sebelas🔞

Mulai dari awal
                                    

"Eungghhh," Hanna menarik tubuhnya ketika merasakan gigi Regan menikam lembut putingnya hingga menyalurkan gelenyar aneh yang nikmat.

Regan marah karena mengetahui Hanna yang pergi ke tempat yang seharusnya tak ia datangi. Ditambah tanpa izin padanya terlebih dahulu.

Amarahnya semakin membumbung tinggi saat melihat gadis miliknya itu berinteraksi dengan cowok lain yang notabene-nya adalah musuhnya.

Apalagi saat tahu bahwa kesadaran gadis itu sudah tak lagi penuh. Pemikiran bahwa bisa saja gadisnya diperdaya laki-laki asing di luar sana dan melakukan tindakan tidak senonoh membuatnya berang.

Beruntung ia tahu lebih cepat, hingga tindakan tidak senonoh itu kini dilakukan dengannya.

Amarahnya sedikit reda saat Hanna berada di bawah kendalinya, tidak seperti beberapa hari ini yang terus melawannya.

Ini, Hanna-nya yang dulu.

Yang lebih sering patuh dan menurut padanya.

"Shhh... Ahhh," Regan mendongakkan kepalanya, tangannya mendorong kepala Hanna agar lebih dalam mengulum kejantanannya.

Entah bagaimana ceritanya, keduanya kini telah telanjang. Posisi mereka juga telah berubah, Regan berdiri dengan Hanna yang berjongkok mengulum milik Regan.

Kegiatan mereka terus berlanjut, hingga berakhir dengan keduanya yang tidur berpelukan di bawah selimut warna abu di kamar Regan.

Cowok yang menikmati malam itu dengan kesadaran penuh jadi tahu. Bahwa Hanna dengan pengaruh alkohol, tidak akan melawannya.

••••

Hanna mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari masuk ke dalam kamar. Tidurnya terganggu karena silaunya.

Gadis itu membalikkan tubuhnya ke kanan, hendak tidur lagi.

"ARRRGHHHH, BANGSAT!" teriaknya saat menemukan sosok Regan yang telanjang dada tengah tidur sembari memeluknya.

Didorongnya dada bidang cowok itu. Membuat Regan yang masih tidur terpaksa bangun karena terusik teriakan dan dorongan dari sosok di sebelahnya.

"Kenapa sih, Han?" tanya Regan dengan kening berkerut.

Hanna menarik selimut agar menutupi bagian tubuhnya, takut diapa-apakan oleh Regan.

"Lo ngapain di sini, hah?" tanya Hanna dengan kening berkerut kesal.

"Tidurlah. Apalagi?" jawab Regan enteng sembari kembali memejamkan matanya lagi.

"Ini kamar gue, ngapain lo di sini?!" Hanna ngegas menatap Regan tidak percaya.

"Yang bener, ini kamar gue," jawab Regan tanpa membuka matanya.

Hanna yang mendengar jawaban itu sontak mengedarkan pandangan. Matanya melebar saat menyadari bahwa ini memang kamar Regan, bukan kamarnya.

Tanpa sengaja, gadis itu menangkap tubuh bagian atasnya yang tak berbalut baju. Sontak ia mengintip di dalam selimut dan semakin melotot saat hanya tersisa celana dalam yang masih melekat pada tubuhnya.

"Lo apain gue, hah?!" Hanna memekik sembari semakin mengeratkan selimut pada tubuhnya. Berusaha menutupi tubuh bagian atasnya yang telanjang.

Regan tersenyum miring, matanya perlahan terbuka dan menatap Hanna dalam.

"Lo gak inget, kemarin kita ngapain aja?" sebelah alis Regan terangkat.

Hanna yang mendengar itu mengerutkan keningnya dalam, seolah berusaha mengingat apa saja yang sudah terjadi tadi malam.

HannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang