part 16

736 53 8
                                    

part 16















Jeno tersentak ketika mobil yang dia kendarai menabrak mobil di depannya yang tengah berhenti di lampu merah sebuah perempatan jalan. pikirannya menjadi sangat kalut selepas dia mendengar berita pernikahan jaemin, terlebih berita tentang kehamilan mantan istrinya itu. dia bahkan tidak menyadari jika sejak awal mobilnya melaju keluar dari area parkir hotel dia hanya menatap kosong pada jalan yang dia lewati sampai-sampai tak sadar jika ada mobil berhenti karena lampu lalu lintas di depannya.



"heh !! berengsek kau mau mati hah !!" maki pengendara mobil yang Jeno tabrak sembari menggedor jendela mobil Jeno "keluar kau !!" perintahnya dengan garang, sementara Jeno hanya diam. seolah tuli dia sama sekali tidak mempedulikan makian dan amarah pria berbadan kekar itu.



"YACK !! KAU TULI !!! CEPAT KELUAR !!!" teriak pria itu semakin berang, menggedor kaca mobil jeno dengan sangat kencang dan kasar saat jeno sama sekali tidak menggubrisnya.




pria itu menarik handle pintu mobil Jeno dan sialnya pintu itu tidak terkunci hingga dengan mudahnya terbuka. tanpa menunggu lama pria kekar tadi segera menarik Jeno keluar dan menghantam wajahnya dengan kepalan tangan.




"APA KAU TAK WARAS ?! BAGAIMANA ORANG TULI DAN IDIOT SEPERTI MU BISA MENGENDARAI MOBIL HAH ?!" berang orang itu berteriak tepat di depan wajah Jeno, namun kembali jeno hanya diam. dia hanya terus menatap kosong kearah lain, tak perduli dengan apapun yang orang itu lakukan atau katakan.




"ternyata kau memang benar-benar idiot !!" makinya lagi hingga dia langsung menghajar Jeno dengan membabi buta. malam yang sudah larut membuat jalan menjadi lengang, tidak ada satu mobil lainpun yang melintasi jalan hingga tidak ada orang yang menolong Jeno ketika pria kekar berpenampilan preman itu menghajarnya habis-habisan sementara dia hanya diam tanpa melawan.




waktu berlalu dan entah berapa banyak pukulan yang jeno terima hingga dia terkapar di atas aspal dengan wajah penuh luka dan berdarah. sementara pria preman tadi pergi begitu saja setelah puas menyiksa Jeno dan mengambil beberapa lembar cek dan uang tunai dari dalam dompetnya.



"uhuk... " nafas Jeno terlihat mulai melambat, terbatuk dengan semburan darah segar dari mulutnya. tak bisa di pungkiri tubuhnya merespon segala rasa sakit dari luka yang dia alami meski Jeno tak Merakan apapun. wajah jeno perlahan menoleh ke samping melihat sebuah taman yang tak jauh dari sebuah sungai, di sana masih ada sebuah kursi kayu panjang yang terlihat sudah mulai usang dalam pencahayaan taman yang remang. tempat dimana dulu dia pernah duduk berdampingan bersama jaemin melihat pemandangan sungai di awal musim dingin saat mereka masih remaja.



satu persatu butir air mata menetes dari sudut mata Jeno yang miring dan jatuh di aspal. mungkin jaemin memang melihat dunia hancur di depan matanya, namun jaemin sama sekali tidak tahu jika dunia jeno juga sudah ikut hancur bersamanya.



*
*
*
*
*



setelah membujuk haechan untuk mengabulkan keinginan chenle pergi ke pantai akhirnya Mark bisa membawa kedua orang yang dia sayangi itu pergi melakukan perjalanan, mereka tiba di pantai pada sore hari. chenle yang begitu antusias bahkan langsung berlari kearah laut dan bermain air bersama Mark dengan begitu gembira. suara tawa Mark dan chenle berbaur menyatu dengan deburan ombak dan riuhnya angin yang cukup kencang di pinggir pantai sore ini.



haechan yang tengah duduk bersandar di bagian depan mobil hanya bisa tersenyum melihat bagimana siluet Mark dan chenle tergambar dengan begitu indah, di bingkai pemandangan laut dengan langit jingga yang menawan.



nomin | markhyuck | different things |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang