10

10 4 0
                                    

Tangis pertama yang terdengar disambut dengan Tangis haru semuanya. Terutama oleh orangtua Flo.

Keluarga yang menunggu di ruang tunggu mengalihkan perhatian melihat pintu operasi yang terbuka. Seorang perawat keluar mendorong alat yang berisikan bayi. Dan disusul dokter yang menangani operasi bersalin.

"Keluarga pasien" ucap sang dokter menghampiri semuanya.

"Saya suaminya"jawab Jo cepat
"Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar ibu dan bayi berjenis kelamin laki-lakinya dalam kondisi sehat. Untuk itu pasien akan di pindahkan ke ruangan rawat inap beserta bayinya.

"Apa kami sudah bisa masuk?"
"Keluarga akan bertemu dengan pasien setelah dipindahkan pak. Bapak bisa melihat bayinya yang sudah dipindahkan terlebih dahulu "

"Baik terimakasih pak"

***
Setelah Tiga hari dua malam di rumah sakit, Flo sudah bisa pulang kerumah.

"Mama dan papa udah bicara dengan Jordan untuk sementara kalian pulang ke rumah kita yah " ujar Saras kepada Flo

"Emang kenapa Mah?" Tanya Flo menatap mereka yang berada diruangnya.

"Mama rasa kalo kalian tinggal bersama di rumah Kalian akan lebih nyaman. Mengingat kalian masih belum paham sepenuhnya merawat babynya. Dan kamu juga masih butuh waktu untuk pemulihan " jelas Saras dengan hati-hati karena dia tau seorang yang baru melahirkan itu sangatlah sensitif.

"Iya. Dan bunda sesekali akan berkunjung melihat kalian"timpal Carissa dari sudut ruangan yang sedang menemani bayinya.

"Kalo memang begitu bagus. Flo setuju" ungkapnya lalu sedikit bergerak mengubah
Posisinya.

Pintu ruangan terbuka menampilkan dua  lelaki-lelaki yang memasuki ruangan yaitu Jo dan papanya  Billy Wilson. Yang dimana mereka tadi pamit untuk mengurus administrasi.

"Gimana? Udah selesaikan?" Tanya Saras pada keduanya.
"Udah mah." Jawab Jo lalu menghampiri bayi mereka.

"Yaudah yuk kita pulang. Kita semuanya satu mobil saja"

Mendengar ajarkan Saras semuanya bersiap-siap ada yang membawa peralatan dan barang-barangnya dan membantu Flo untuk duduk di kursi roda.

Sesampai di lobby rumah sakit Flo terlihat sedih harus berpisah dengan bundanya. Carissa tidak dapat ikut mengantarnya kerumah mertuanya karena ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Mengingat dia juga punya adik yang masih membutuhkan bundanya karena beberapa hari ini ditinggal untuk bisa mendampinginya melahirkan.

"Tetap jaga kesehatan. Jika kamu sehat semuanya akan terasa lebih baik" pesan bunda Carissa kepada putrinya itu sebelum menaiki taksi pesannya.

"Iya Bun. Hati-hati dan salam sama semuanya" balas Flo sambil memeluk bundanya.

Entahlah rasanya sangat aneh perasaannya sekarang. Padahal ini bukanlah pamitan perpisahan pertamanya setelah menikah namun sangat berat untuk berpisah dengan wanita yang bersamaannya selalu.

"Sudah... Bunda akan pergi. Kasihan taksinya kelamaan menunggu" ucap Bunda Carissa lalu mencium putrinya itu lalu mengeluh pipi cucunya yang sedang digendong Jo papanya.

***

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam mereka sampai di kediaman Henderson terlihat sambutan sederhana ucapan selamat datang dan langsung menuju meja makan yang sudah ditata dengan makanan yang bermacam-macam.

"Selamat ya ka untuk kelahiran adek bayinya. Sehat-sehat selalu buat kalian" ucap Zyan yang sepertinya ditugaskan untuk menyambutnya di rumah beserta art yang di rumah itu.

Lost sheep.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang