7

1K 50 4
                                    

Gepp

Halilintar menarik tangan Gempa untuk tiduran disampingnya.

Halilintar memeluk Gempa dan memejamkan matanya untuk melanjutkan tidurnya.

"ishh lepass , makan duluu" Gempa menggerakan tubuh nya agar terlepas dari pelukan Halilintar.

Bukannya melepaskannya , Halilintar malah semakin mempererat pelukan dan mendekatkan wajahnya ketelinga Gempa.

"diam, kmu bisa menyenggolnya nnti.." bisikan Halilintar berhasil membuat Gempa berhenti bergerak.

"makan dulu , aku sudah membawakannya" pinta Gempa

Halilintar membalikan tubuh Gempa agar menghadap padanya.

Halilintar mengubah posisi menjadi Gempa berada dipangkuan nya.

Cupp

Halilintar mencium bibir Gempa dengan lembut .

Gempa terdiam mencerna apa yang sedang terjadi , ia membiarkan Halilintar mencium nya.

ciuman itu semakin lama menjadi lumatan yang menghayutkan.

merasa tidak ada balasan dan Gempa juga tidak menghindar , Halilintar mengigit bibir bawah Gempa

"akhh" mulut Gempa reflek terbuka , tidak mensia-siakan kesempatan , Halilintar melesatkan lidah nya kedalam mulut Gempa.

kedua lidah mereka bergelut manjah didalam . merasa oksigen menipis , Gempa memukul dada Halilintar berharap ciuman itu berhenti sejenak.

Halilintar tau bahwa Gempa sudah kehabisan oksigen , ia menghentikan lumatan nya.

Halilintar bersmrik melihat keadaan Gempa yang menurutnya sangat sexy , saliva yang menetes mengalir dari mulut nya , mata yang sayu dan sedang berusaha menetralkan nafas nya.

melihat Gempa sudah bernafas normal , Halilintar kembali mendekatkan wajah nya ke wajah Gempa.

Gempa mengalihkan pandangan nya kearah lain , wajahnya sudah memerah padam , sungguh ia sangat malu sekali.

Halilintar terkekeh kecil melihat adik manis nya tersipu. ia menarik dagu Gempa agar wajahnya menghadap pada nya.

"kenapa hmm?" tanya Halilintar dengan nada DeepVoice , Gempa menggeleng dengan cepat.

Gempa segera turun dari pangkuan Halilintar

"i-ini d-dimaakan" ucap Gempa tergagap lalu buru buru keluar dari kamar Hali.

Hali yang melihat nya hanya tersenyum dan segera memakan makanan yang tadi sudah Gempa bawakan

•••

glekk glekk

Gempa menengguk satu gelas air, mengingat kejadian Halilintar mencium nya menimbulkan semburat merah ditelinga nya.

"huhh sialll" ucap nya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

"ka Gem??" panggilan dari Ice membuat Gempa terkejut.

dia melihat Ice berdiri di meja sebrang melihat Gempa dengan tatapan bingung.

"kenapa kak?" tanya Ice, Gempa hanya menggeleng dan langsung beranjak dari duduk nya untuk mencuci gelas yang ia sudah gunakan.

"telinga nya merah" ucap Ice tiba tiba

Gempa yang mendengarnya semakin memerah , dia segera mencuci gelas nya lalu berlari ke lantai atas menuju kamar nya.

Ice yang melihat kelakukan kaka nya itu dibuat bingung. apa yang terjadi?

"Ice?" Blaze datang dengan bingkisan ditangannya.

"ehh , Blaze dari mana? itu apa? jajan? boneka?" tanya Ice bertubi , Blaze terkekeh mendengar pertanyaan Ice yang bertubi , Blaze meletakan bingkisan itu dimeja.

"kemarin kan kamu minta pudding susu , ini aku beliin" ucap Blaze sembari mengeluarkan Pudding Susu dari paper bag tadi.

mata Ice berbinar melihat Pudding Susu yang Blaze beli , hemm menggoda sekalii .

"WAHHHHHH TIMAACII , Sayangg Blazee!!" Ice memeluk Blaze singkat dan memberi satu kecupan di pipi Blaze , setelahnya Ice langsung menyerbu Pudding Susu rasa vanilla.

Blaze memegang pipi yang tadi Ice kecup , ia tersenyum sumringah dan memeluk Ice erat dan menciumi seluruh wajah Ice dengan brutal.

Ice yang ingin makan Pudding pun merasa kesusahan dan meminta Blaze untuk berhenti mencium nya.

"udahh ishhh awass" Ice berusaha mendorong tubuh Blaze agar melepaskan pelukannya.

Blaze berhenti menciumi wajah nya namun pelukannya tidak ia lepaskan.

"lepass" kesal Ice

"udah , makan aja aku ga ganggu" ucap Blaze sembari mengusap rambut Ice.

Ice berdecak dan apa peduli sama pelukannya , ia memakan Pudding dengan anteng .

Blaze sangat gemas melihat pemandangan yang ada didepan nya , Ice yang sedang memakan pudding seperti anak kecil.

merasa diperhatikan , Ice menyodorkan pudding yang ada ditangannya

"Blaze mau?" tawar Ice dengan pudding yang masih ada dimulutnya , Blaze mengangguk.

bukannya memakan pudding yang Ice  berikan ia malah meletakan wadah nya di meja dan mendekatkan wajahnya pada wajah Ice.

Blaze langsung melumat bibir Ice , Ice terkejut dengan apa yang Blaze lakukan namun tubuhnya tidak ingin bergerak.

"akhh" desis Ice saat Blaze dengan sengaja menggigit bibir bawah nya.

memiliki kesempatan , Blaze langsung melesatkan lidah nya kedalam mulut Ice untuk mengambil sisa Pudding yang Ice makan.

Merasa puas mendapkan pudding yang ia inginkan , Blaze menyudahi lumatan itu dan mengusap bibir Ice.

"enak" ucap Blaze sembari tersenyum puas dan kembali memeluk Ice

tanpa berbicara apapun , Ice segera mengambil pudding yang Blaze letakan tadi dan lanjut memakannya tanpa memperdulikan Blaze disamping nya.









"Taufan"

Brother Donde viven las historias. Descúbrelo ahora