part 17

764 57 10
                                    

part 17
















wajah jaemin yang beberapa waktu belakangan terlihat berseri dengan rona merah di pipinya kini kembali menjadi pucat pasi. bibir pink yang begitu indah itu juga kini menjadi kering tak berwarna karena sudah sedari kemarin tak menelan apapun. dia hanya duduk dengan tatapan kosong di samping altar tempat foto jaehyun, mendiang suaminya di pajang dengan banyaknya hiasan bunga Krisan putih.


satu persatu pelayat berdatangan memberi penghormatan terakhir pada jaehyun dan meletakan setangkai Krisan putih di atas meja. sementara jaemin hanya sendirian saat Mark dan haechan sibuk mengurusi keperluan rumah duka.  tidak ada satupun kerabat lain yang datang menemaninya. jaehyun sendiri hanya memiliki seorang ayah yang saat ini sudah tinggal di panti jompo. ayah jaemin tidak menampakan batang hidungnya di upacara pemakaman itu, toh saat jaemin bercerai dan menghilang dari Koreapun ayahnya sama sekali tidak tahu dan tidak perduli sampai saat ini.




"jaem ... ayo naik ... biar Mark yang menyambut pelayat mulai sekarang ... lagi pula ini sudah mulai sepi " bujuk haechan mencoba untuk membawa jaemin ke kamarnya. haechan benar-benar merasa tidak tega melihat keadaan temannya itu yang sudah sangat kacau sekarang. mereka memang menjalin komunikasi yang sangat intens setelah pertemuan keduanya di rumah sakit tempo hari. dari sana juga, jaemin mulai kembali berkomunikasi bersama Mark.



jaemin menggeleng, matanya gergulir pada foto yang terpajang di altar dan air mata kembali berjatuhan di pipinya.



"jaem ... kau juga harus makan dan minum sesuatu ... aku mohon ... ayo ikut ... kau juga butuh istirahat " bujuk haechan lagi



Mark yang baru saja datang ikut berjongkok di samping jaemin dan haechan yang bersimpuh di sisi ruangan "jaem ... haechan benar ... setidaknya beristirahat sebentar saja " tambah Mark mencoba untuk meyakinkan jaemin


haechan mengabil salah satu tangan jaemin dan meletakannya di perut jaemin yang besar "kau tidak lupa bukan ?! dia butuh istirahat ... kau juga harus makan untuk dia "



akhirnya jaemin luluh setelah mendengar ucapan haechan, dia mencoba berdiri dari duduknya dan keluar dari area ruang berkabung bersama dengan haechan yang memapahnya menuju kamar sementara Mark tetap di sana menggantikan jaemin untuk menyambut para pelayat.



"apa yang anda katakan ?! maksud anda kecelakaan yang menimpa direktur Jung adalah kesengajaan ?! seseorang mencoba untuk mencelakakan dia ?!"



jaemin dan haechan berhenti melangkah, terpaku dengan apa yang baru saja mereka dengar. di ujung lorong sana taeyong tengah berbicara dengan dua orang anggota kepolisian yang menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan jaehyun kemarin.



"kami melihat sebuah mobil yang mencurigakan terekam oleh cctv tengah memantau keadaan di sekitar rumah ini ... juga saat mobil direktur Jung keluar dari area kantor ... ada mobil lain yang mengikutinya ... kami sedang mengumpulkan bukti ... tapi anda tidak perlu khawatir ... pengemudi mobil yang membuntuti tuan jung sudah kami tangkap " balas salah satu polisi tadi



"benarkah ?! siapa dia ? siapa orang itu ?" tanya taeyong dengan nada menuntut



"dia Park Sang Chul "



mata jaemin membulat begitu juga taeyong yang langsung menutup mulutnya yang ternganga dengan telapak tangan. kedua orang itu tentu tahu dengan jelas siapa Park sang Chul yang di maksud oleh polisi tadi.



"bagaimana mungkin... Park sang Chul ... dia-- " gagap taeyong dengan tubuh yang bergetar karena syok.



jaemin menghempaskan tangan haechan yang tengah memapahnya dan berlari keluar dari rumah begitu saja membuat haechan terkejut dan berteriak  "jaemin !!!"



nomin | markhyuck | different things |Where stories live. Discover now