6

896 77 9
                                        

Setelah pulang dari rumah Taeyong, Jaehyun segera menuju ke apartemennya untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini dirinya akan pergi ke kantor tapi sebelum itu dia akan mampir dulu kerumah Hera. Mungkin sekarang wanita cantik itu masih marah kepada Jaehyun. Terbukti dari pesan Jaehyun yang belum di jawab sampai sekarang.

Lelaki tampan itu sudah selesai, segera saja dirinya mengendarai kembali mobilnya. Untung saja pagi ini jalan sudah sedikit sepi. Jadi tidak terlalu lama Jaehyun sampai di rumah milik Hera.

Jaehyun segera saja keluar dari mobil untuk segera masuk ke rumah milik Hera. Jaehyun menebak jika wanita itu mungkin sekarang sedang ada di dapur, dan benar saja Jaehyun melihat Hera yang sedang menikmati sarapannya seorang diri. Jaehyun tersenyum hangat melihatnya.

"Sayang" panggil Jaehyun dengan lembut. Hera yang mendengarnya segera saja menoleh.

"Jaehyun" jawabnya. Jaehyun menghampiri Hera dan duduk disebelahnya. "Kenapa kau kesini?" Jaehyun yang mendengarnya mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, bukankah aku sering datang kesini" Jaehyun meraih tangan milik Hera dan menggenggamnya. Mengelus tangan itu dengan lembut.

"Maaf" Hera menundukkan wajahnya. "Harusnya aku tidak marah kemarin, maaf juga tentang sikapku Jaehyun" wanita itu semakin menunduk dalam. Enggan untuk melihat wajah kekasihnya.

"Tidak masalah, sayang. Wajar jika kau marah. Harusnya aku yang minta maaf. Karena aku kau jadi marah" Hera mendongak menatap Jaehyun yang ternyata juga sedang menatapnya. Ini yang membuat hubungan mereka tetap kuat. Seperti sekarang ini saling menyadari kesalahan masing-masing.

"Jam berapa ini, kenapa kau masih ada disini. Bukankah kau seharusnya sudah ada di kantor"

"Aku mau sarapan dulu disini" jawab Jaehyun enteng. Lelaki tampan itu segera mengambil piring dan menyendok nasi goreng buatan kekasihnya. Hari ini nasi goreng pasti besok Hera akan sarapan dengan roti panggang. Karena hanya itu yang bisa Hera siapkan. Jaehyun tahu betul jika kekasihnya ini belum bisa memasak makanan lainnya.

Hera telah selesai dengan makanannya. Wanita itu sekarang sedang menunggu Jaehyun menyelesaikan sarapannya.

"Jaehyun setelah mengantarkan Taeyong pulang, kau langsung pulang kan?" Jaehyun menghentikan pergerakannya. Lelaki tampan itu terdiam sejenak.

"Tentu saja aku langsung pulang" jawabnya. Dengan cepat Jaehyun menyelesaikan sarapannya. Rasa bersalah mengganjal di hatinya. Dia Telah berbohong kepada kekasihnya. Tapi jika Jaehyun berkata jujur Hera mungkin akan berfikir yang tidak-tidak padanya.

"Ayo kita berangkat" ajak Jaehyun. Hera menganguk dan segera mengambil tas dan beberapa dokumen penting yang telah dia siapkan.

Di perjalanan mereka berdua hanya saling diam. Jaehyun yang fokus menyetir sedangkan Hera yang sedikit sibuk dengan berkas-berkas kantornya. Beberapa kali wanita itu membaca dan membolak-balikkan kertas-kertas penting itu.

"Sepertinya kau sangat sibuk" ucap Jaehyun sambil melirik Hera yang masih fokus dengan berkasnya.

"Sedikit, aku harus memeriksa beberapa berkas yang perlu di presentasikan saat meeting nanti" saut Hera. Saat ini Hera menjabat sebagai sekretaris pribadi ayahnya sendiri. Sebentar lagi Hera akan menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin perusahaan. Oleh karena itu sekarang dia harus lebih cepat untuk mempelajari cara menjadi pemimpin yang sukses seperti ayahnya.

Jaehyun mengusak rambut panjang itu. Lelaki tampan itu merasa bangga dengan kekasihnya. Di genggamnya tangan milik Hera setelah wanita cantik itu selesai dengan kegiatannya.

Mobil hitam itu berhenti didepan sebuah perusahaan milik ayah Hera calon mertua Jaehyun.

"Semangat sayang" ucap Jaehyun sambil mengepalkan tangannya. Tidak lupa lelaki tampan itu mencium dahi milik tunangannya dengan sayang.

Doin Time (Jaeyong On Going)Where stories live. Discover now