꒷꒦ 3. || Three ꒦꒷

Comenzar desde el principio
                                        

Andre memasuki Cafe tempat nya bekerja itu, dan langsung keruang belakang tempat para pekerja biasanya mengganti Pakaian.

Andre telah mengganti Pakaian nya dengan pakaian pekerja nya. Lalu mendekati teman kerja nya yg kesulitan dalam menulis pesanan dari banyaknya pelanggan.

" Ini aku yg kerja, kamu langsung kebelakang aja buat pesanan sama Zio, Re.."

Reza, teman Kerja nya itu menatap Andre yg menghampiri nya dengan buku Catat pesanan di tangannya.

"Gapapa nih? Ada banyak orang loh? " tanya Reza mencoba untuk ikut membantu Andre. Tapi di tahan oleh Andre.

"Udah, gapapa Re.. Dah sana, biar lebih cepat juga bikin pesanan.. Nanti aku sama Sam catat pesanan, kalau dia dateng hari ini.. " Ucap Andre sambil mengulas senyuman tipis. Reza lalu menganggukkan kepalanya pelan, lalu masuk ke dapur untuk ikut bersama Zio membuat Pesanan.

Andre mulai mendekati beberapa pelanggan, menyambut nya dengan ramah lalu menanyakan pesanan mereka. Andre bolak balik dari meja pelanggan ke dapur untuk memberi kertas pesanan dan menghantarkan pesanan.

Andre menatap sesekali ke arah ruang kumpul para pekerja lainnya, lalu mendengus pasrah dan menatap ramai nya pelanggan.

" Sam ga dateng.. Berarti aku urus sendiri bagian ini dong?.. Huh.. " keluh Andre sebelum salah satu pelanggan yg baru masuk memanggilnya untuk memesan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
16:23 pm

Cafe sudah mulai tidak terlalu ramai. Andre duduk di salah satu meja pelanggan yg kosong, sambil memegang sapu tangan yg di pakai nya tadi untuk me-lap meja.

Andre lalu menopang wajahnya dengan tangan kanannya dan menatap ke arah jendela yg menampilkan kendaraan yg berlalu lalang. Cafe sudah mulai sepi, jadi dia bisa bersantai sebentar.

--------------
Di sisi boel
--------------

Para boel sedang berada di rumah, tidak tau harus melakukan apa. Semuanya sibuk dengan Kegiatan masing-masing.

Hali, dengan Iris Ruby sedang duduk di Sofa sambil membaca buku Novel. Di depannya ada tiga pemuda yg kembar duduk di lantai sambil menatap Tivi dengan bosan.

Lalu Solar duduk di sebelah Hali dengan memegang HPnya. Ice sudah dari tadi berada di dekatnya, tertidur sambil duduk memeluk bantal sofa.

"Haaaaahhh~... Bosannn~.." ucap pemuda ber-iris Biru safir, Taufan. Dia berbaring di lantai dengan wajah bosannya, di ikuti oleh pemuda ber-iris Oranye, Blaze.

"Tumben kalian ga main? Biasanya bakal main game atau ga main sama tetangga" ucap pemuda yg baru saja datang dari dapur, Gempa. Taufan dan Blaze duduk kembali dan menatap satu sama lain dan menatap Gempa.

"Game kami sudah kami tamat kan, anak tetangga sebelah yg biasanya kami ajak main lagi pergi.. Jadi kami bosan kak Gem.. " ucap Blaze yg di angguki oleh Taufan dan pemuda ber-iris Hijau, Thorn.

Mereka semua terdiam. Sebelum Hali menutup Buku Novel nya dan menatap kesemua kembarannya dengan datar, seperti biasa.

"Bagaimana kalau kita jalan jalan sore saja? Sekalian kita makan di luar saja.. Gem hari ini ga usah masak juga" ucap Hali.

"Tapi kak? Bukannya Ayah bilang jangan terlalu berlebih pakai uang?" Ucap Thorn merasa ragu.

"Iya.. lagian, Gem gapapa kok kalau masak lagi.." ucap Gempa sambil tersenyum kecil.

Hali menatap mereka, lalu berdiri dan berjalan ke tangga untuk naik ke Kamarnya.

"Gapapa, sekali kali kita makan di luar.. " Hali berhenti di tengah tangga yg berbelok ke atas sebentar, lalu naik kembali. "Lagipula, ayah kirim uang lebih hari ini. Katanya pakai aja beberapa buat bersenang-senang.. "

Hali sudah menghilang dari tangga, sedangkan yg lain mematung di tempat sambil menatap tangga.

"Itu... Kak Hali ngomong agak panjang?.. " tanya Taufan sambil menatap saudara kembarnya yg lain.

"Sulit di percaya.. " ucap Solar.

" Sudah sudah.. Kalian semua bersiaplah kalau ingin ikut.. Kak Hali sudah bilang kan tadi?.. Dah cepat sana "peritah Gempa pada saudaranya yg lain. Dia juga merasa senang dan terkejut mendengar Hali berbicara agak panjang, tapi dia senang.

Semuanya langsung sadar, dan berlari naik ke kamar mereka untuk bersiap.

Setelah bersiap, mereka berjalan keluar dengan di iringi beberapa candaan ringan. Sedangkan Hali yg berjalan paling belakang menatap mereka, dan tanpa sadar sengulum senyuman tipis.

'Aku harap, kebahagiaan ini terus berlangsung..'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Hello Everyone~
Gimana kabarnya? :v
Lagi ada mood jadi langsung bikin dua Chap:D
Ide di kepala juga numpuk-
Cuman kemaren ga mood aja ngetik cerita-
Jadi maap-

Oh, jangan lupa Vote yg bagian pojok kiri di bawahh~ (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Kalau ga suka, Skip aja, Skip.

Okey~
Sampai jumpa lagi di Chap berikut nyaa~
(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
.
.
.
.
.
.

|| Stay With Me, Please..? ||Donde viven las historias. Descúbrelo ahora