part 1

1.5K 96 9
                                    

D T part 1



















"haechan-ah !!! " wanita muda berseragam pelayan berlari riang menghampiri haechan yang tengah membenahi bunga di taman samping rumah megah bernuansa klasik Eropa tempat Mark tinggal. sebenarnya Mark tinggal dengan orang tuanya hanya saja mereka terlalu sibuk mengurus bisnis hingga jarang sekali pulang ke rumah.


"ada apa ?" tanya haechan meletakan pot bunga kecil di atas pilar pajangan setelah dia selesai menyiangi rumput liar yang tumbuh mengganggu di dalamnya.

"tebak apa yang aku punya ??!!" ujar gadis itu antusias membuat haechan terkekeh pelan.

"memangnya apa yang kau punya ?" tanya haechan berpura-pura penasaran


"TARAAAA !!" pelayan itu mengeluarkan satu stel pakaian seragam dari balik tubuhnya membuat mata haechan membola karena terkejut

"darimana kau mendapatkannya ?? " bingung haechan saat dia melihat seragam itu

"tuan muda menyuruh kami membuang beberapa pakaian yang sudah tidak dia gunakan ... aku bahkan harus berebut hingga saling sikut dengan yang lainnya ketika mencoba untuk mendapatkan kemeja dan celana jeans untuk adik ku ... tapi ... seragam ini ... tentu saja tidak ada yang mau ... keluarga kami tidak ada yang bersekolah di sekolah elit itu " pelayan wanita tadi menyodorkan satu stel seragam yang dia bawa pada haechan yang langsung menerimanya

"untuk mu ! "


"terimakasih ... sobin-ah " ujar haechan dengan wajah lega. dia benar-benar bersyukur mendapatkan seragam itu dari sobin mengingat dia bahkan harus menabung berbulan-bulan untuk bisa membelinya di tahun ajaran baru kemarin. dia mungkin tidak akan bisa masuk sekolah jika tidak mendapatkannya.

"sudahlah ... itu bukan apa-apa ... kau bisa memakai seragam itu besok .. kau sudah bolos dua hari ... " ujar gadis itu dengan wajah perihatin

"emm " haechan mengangguk dan tersenyum tipis setelahnya "ayo masuk ... aku akan memasak makan malam untuk mu sebagai rasa terimakasih..." ujarnya berjalan menuju pintu masuk dapur sementara pelayan wanita itu mengekori haechan dari belakang dengan senang.

"benarkah ?! baguslah ... kau mau masak apa ?"  tanya sobin penasaran

"ramyeon ... "

"Yack !!! kau benar-benar ... " kesal gadis itu merasa tertipu dengan perkataan haechan. namun pria itu hanya tertawa. lagi pula apa lagi yang bisa haechan masak untuk di berikan, haechan bahkan hanya bisa makan nasi dan lauk pauk yang di berikan sebagai jatah makan pelayan. selebihnya dia hanya bisa membeli nasi instan di minimarket atau ramyeon instan.



.



perasaan haechan memang sederhana, bahkan hanya dengan melihat uap putih yang mengepul dari dalam panci emas berisi ramyeon dan keju bisa membuat dirinya tersenyum dengan lebar.

"selamat makan !!" seru sobin antusias. mereka memakan ramyeon yang haechan masak dengan begitu lahap, mengabaikan rasa panas yang membuat lidah mereka terasa terbakar.

masakan haechan memang sangat enak, dia menambahkan daun bawang, beberapa sayuran dan juga keju di atas mienya, dia juga menyiapkan potongan kimci di piring kecil untuk melengkapi makan malam mereka berdua.

suara dentuman benda yang di jatuhkan di atas meja menarik atensi haechan juga sobin, dia melihat salah satu pelayan lain membanting gelas keatas meja dan menatap haechan dengan sengit.

"tuan muda ingin teh !" ujar pelayan itu dengan wajah mengeras karena kesal

haechan mengehela nafas dan meletakan sumpitnya di atas mangkuk "lalu ? kenapa kau tidak membuat dan mengantar nya ?"

nomin | markhyuck | different things |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang