16: Keputusan Sang Pendeta

804 136 33
                                    

Elvard berusaha menenangkan diri, tidak tersulut dan berupaya terus mengingat kalau semua ini demi Fyodor. Ksatria mudanya masih menunggu perawatan.

"Sayang sekali, kamu tak bisa mencicipi salah satu anggur terbaik yang diproduksi Castillon," balasnya tenang. Tidak ada kemarahan sedikit pun dalam kalimat yang ia tuturkan pelan.

Tanpa memperpanjang masalah, Elvard memalingkan wajah untuk memperhatikan Camellia yang makan dengan lahap. Kelembutan di matanya naik sesaat. Dia senang membawa gadis kecil ini bersamanya, setidaknya masih ada jiwa murni yang bisa mengobati hatinya.

Semasa menjadi Lee Yeoreum dia dibesarkan dalam panti asuhan, alhasil Elvard terbiasa menghadapi anak-anak. Itulah mengapa, secara tak sadar pemuda itu punya titik lemah sendiri jika menyangkut anak kecil.

"Makanlah pelan-pelan, tidak perlu terburu," tutur Elvard mengusap kepala gadis kecil itu.

Setelah menyeimbangkan hatinya, Elvard kembali memaku ke depan. Kali ini dia mulai menjelaskan, "Ada sebuah mansion milik Viscount Gillian, pria itu mati gantung diri di ruang kerjanya karena utang yang menumpuk. Atas seizin Raja, tanah dan wilayah kekuasaannya lalu jatuh ke tangan Castillon."

Cassius dan Sieger sama sekali tidak mengerti kenapa pemuda itu tiba-tiba bercerita hal seperti ini. Sieger ingin memotong tapi dia memperhatikan bahwa Kai tertarik jadi pria itu kembali menahan diri.

"Keluarga Viscount sebenarnya punya sejarah yang panjang, mereka terkenal sebagai keluarga yang turun-temurun melahirkan seorang Spiritualist. Sayang sekali, kejayaan mereka jatuh setelah Viscount terdahulu sebagai anak tunggal tidak memiliki bakat memanggil roh."

Akhir keluarga yang mengandalkan ketenaran dari Spiritualist berakhir seperti yang bisa dibayangkan siapa pun.

Suara rendah Elvard terus berujar, "Wilayah kekuasaan Viscount di Utara kemudian diubah menjadi Kota Winter, kota yang kemudian kita kenal sebagai kota perbatasan antara Castillon dan Havril."

Saat ini, Kerajaan Havril sudah jatuh dan wilayah itu sedang dalam kendali Castillon, sebuah wilayah yang akan menunggu keputusan sang Raja untuk dikelola.

Di masa depan, hasil penaklukan wilayah kerajaan itu akan diberikan sebagai hadiah ulang tahun Putra Mahkota. Wilayah itu kemudian akan menjadi tanah yang tanggung jawab penuhnya dipegang oleh Putra Mahkota. Alih-alih hadiah, Elvard menilai itu hanyalah cara Raja untuk menguji kelayakan putranya dalam mengurus wilayah. Dia ingin melihat bagaimana Putra Mahkota menstabilkan situasi pelik di sana.

Tentu saja, hasilnya jadi sangat buruk karena campur tangan Pangeran Kedua. Putra Mahkota kemudian akan mendapatkan teguran keras dari ayahnya, itulah pertama kali sang pewaris takhta yang tak pernah memiliki kekurangan mulai menampilkan celah untuk dikritik oleh masyarakat.

Elvard menarik napas tenang, saat ini masalah itu bukan bagian yang harus dipikirkannya.

Dia lantas melanjutkan, "Tanah yang pernah ditinggali keluarga spiritualist turun-temurun selama ratusan tahun mustahil tidak memiliki energi alam yang padat. Terlebih, spiritualist pertama di keluarga Gillian merupakan pengendali kayu, salah satu dari lima elemen alam yang langka. Menilik sejarah, bakat keluarga itu selalu memiliki kaitan dengan spiritualist yang menyangkut tanaman. Itulah juga alasan mengapa wilayah itu pernah menjadi lahan yang subur."

Sieger mengernyit. "Mustahil aku tidak menemukan jejak energi alam di sana jika yang kamu katakan itu benar."

"Manusia bisa saja keliru, begitu pula sebuah benda."

"Maksudmu, artefakku salah menilai?" Kali ini Sieger sungguh tak terima.

Elvard menatap pria yang diduganya sebagai pendeta itu. Menurutnya, untuk kualitas pendeta penyembuh, pria itu terlalu menyedihkan. Ketidaksabaran adalah sebuah dosa dalam ajaran Dewi. Mau tak mau Elvard melirik pada Kai yang berstatus sebagai pemimpin sekaligus sosok yang menyewa jasa sang pendeta. Jika itu Elvard, dia akan mengutamakan untuk meminta rekan seperjalanan yang punya tabiat lebih ramah.

[BL] The King's Nightmare (Original Story)Where stories live. Discover now