7

13 2 3
                                    







Tiga Bulan Kemudian...


Tok...Tok...Tok... Suara ketukan pintu.

"Masuk."

"Manajer Kim datang ingin menemuimu." Choi Sungmin yang mengetuk pintu kamar Yena.

"Huh? Dia tidak memberitahukan apapun." Yena keluar dari kamarnya.

"Entahlah, katanya ada yang ingin diberikan padamu. Sudah sana, temui dia di halaman belakang. "

"Eomma dan Appa kemana?" Yena tidak melihat orang tuanya.

"Mereka pergi berbelanja, mungkin sebentar lagi pulang."

Yena menggangguk lalu menuju ke halaman belakang untuk menemui Manajer Kim.





"Oppa, kenapa tidak memberitahu dulu sebelum kemari?" Yena duduk disebelah Manajer Kim.

"Eoh? Aku tidak boleh kemari menemuimu?"

"Aniya, bukan begitu maksudku. Hanya saja... Ah entahlah..." Yena mengusap wajahnya kasar.

Manajer Kim tertawa pelan.

"Aku ingin melihat keadaanmu sekaligus mengantar beberapa barangmu yang masih tertinggal di agensi."

Yena melihat sekilas ke arah kotak yang terletak di dekat pintu.

"Hmm... gomawoyo, Oppa."

"Jadi bagaimana keadaanmu?"

"Aku merasa baik-baik saja. Makanku baik dan tidurku juga cukup baik. Sekarang kegiatanku menulis lirik untuk lagu. Aku juga sedang belajar hal-hal baru. Ah, aku juga mulai berolaharaga dan melakukan meditasi."

"Ah benarkah? Aku turut senang mendengarnya." Manajer Kim menepuk pelan pundak Yena.

"Oppa sendiri bagaimana? Bukankah Oppa sangat sibuk sekarang?"

"Ya, aku lumayan sibuk. Everglow sudah selesai melakukan konser. Jadi aku juga punya waktu untuk beristirahat sebentar. Lagipula, aku juga merindukan ocehanmu itu, Yena-ya."

"Padahal dulu Oppa selalu pusing saat mendengar ocehanku." Yena terkekeh.

"Baiklah, aku minta maaf." Jawab Manajer Kim dengan nada mengejek.

Yena dan Manajer Kim tertawa bersama.






"Oppa?"

"Hmm?"

"Bagaimana dengan Yuri? Apa kau pernah bertemu dengannya?"

"Ya, aku bertemu dengannya beberapa kali. Dari yang aku lihat sepertinya dia tidak baik-baik saja. Dia terlihat sedih. Dia juga menanyakanmu dan mengatakan padaku agar menjagamu dengan baik tapi aku bilang padanya kalau kau pasti bisa menjaga dirimu sendiri. Menurutku, Yuri pasti merasa sangat bersalah padamu. Dia pasti menyalahkan dirinya karena tidak bisa berbuat apapun. Dia juga pasti kesulitan karena kau memutus kontak dengannya."

Yena terdiam mendengar penjelasan Manajer Kim.

Melihat Yena yang tidak memberikan respon, Manajer Kim melanjutkan.

"Aku juga sempat berjumpa dengan Chaewon, Eunbi dan Yujin. Mereka menanyakan keadaanmu dan berharap kau menghubungi mereka. Aku yakin, bukan hanya mereka tapi teman-teman dekatmu yang lain juga pasti mengkhawatirkanmu."

"Aku tahu mereka pasti khawatir tapi hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku tidak bisa tetap berhubungan dengan mereka karena dampaknya akan buruk. Haaahh..." Yena menghela nafas.

Suatu Hari Nanti, Bersama Kamu...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang