang ke atas awan.

Pak Heru lalu menghentakan pinggulnya lebih cepat lagi, hingga membuat tubuh Bu Erna kelojotan menahan rasa nikmat.

Plok...Plok...Aarghh...Aaghh.. Desah Bu Erna lalu matanya merem melek menahan rasa nikmat.

Pak Heru kembali menjilati payudaranya Bu Erna sambil terus menggenjot lubang vaginanya Bu Erna.

Aaghh....Aaghhh..Eemm..Desahan Bu Erna semakin keras, hingga mulutnya terus menganga menahan rasa nikmat.

Tak lama kemudian Pak Heru merasakan spermanya akan segera keluar.

Dengan cepat Pak Heru langsung menarik penisnya, setelah itu ia langsung semprotkan spermanya di atas perutnya Bu Erna.

Aaghhh...Croot...Croot.. Pak Heru mendesah karena sudah mencapai puncaknya.

Huuuffs....Huuffss.. Napas Pak Heru dan Bu Erna terengah-engah..

Karena terasa lelah, Pak Heru langsung membantingkan tubuhnya diatas tempat tidurnya, lalu tangan Pak Heru memeluk erat tubuhnya Bu Erna.

Sampai saat ini Bu Erna masih tidak menyangka, akan melakukan hal yang sangat memalukan dalam hidupnya, apalagi ia melakukannya dengan Majikannya sendiri.

Bu Erna lalu mencoba melepaskan tangannya Pak Heru yang saat ini terus memeluk tubuhnya.

Namun tangan Pak Heru begitu erat memeluk tubuhnya, hingga Bu Erna kesulitan untuk melepaskannya.

“Pak tolong lepaskan saya, Yanti pasti mencari saya Pak.” Ujar Bu Erna merasa cemas.

Bu Erna takut anaknya akan mencarinya. Karena Bu Erna sudah cukup lama didalam kamar majikannya.

Mendengar itu, Pak Heru langsung melepaskan tangannya. Kemudian Pak Heru mencium bibirnya Bu Erna dengan sangat lembut.

Mmuuaahhh....

Bu Erna kembali dikejutkan oleh Pak Heru, karena kecupan itu terasa sangat lembut. Beda sekali saat pertama kali Pak Heru mencium bibirnya.

Bu Erna pun tersipu malu, setelah mendapatkan kecupan lembut dari majikannya.

Setelah itu Bu Erna kembali memakai pakaiannya.

“Maaf ya Bi, pakaiannya jadi robek gara-gara saya, sebagai gantinya, saya akan belikan pakaian yang lebih bagus lagi.” Ujar Pak Heru merasa bersalah karena sudah merusak pakaiannya.

“Nggak usah Pak, saya masih ada pakaian ganti kok.” Kata Bu Erna sembari memakai pakaiannya.

“Saya mohon, kamu jangan menolaknya ya.” Kata Pak Heru.

“Maafkan saya Pak, tapi saya tidak mau merepotkan Bapak.” Kata Bu Erna karena merasa tidak enak dan tidak mau merepotkan majikannya.

“Saya tidak merasa direpotkan kok, Ya udah pokoknya kamu harus menerimanya ya.” Kata Pak Heru sedikit memaksanya.

Akhirnya Bu Erna pun terpaksa menerimanya.

“Ia Pak kalau begitu terima kasih.” Ucap Bu Erna, lalu bangkit dari tempat tidurnya.

Bu Erna terpaksa memakai Dasternya yang sobek, karena tidak ada lagi pilihan lain selain memakainya.

“Saya izin mau ke kamar saya dulu ya Pak.” Ujar Bu Erna sambil memegangi Dasternya yang robek.

“Silahkan.” Sahut Pak Heru sambil melihat kepergian Bu Erna.

Bu Erna langsung pergi menuju kamarnya.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now