dua puluh enam🍓

Start from the beginning
                                    

"Araa! Lo didalam nggak?"

"RA!!" panggil Nanda kembali, memegang knop pintu itu dan melihat didalam tidak ada siapa-siapa.

"Lo dimana sih, ponsel lo nggak aktif." gumam Nanda sembari menggigit jarinya.

Ketika melihat Nanda kembali, mereka menatap gadis itu dengan tatapan bertanya.

"Nan, gimana?" tanya Kaila.

Nanda pun menggelengkan kepalanya, sungguh perasaannya tidak enak sejak tadi, pikirannya tertuju kepada Ara.

"Mungkin Ara lagi di rooftoop?" timpal Jiya.

Mereka pun segera berlari menuju rooftoop kampus itu.

Menaiki tangga satu persatu dengan cepat agar sampai di atas.

Dengan gesit Nanda membuka pintu itu pandangannya menyapu area rooftoop.

"ARAA!! LO DIMANA?" teriak Nanda.

Yudi melihat seseorang yang terbaring di kursi panjang dekat pembatas rooftoop.

Nanda dan yang lainnya juga menyadari hal itu, berjalan mendekat ke arah kursi panjang tersebut.

"Ra," panggil Jiya dengan pelan.

Namun ketika orang itu tiba-tiba bangun dan masih mengumpulkan nyawanya.

"Lo?" tanya Jiya dengan terkejut.

Ke tiga gadis itu tahu siapa lelaki itu, Ara pernah menceritakannya bahkan memperlihatkan fotonya kepada mereka. Yah dia Aldy- Mantan Ara.

"Kalian ngapain disini?"tanya Aldy, ia tahu mereka sahabat- sahabat Ara.

"Gue yang harusnya tanya, lo ngapain di sini? Bukannya lo nggak kuliah disini?" tanya Nanda dengan curiga.

Aldy pun berdiri dan berjalan melewati mereka. Akan tetapi di cegah oleh Gifar.

"Jawab dulu pertanyaan mereka."

Aldy pun menatap mereka dengan satu persatu. "Nggak ada urusannya sama lo pada,"  ucap Aldy dengan melepaskan cekalan tangannya, sebelum cowok itu menghilang dari balik pintu. Suara Nanda membuatnya berhenti.

"Lo tahu kan Ara dimana?" tanya Nanda berbalik dan menghampiri cowok itu.

Aldy mengeritkan keningnya dengan bingung. "Ara?" tanya Aldy.

Nanda terkekeh dengan sinis menatap cowok itu. "Nggak usah pura-pura lupa, lo tahu kan Ara dimana?"

"Ara hilang sejak tadi." ungkap Nanda.

Darah Aldy berdesir hebat mendengar hal itu. "Maksud lo apa?" tanya Aldy dengan mencekal pergelangan tangan Nanda membuat gadis itu meringis.

Hingga Oky datang dan berusaha melepaskan cekalan itu, "Lo nyakitin dia anjing." sarkas Oky dengan melepaskan cekalan tangan itu dengan kuat.

"Gue tanya lo tahu Ara dimana kan?" tanya Nanda kembali, gadis itu bergetar menahan tangisnya. Ia sudah mengelilingi setiap sudut kampus tapi tidak menemukan gadis itu, sungguh rasa, khawatir terus melanda hatinya.

Cousin LoveWhere stories live. Discover now