02. ⚠️🔞 Konslet 🔞⚠️

Start from the beginning
                                    

Walau Bu Erna tidak merias wajahnya, Bu Erna masih terlihat sangat cantik. Bu Erna hanya memakai bedak dengan harga yang sangat murah.

Pak Heru melihat ke arah payudaranya Bu Erna. Seketika Otaknya langsung Traveling memikirkan isinya.

“Kamu sudah berapa lama menjanda?” Tanya Pak Heru lalu menatap Bu Erna dengan tatapan liarnya.

Mendengar pertanyaan itu, Bu Erna sangat kaget, karena tidak biasanya majikannya bertanya soal statusnya.

“Su_sudah 2 tahun Pak.” Jawab Bu Erna sangat gugup, sambil terus memijat tubuhnya Pak Heru.

“Kalau boleh tau, selama kamu menjanda apakah kamu punya pikiran ingin berhubungan intim?” Tanya Pak Heru yang mulai oleng karena otaknya sudah sangat kotor.

Lagi-lagi Bu Erna kembali dikagetkan dengan pertanyaan majikannya, dan sekarang pertanyaan sangat diluar akal sehatnya, Bu Erna sangat malu untuk mengatakannya.

Pak Heru melihat Bu Erna sangat gugup ketika mendengar pertanyaan yang baru saja dia tanyakan.

Namun Pak Heru terus berusaha mengajaknya mengobrol, agar Bu Erna tidak terlalu kaku.

“Kamu kenapa Erna bengong terus, kamu jangan terlalu kaku, santai saja.” Kata Pak Heru mencoba memecahkan keheningan.

“Ma_maaf Pak saya nggak biasa.” Sahut Bu Erna sambil menundukan kepalanya, karena merasa malu.

“Saya mau kamu jangan terlalu kaku, kamu harus bisa lebih rileks.” Pinta Pak Heru.

“I_ia Pak.” Jawab Bu Erna patuh.

Bu Erna tidak berani melihat ke bawah, karena bagian itu sangat Rawan.

Pak Heru sudah tidak kuat lagi menahan hasratnya.

Tak lama tangan Pak Heru langsung memegangi tangannya Bu Erna, hingga membuat Bu Erna sangat ketakutan.

“Pak tolong lepaskan tangan saya Pak.” Kata Bu Erna ketakutan, lalu menarik tangannya dari genggamannya Pak Heru.

Pak Heru tidak memperdulikannya, dia terus memegangi tangannya Bu Erna, yang saat ini sedang mencoba melepaskan tangannya.

Bu Erna terus mencoba melepaskan tangannya, Namun tangannya Pak Heru sangat kuat, sehingga Bu Erna kesulitan untuk melepaskan tangannya.

“Pak tolong lepaskan tangan saya, saya mohon Pak.” Pinta Bu Erna lalu memasang wajah memohon, agar Pak Heru bisa melepaskan tangannya.

Pak Heru sudah kehilangan akal sehatnya, hingga tidak memperdulikan rengekannya Bu Erna.

Pak Heru lalu menarik tangannya Bu Erna, hingga Bu Erna tersungkur di atas pelukannya Pak Heru.

Pak Heru langsung memeluk erat tubuhnya Bu Erna, lalu tangannya melingkar di punggungnya Bu Erna.

Saat ini Bu Erna sudah sangat ketakutan, karena menurutnya, hal ini sudah sangat kelewatan.

Bu Erna terus berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Pak Heru, namun lagi-lagi Bu Erna tidak bisa melepaskannya, karena tangannya Pak Heru begitu erat memeluk tubuhnya.

Melihat Bu Erna terus meronta-ronta, Pak Heru semakin tidak bisa menahan hasratnya.

Pak Heru langsung membalikan tubuhnya Bu Erna, setelah itu ia langsung menindih tubuhnya Bu Erna.

Pak Heru lalu memegangi tangannya Bu Erna, agar Bu Erna tidak bisa berontak.

“Pak tolong lepaskan saya. Saya mohon jangan lakukan ini Pak.” Kata Bu Erna ketakutan.

“Saya mohon kamu jangan berontak, tolong layani saya, karena saya sangat menginginkannya.” Ujar Pak Heru yang sudah kehilangan akal sehatnya.

“Saya mohon jangan lakukan ini Pak, saya takut Pak.” Kata Bu Erna yang terus berusaha melepaskan tubuhnya dari himpitan Pak Heru.

“Kamu jangan takut, saya tidak akan menyakiti kamu, saya hanya ingin menyenangkanmu.” Kata Pak Heru lalu menggesek-gesekan Penisnya ke bagian intimnya Bu Erna, karena Penisnya sudah sangat keras.

“Pak tolong lepaskan saya Pak, saya mohon Pak.” Lagi-lagi Bu Erna hanya bisa merengek meminta belas kasihan majikannya.

Pak Heru sudah kehilangan akal sehatnya, dia sama sekali tidak peduli dengan rengekannya Bu Erna.

Pak Heru terus melancarkan serangannya. 

Pak Heru lalu mencium bibir tipisnya Bu Erna dengan sangat agresif.

Cuupsss...Cuupss....Suara itu yang terdengar saat Pak Heru mencium bibirnya Bu Erna.

Bu Erna sudah kewalahan, ingin sekali dia berteriak, namun Bu Erna takut membuat majikannya marah kepadanya.

Eeemm...Eeemm.. Suara itu yang terdengar saat bibir Bu Erna dijilati oleh Pak Heru.

Pak Heru sudah tidak sabar lagi ingin secepatnya menikmati tubuhnya Bu Erna.

Tak lama tangan Pak Heru langsung meremas-remas payudaranya Bu Erna yang masih terhalang oleh Dasternya.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now