9

532 58 5
                                        

Taeyong mendesah saat bibir Jaehyun mencium dan menjilat leher Taeyong. Jaehyun menggigit gemas leher putih itu sehingga menimbulkan bercak merah disana. Baju milik Taeyong sedikit terbuka menampilkan dada mulus dan puting merah muda. Seperti mengundang Jaehyun untuk mencicipinya.

Tangan Taeyong meremat rambut hitam Jaehyun, saat bibir Jaehyun mengecup puting miliknya yang sedikit mengeras. Itu geli tapi juga nikmat membuat Taeyong mendesah lirih.

"Ahh Tuan Jung cukuphh" desah Taeyong menghentikan Jaehyun yang ingin melumat putingnya. Walaupun nikmat tapi mereka melakukan kegiatan tidak senonoh didalam mobil. Apalagi didepan rumahnya sendiri. Tidak baik jika tetangga atau ibunya melihat.

Taeyong meraih wajah tampan itu. Menatap mata yang penuh dengan kilatan nafsu. Taeyong mencoba menyadarkan Jaehyun dengan mengelus pipi Jaehyun dengan lembut.

"Tuan Jung maaf" kata Taeyong lirih. Mendengar itu Jaehyun terkejut dan sedikit menjauh untuk melihat dengan jelas keadaan Taeyong.

Kancing atas Taeyong yang terlepas dan leher Taeyong yang dihiasi bercak merah.

"Sial" umpat Jaehyun. Tangannya meraih tangan Taeyong yang sedang menutupi dadanya. "Taeyong seharusnya aku yang minta maaf, lagi-lagi aku berbuat kurang ajar kepadamu. Kau boleh memukul ku Taeyong, ayo pukul aku" kata Jaehyun.

Bagaimana bisa Taeyong memukul Jaehyun. Karena Taeyong juga menikmati perbuatan Jaehyun kepadanya.

"Bukan hanya Tuan Jung yang salah tapi saya juga salah" kata Taeyong.

"Lehermu, bagaimana jika ibumu melihatnya?" Jaehyun mengelus bekas merah dileher Taeyong.

"Tidak masalah, saya bisa memberikan alasan" jawab Taeyong sambil tersenyum lucu.

Jujur saja Taeyong semakin cantik dengan bekas merah itu. Dilubuk hati, Jaehyun merasa bangga karena dia yang telah memberi tanda itu dileher putih milik Taeyong. Bahkan sebelumnya dia tidak pernah mencium leher tunangannya dan memberikan tanda seperti itu dileher milik Hera.

Hera itu cantik tapi Taeyong lebih cantik dari Hera.

Walaupun seorang lelaki tapi kecantikan Taeyong melebihi seorang perempuan.

"Tuan Jung kenapa melamun?" tanya Taeyong. Karena sedari tadi Jaehyun hanya diam.

"Tidak hanya sedang memikirkan sesuatu" jawab Jaehyun.

Taeyong sudah merapikan bajunya. Untuk menutupi bekas merah itu, Taeyong menggunakan plaster luka bergambar lucu.

Taeyong keluar dari mobil Jaehyun. Sebelumnya dia sudah memberi tawaran kepada Jaehyun untuk singgah dulu ke rumahnya tapi Jaehyun menolak karena dirinya sudah sangat lelah dan ingin segera pulang ke rumah.

"Terimakasih Tuan Jung karena sudah mengantarkan saya" kata Taeyong yang di balas angukan oleh Jaehyun.

Setelah Jaehyun pergi dari sana, Taeyong segera masuk kedalam rumah. Membuka pintu pagar, ternyata ibunya sedang minum teh didepan teras rumah.

"Diantar siapa kamu?" tanya Yoona sambil menyeruput teh hangatnya.

"Tuan Jung" jawab Taeyong.

"Kenapa tidak di suruh mampir dulu?"

"Katanya capek mau langsung pulang" Yoona menganguk mengerti. Wanita yang sudah tidak muda itu menyuruh Taeyong untuk duduk menemaninya minum teh. Taeyong hanya pasrah menuruti sang ibu tercinta.

"Mama lihat sekarang kamu lebih sering naik taxsi online dari pada bawa mobil sendiri. Apa ada masalah dengan mobil kamu?" tanya Yoona penasaran dengan Putranya yang lebih sering naik taxsi online dari pada membawa mobil sendiri. Yoona tahu jika Taeyong dari dulu lebih suka membawa mobil sendiri.

Doin Time (Jaeyong On Going)Where stories live. Discover now