12

392 3 0
                                    

Semua mata tertuju pada Jenny kala gadis itu memasuki kelas bersama Kiki. Ada yang kagum, terpesona maupun iri. Jenny tak peduli dia tetap berjalan santai menuju kursi kosong di samping jendela.

Saat Kiki hendak duduk di samping Jenny seseorang sudah terlebih dulu menyerobot tempatnya. Laki laki itu tersenyum kepada Kiki sembari menunjuk ke belakang, memerintah Kiki untuk duduk di sana.

Dengan muka ditekuk sembari menghentak hentakkan kaki Kiki menuju kursi di belakang Jenny.

"Hai.. aku Nathan." Sapa laki laki bermata gelap itu sembari mengulurkan tangan. Dia mengikat setengah rambut coklatnya yang sedikit panjang.

Jenny tersenyum lalu menjabat tangan Nathan "Jenny."

"Jenny, boleh minta nomor wa nya?" Nathan memberikan hpnya ke Jenny.

Jenny memandang sejenak hp Nathan lalu mengambilnya.

"Thanks Jenny. Btw tinggal dimana?"

Saat Jenny akan membuka mulut, 3 orang laki laki lain datang, 2 orang duduk di depan Jenny dan Nathan dengan menghadap ke mereka berdua, yang satu berdiri sembari melipat tangan di dada.

"Haii cantik boleh kenalan dong." Sapa laki laki berambut pirang diiringi dengan senyum miring 2 laki laki lain, mereka tak memperdulikan keberadaan Nathan.

Jenny tersenyum sedangkan Nathan  bersandar di bangku dengan kedua tanganya di belakang kepala. Dia memandang tidak suka 3 orang di hadapanya.

"Aku Leon." Laki laki itu meraih kedua tangan Jenny di atas meja kemudian di belainya lembut.

Reflek Jenny menarik tangannya tapi di tahan oleh Leon "Tangan kamu halus banget."

"Tolong lepasin."

Tak mengindahkan kata gadis di hadapanya, Leon tetap menahan telapak tangan gadis itu "Nanti aku antar pulang ya cantik." Bagaikan elang yang telah menemukan mangsa. Leon menatap Jenny penuh minat.

"Lepasin dia bro." Ujar Nathan pada Leon. Mata hitamnya menatap tajam laki laki yang memurutnya tidak sopan itu.

"Kamu siapa?" Jawab Leon santai namun tatapannya tak kalah tajam.

"Jenny gak nyaman jadi lepasin dia." Nathan menurunkan kedua tangannya.

Leon melepas tangan Jenny, Dia bangkit dari kursi lalu berjalan mendekati Nathan. Tanpa basa basi  dia menarik keras kerah baju belakang laki laki yang duduk di samping Jenny itu "Minggir aku mau duduk disini!"

Nathan terhuyung dan hampir jatuh ke samping "Woe santai aja napa." Nathan mendorong dada Leon dengan tangan kananya yang membuat laki laki itu mundur beberapa langkah.

"Kamu yang santai!" Leon maju lalu cekat meraih kerah baju Nathan.

Semua mata yang ada di ruangan kelas menatap ke arah mereka. Suasana hangat yang dipenuhi dengan cengkrama  mendadak menjadi tegang. Begitupun Jenny yang panik tidak tau harus berbuat apa.

Seorang pemuda lain yang duduk di bangku paling belakang mendekat ke arah Leon dan Nathan "Udah gak usah bikin ribut." Dia mendorong Leon dan menarik Nathan. Leon berdiri di depan kedua temannya sambil menunjuk Nathan.

Urusan kita belum selesai bro!

Zaki segera menghampiri Jenny, mencoba menenangkan gadis itu "udah gak papa nak, makanya jangan cantik cantik napa." Zaki menarik tubuh Jenny ke pelukanya, Kiki sudah terbiasa dengan adegan seperti tadi kala bersama Jenny maupun Caca. Terlintas sekelebat bayangan Bianca, bagaimana kabar gadis itu di kelasnya? Adakalanya cantik itu anugerah dan adakalnya juga cantik itu musibah.  Hahhhh Mempunyai anak anak yang berparas rupawan itu memang melelahkan.

TERJERAT PESONA SAUDARAWhere stories live. Discover now