🕊️ - ❝ f o u r ❞ ·˚ ༘

4.4K 607 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Stargazing"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Undangan pesta ulang tahun Lady Rozeks?" Gumamnya menatap surat yang baru saja diberikan oleh Marrie.

Dirinya baru lesai berkutat dengan urusan Duchy, dan malam ini Irene harus menghadiri pesta ulang tahun.

'Baru saja ingin tidur...... ╥﹏╥'

"Dulu rasanya dia tidak pernah menyebutkan nama Rozeks saat dia bercerita." Pikir Irene bersedekap dada sambil melempar-lempar surat yang ada di tangannya.

Dia masih ingat beberapa point alur yang sahabatnya ceritakan. Dipikir-pikir, ia hanya bisa mengingat beberapa dari keseluruhan. Itupun sahabatnya menceritakan nya dengan tidak terlalu jelas.

Tapi nama 'Rozeks' tidak pernah seingatnya. Apa karakter sampingan? Pikir Irene.

"Sudahlah, lagipula diundang. Berarti ada makanan gratis, untuk apa ku menolaknya?" Seringai Irene

__________________ ׂׂૢ་༘࿐

"Lady Delaney! Sungguh kehormatan bagi saya, anda datang menghadiri pesta ulang tahun anak saya!" Ujar Marquess Rozeks dengan ramah.

"Ahahaha, tentu saja. Mana mungkin saya tidak menghadiri pesta ulang tahun teman sekolah saya." Balas Irene dengan tersenyum.

Setelah mengorek beberapa informasi dari para pelayannya, dia menemukan informasi bahwa Lady Rozeks adalah junior nya di sekolah nya.

"Julieta, beri salam kepada Lady Delaney. " Himbau sang Marquess kepada sang anak perempuan satu-satunya.

Jadi itu Julieta. Gadis berambut hijau olive dengan iris mata bewarna madu. Perawakan gadis itu tingginya hampir sama dengan Irene, hanya lebih pendek sedikit.

"Salam kepada Lady Delaney, terimakasih telah sempat mendatangi pesta sederhana saya di tengah kesibukan anda." Hormat gadis Rozeks itu.

'Dia tidak niat menyapaku, atau hanya perasaan ku?' batin Irene tersenyum membalas salam dari Julieta

Gadis itu menyapanya dengan gestur yang tidak terlihat niat, dan wajahnya juga menunjukkan tidak kepedulian. Apalagi suaranya yang terdengar acuh.

'Hah, mungkin saja itu kepribadiannya. Anne bilang bahwa Lady Rozeks orangnya kaku dan acuh terhadap keadaan.'

Irene berusaha berpositif thinking dan akhirnya ia pun mendatangi bagian kudapan.

'Lihatlah para bangsawan itu, mereka sibuk berbicara dan bergosip' batin Irene sembari mengunyah sebuah muffin.

'Kira-kira siapa korban dari gibahan mereka?' pikirnya sembari melihat ke arah sebuah gerombolan nona dan nyonya yang tak jauh darinya.

'Setidaknya aku bisa dengan tenang berdiri di pojokan ini. Tuhan kau memang baik...'

"Wah? Bukankah anda Nona Delaney?" Sahut sebuah suara yang langsung membuat suasana hari Irene anjlok.

Sudah dari suaranya yang terkesan memancing, perempuan ini pasti ingin mencari gara-gara dengan Irene.

"Anda benar, saya Irene von Delaney" Balas Irene memberikan curtsy dengan anggun kepada kumpulan gadis-gadis bangsawan itu.

"Saya dengar, ini baru pertama kalinya anda dengan resmi datang ke sebuah acara setelah lulus dari akademi" Ujar salah satu gadis berambut cokelat

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Where stories live. Discover now