♡26

611 95 18
                                        

Jadilah pembaca legal yg selalu vote ♡
☆☆




Kepala Ratna menoleh, lalu terkejut oleh ciuman lembut Yasmine di bibirnya.

Setelahnya, Yasmine mengatakan, "Semoga Tuhan selalu memberkati mu dengan segala kebaikan, Ratna. Aku bahagia ditakdirkan mengenal dirimu. Selamat ulang tahun."

Senyuman haru terulas di bibir Ratna, sebelum dia mencium balik bibir Yasmine. Menjadikan pagutan bibir semakin dalam dan membuai jiwa keduanya.
Pagutan bibir merenggang, perlahan bibir Ratna turun ke dagu, turun menyusuri leher Yasmine, hingga terus ke bahu nya. Menyebabkan Yasmine terpejam menikmati sensasi. Kemudian Ratna membubuhkan ciuman di punggung Yasmine berkali-kali.
Yasmine semakin gelisah.
Apalagi saat kulit punggung dan bahu nya terasa basah oleh cumbuan bibir Ratna.
Debaran jantung nya semakin gila.

"Emhhh. Ratnahh..
Hmhhh."

Ratna merasa akal nya semakin hilang. Mendengar suara Yasmine membuat gejolak hasrat nya semakin terpacu. Ciumannya di leher Yasmine semakin kuat, sampai menyisakan jejak tanda kemerahan. Dan tentu saja, Yasmine sempat mengerang kaget dan pasrah.

"Aaahh!"
Badan Yasmine berbalik, seketika menghadap Ratna. Lalu balas menyerang leher si kekasih.
Oh.. dia suka sekali rahang tegas Ratna, dilengkapi leher yang seksi dengan berwarna coklat dan ada sedikit tonjolan. Tidak lupa Yasmine buka dua kancing kemeja hitam Ratna untuk dapat mencium bahu tegap itu.
Sesekali mata Ratna terpejam-terbuka. Tersesat dalam cumbuan Yasmine. Pelukannya di pinggang Yasmine semakin erat. Beberapa detik selanjutnya, dia angkat badan Yasmine. Kompak, Yasmine langsung mengalungkan kedua kaki nya di pinggang Ratna. Ratna pun membawanya menuju sebuah pohon terdekat yang teduh. Biarpun ini pengalaman pertama, sungguh.. Ratna hanya mengikuti naluri nya.

Badan Yasmine bergerak naik turun, membuat bada keduanya bergesekan. Menyebabkan Ratna kewalahan dengan gelenyar aneh yang terasa di area bawah badannya. Suara geramannya keluar. Sebab hasrat yang semakin bergejolak.

Merinding mendengar suara dalam kekasihnya. Yasmine lemas. Tapi badannya belum juga berhenti bergerak. Suara keluh desah nya semakin gelisah.

Ratna memandang si kekasih, bersama satu tangan yang sudah berada di dada nya. Buah dada yang tadi sempat tak sengaja dia lihat dibalik gaun tipis yang basah kuyup.
"Apa boleh?"
Dada Ratna kembang kempis menahan gemuruh hawa nafsu.

Pandangan sendu Yasmine menatap nya sekilas, lalu mengigit telinga kanan Ratna. Tidak keras. Tapi sangat cukup untuk semakin membangkit hasrat birahi nya.
Dan dia berbisik, "Hmh, yah.. Untuk kesayang ku yang sedang berulang tahun." Suaranya terdengar lemah, namun menimbulkan godaan yang amat menyesatkan.
Detik selanjutnya, Yasmine mendesah bercampur kaget, kala merasakan tangan Ratna meremas pelan buah dada kiri nya.
Tak ingin tidak adil, Ratna meremas buah dada kanan Yasmine juga. Bibir tersenyum oleh rasa puas, dan ikut senang melihat Yasmine sangat menikmati sentuhannya. Tangannya pun terus melakukan itu, di selingi saling memagut bibir.
Sungguh membuai jiwa.
Dan suara desah keduanya bersenandung merdu, melengkapi kegiatan panas itu hingga seolah merasuk ke dalam sukma. Sampai terasa lah cairan kental keluar dari bawah tubuh masing-masing, tanda klimaks telah sampai pada puncak nya.
Badan keduanya sempat gemetar ketika cairan itu keluar.
Tak lama tangan kanan Ratna berpetualang di pinggul Yasmine, lalu sampailah di depan lembah vulva nya. Antara sadar dan tidak sadar, jari nya telah bergerak memainkan lembah vulva itu dibalik kain celana dalam. Membuat Yasmine menggelinjang serta mendesah basah.

"Ahhh, sayanghh.. hahhh
Berhentih.." ucap Yasmine.

Jari Ratna berhenti.
"Ada apa?"

Mata Yasmine memandang dalam ke dua matanya. Lalu menjawab, "Aku rasa.. belum siap. Aku takut.." suara nya terdengar lirih. Sempat cemas jika Ratna akan kecewa dan marah atas jawabannya. Namun kemudian, dia tidak menyangka saat melihat bibir kekasih nya itu tersenyum tulus. Lalu mengecup kening nya. Hangat sekali..

Something [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang