11: Memulai Perburuan

1K 231 28
                                    

Fyodor menyeringai senang atas pencapaian barunya. Dia baru saja melempar roh tingkat tinggi! Ini harus diapresiasi. Remaja itu tersenyum gembira.

Wen tidak ingin ikut campur jadi dia beralih menaiki anak tangga menuju dek di lantai dua tempat kemudi utama berada. Goro tidak mengikutinya dan mulai masuk ke dalam kabin kapal untuk memeriksa kembali apakah ada masalah atau tidak di bagian mesin bawah kapal sebab mereka harus melalui pusaran air dengan arus kuat. Dua kru tetap menjaga di belakang untuk memastikan kendali mesin penggerak tetap stabil.

Keheningan yang tenang melingkupi mereka. Deburan ombak terdengar sesekali seiring angin lembut yang menerpa wajah Elvard. Duduk atas kapal, Elvard membiarkan tudung jubahnya terbuka.

Sejam kemudian, Goro ke luar dari kabin dengan membawa tombak-tombak yang tajam. Dia menaruhnya ke atas dek, dentingnya bergema. "Ini untuk perlindungan diri," tawanya atas tatapan tanya yang dilayangkan oleh Fyodor.

Mereka adalah nelayan biasa dan meski orang-orang ini berniat memburu binatang magis, tetap saja tidak ada kepastian apakah mereka mampu melindungi para nelayan saat sibuk dengan binatang magis.

"Pusarannya sudah dekat, Tuan!" seru Wen dari kemudi di lantai dua kapal.

Elvard menepuk pelan kepala mutan itu. "Permisi sebentar," ujarnya berdiri setelah mutan itu tidak lagi bersandar padanya.

Goro memperhatikan bagaimana lelaki yang berlaku seperti pemimpin kelompok kini berdiri di tengah kapal. "Istvan, Fyodor, mundur ke belakang," perintah Elvard.

Istvan masih sangat pusing dan mual tapi dia sudah mulai lebih tenang dibanding saat pertama kali. Pemuda itu berdiri perlahan dan dengan patuh berjalan ke belakang kapal, menghampiri Fyodor serta mutan dan nelayan bernama Goro yang menepikan diri.

Elvard menarik napas, dia bisa merasakannya sekarang. Limpahan energi alam yang semakin kuat. Dia tidak tahu ada apa yang terkubur di kedalaman laut hingga mampu mengundang kedatangan binatang magis tapi ini akan berbahaya jika tidak segera disingkirkan. Siapa yang tahu apakah benda itu dapat memanggil lebih banyak lagi binatang magis.

Dari dalam cincin penyimpanannya, Elvard mengeluarkan seluruh bahan yang awalnya dia rencanakan untuk memanggil Roh lain. Sayangnya, rencana itu terpaksa berubah karena impulsif Astrapi. Dia menghamburkannya begitu saja di sekitarnya dan mulai menarik kertas perkamen untuk menggambar lingkaran pemanggilan. Elvard menggigit ibu jarinya, membiarkan darah mengalir ketika dia menggambar lingkaran itu menggunakan darahnya sendiri.

Lalu dia merobek perkamennya sembari mengujarkan mantra sihir pemanggilan dalam bahasa kuno.

Fyodor dan lainnya tidak tahu apa yang Elvard gumamkan tapi mereka bisa menyaksikan bagaimana lingkaran sihir mulai terbentuk di atas kapal yang mengarungi laut. Di saat selanjutnya, semua bahan yang Elvard hamburkan hancur perlahan menjadi bubuk emas dan melayang di sekitar lelaki itu.

"Ini ... pemanggilan roh?" Fyodor kagum atas apa yang disaksikannya. Ini adalah pengalaman pertama baginya melihat Spiritualist memanggil roh.

Namun, sejauh yang diketahuinya, tidakkah konon melakukan pemanggilan itu sangat sulit? Tidak ada kepastian apakah pemanggilan itu dapat didengar atau ada roh yang berkenan menjawab, itu sebabnya orang-orang selalu berupaya melakukan pemanggilan di tempat yang mereka rasa sangat bersih, mewah dan suci untuk menghargai keberadaan roh tersebut.

Sepertinya itu tidak berlaku untuk tuan mudanya, Elvard tidak peduli apakah itu kapal, lautan, daratan ataukah hutan sekali pun, baginya setiap pemanggilan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Istvan bersandar ke pintu kabin. Embusan angin mendadak mengencang dan semua itu berpusat pada Elvard.

Jubah Elvard berderak liar seiring dia mengeluarkan sebuah belati untuk menyayat telapak tangannya agar darahnya mengalir jatuh ke lingkaran sihir yang menyala. Bersamaan dengan itu, Elvard menyatakan niatnya, "Pada keagungan Roh dalam naungan keabadian Mistletoe, saya Elvard Draco Castillon melalui kontrak darah, memanggil sosok agung yang berkenan mendampingi saya melalui jalan tanpa kedamaian yang saya tempuh. Lautan adalah saksi saya dan akan saya persembahkan kemuliaan dunia ini pada Roh yang berkenan menjawab panggilan saya."

[BL] The King's Nightmare (Original Story)Where stories live. Discover now