09. Acara ulang tahun kepala keluarga Anderson (02)

3.5K 441 14
                                    

Askana yang merasa tertekan akan sikap kekanak-kanakan kedua kakaknya ini memutuskan untuk pergi diam-diam dari sana saat kedua kakaknya bertengkar.

Askana berjalan-jalan sembari menyicipi beberapa makanan yang di sajikan di sana, "Ini enak!"

"Hai."

Sebuah suara terdengar tidak terlalu jauh, seorang anak yang sepantaran dengan kedua kakaknya itu berjalan mendekati ku. Rambut berwarna hijau mintnya bersinar di antara cahaya lampu-lampu, mata hijau limtnya yang bersinar menatapku dengan penuh arti.

"Apa kau Askana Devildra?" Tanya anak itu, dia memegang segelas jus yang sepertinya jus jeruk.

"I-iya, bagaimana kamu bisa tau namaku?" Jawab Askana, terlihat pipinya sedikit merona saat menatap anak itu.

"Aku melihat mu dengan kedua kakakmu sedang menawari mu makanan. Sepertinya mereka sedang berdebat ringan sekarang." Anak itu meminum jusnya dengan tenang, wajah anak itu masih sama masih datar seperti tidak peduli tentang hal yang terjadi.

Wajah Askana memerah karena malu, dia tidak menyangka bahwa banyak orang lain melihat mereka yang sedang berdebat karena hal kecil.

Askana mencoba mengalihkan pembicaraan untuk menutupi rasa malunya, "S-siapa namamu?"

"Ah, aku lupa memperkenalkan diri." Dia kemudian perlahan membungkuk kecil, "Namaku Nathan Anderson, senang bertemu denganmu."

Askana sangat terkejut mendengar namanya, Nathan Anderson? Itu adalah salah satu protagonis pria kedua di novel yang dia baca, dia haremnya protagonis wanita!

Nathan melihat Askana yang sedang terkejut hanya menyeringai kecil, "Kau terkejut karena aku salah satu anak tuan acara ini? Tidak perlu seperti itu, bersikap santai saja."

"Baiklah, Kak Nathan!" Askana tersenyum lebar dan mencoba untuk terlihat tenang.

"Bagaimana bisa para protagonis pria selalu mengelilingi ku dan bagaimana bisa para protagonis pria tertarik padaku?"

"Askana?"

"Ini aneh... Apakah aku telah merubah alur novel ini?"

"Askana?"

"Ini tidak mungkin... Ini sudah aneh sejak sebuah hologram muncul menunjukkan sebuah ketertarikan. Apakah genrenya berubah?"

"Askana?"

Askana tersadar dari lamunannya, dia sedikit terkejut dan dengan cepat kembali tersenyum.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Nathan. dia mendekatkan dirinya agar bisa melihat Askana dengan jelas, bisa dilihat wajahnya tampak khawatir.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya bengong sedikit saja." Ucap Askana dengan senyumannya yang manis.

"Syukurlah." Nathan tersenyum.

[Nathan Anderson]
Umur: 12 tahun
Tinggi: 145cm
Ketertarikan: 28%

Askana sudah tidak terkejut lagi ketika dia melihat hologram di atas kepala Nathan itu karena menurutnya itu sudah biasa.

"Aku tidak menyangka jika Nathan lebih pendek dari protagonis pria yang lain..."

"Jadi, kamu menikmati pesta yang di buat ayahku?" Tanya Nathan. Dia terus tersenyum sembari meminum jusnya.

"Iya! Disini ada banyak makanan yang enak!" Jawab Askana dengan senyuman yang khasnya.

"Senang kamu menikmatinya." Nathan mendekatkan wajahnya ke wajah Askana dan perlahan mencium keningnya.

"Aku harus menemui ayahku, sampai jumpa." Nathan perlahan berjalan pergi dengan santainya meninggalkan Askana yang wajahnya sekarang memerah.

"Bagaimana bisa dia terang-terangan mencium keningku di depan umum?!"

༺୨୧༻

Saat ini Askana sedang menikmati sebuah kue coklat ringan di meja, dia sendirian saat ini karena dia tidak ingin bersama kedua kakaknya yang sifatnya seperti anak-anak itu.

Mateo Anderson sang bintang utama pesta ulang tahunnya saat ini sedang berdiri di depan banyak orang untuk mengumumkan sesuatu.

"Senang kalian semua bisa menikmati pesta yang ku buat ini, semuanya! kalian pasti sudah menunggu hal ini, bukan? Benar! Berdansa dengan seseorang yang ingin kalian ajak berdansa malam ini!"

Semua orang yang hadir langsung bertepuk tangan dengan meriah, terlihat kegembiraan mereka yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba saatnya.

"Ada acara dansa di pesta ulang tahun? Ini terlihat berbeda." Batin Askana, dirinya belum pernah melihat ada acara dansa di sebuah pesta ulang tahun, apa karena dia hidup di dunia modern atau karena dia belum pernah merayakan ulang tahun?


Saat sedang melanjutkan memakan kuenya tiba-tiba saja bahu Askana di tepuk oleh seseorang di belakangnya.

"Apa kamu ingin berdansa denganku, Askana?" Askana sangat terkejut mendengar hal itu karena orang yang mengajaknya berdansa adalah Nathan Anderson sendiri.

"E-eh...? Aku tidak bisa berdansa!" Wajah Askana terus memerah karena malu sekaligus gugup dengan ajakan Nathan.

"Tidak masalah, kamu bisa menginjak kakiku sebanyaknya saat berdansa." Nathan mengulurkan tangannya dan memegang tangan Askana membawanya menuju aula dansa.

"K-kak Nathan aku tidak bisa...!"

"Kita tidak akan tahu sebelum mencobanya."

Saat sampai Nathan memposisikan Askana di depannya dan memegang punggungnya dengan lembut, tangannya memegang tangan Askana mengarahkannya lurus ke samping kanan.

"Jangan tegang, bawa rileks saja." Ucap Nathan. Askana mengangguk sebagai jawaban.

Mereka mulai bergerak perlahan dengan Askana yang baru saja bergerak perlahan menginjak kaki Nathan.

"M-maaf! Aku tidak pandai melakukan ini..." Wajah Askana memerah karena malu, bagaimana tidak? Mereka baru mulai bergerak untuk berdansa dan Askana sudah menginjak kaki Nathan begitu saja.

"Tidak masalah... Injak saja terus." Nathan yang melihat wajah Askana hanya menyeringai, dia merasa lucu dengan reaksi Askana yang malu karena terus menginjak kakinya.

Sementara disisi lain, Zydan dan Alex yang melihat adik mereka berdansa dengan orang lain dan bukannya mereka hanya bisa mendengus dengan kesal menatap Nathan yang sedang berdansa dengan adik mereka.

"Mulai hari ini ayo kita musuhi Nathan." Ucap Alex, dia terus menatap kesal Nathan yang sedang bersenang-senang berdansa dengan Askana.

"Ya, ayo mulai hari ini kita musuhi dia." Zydan mendengus kesal sembari terus melihat Nathan yang sedang berdansa dengan adiknya.

Sementara Mateo melihat anaknya yaitu Nathan sedang terus tersenyum manis sembari berdansa dengan Askana. Mateo menatap mereka dengan penuh arti.

"Apa aku mendapatkan seorang menantu?"

To Be Continued

Why me Instead of Her?!Where stories live. Discover now