"Oke, karena ini dare or dare, jadi gue mau kasih tau sistemnya sedikit ke kalian. Jadi nanti, dare yang pertama gue yang menentukan. Selanjutnya, dare akan dibuat oleh orang yang terkena dare dari gue pertama tadi. Begitu seterusnya. Ngerti nggak?"

Semua anak kelas mengangguk paham. Setelah penjelasan dari Sera itu, maka dimulailah permainan dare or dare mereka. Sera terlihat berpikir sejenak untuk menentukan dare yang tepat di putaran pertama permainan mereka ini.

"Dare apa yang lo kasih, ketua? Cepat sedikit!" kata Jaja tak sabaran.

Sera berdehem setelah menemukan dare yang cocok. "oke, untuk orang pertama yang menerima dare ini, gue kasih dia dare ..." Sera menyela kalimatnya sendiri. "dance freestyle di tengah lingkaran, di depan kita semua!" seru Sera.

Anak kelas mulai tidak sabar siapa kiranya orang yang menerima dare keren dari ketua mereka itu. Lalu Sera segera memutar botol minumnya dan botol itu berhenti tepat di depan Ezekiel, cowok yang menduduki peringkat ke delapan yang khas dengan headphone putihnya itu. Ah, sepertinya botol itu menunjuk ke arah yang benar sekarang.

"Yahh, Ezekiel mah udah pasti bisa freestyle!!" seru Giu. Yang lain mengangguk setuju. Sementara Ezekiel langsung saja berdiri dan menyetel musik di ponselnya dengan speaker kecil yang dipinjamkan Alma.

Musik yang mengalun dan gerakan keren dari Ezekiel membuat anak kelas bertepuk tangan. Pertunjukan yang berlangsung selama tiga menit itu cukup membuat anak kelas puas. Mereka tahu Ezekiel pandai di bidang itu, tapi mereka juga kagum ketika melihat Ezekiel menari langsung di depan mereka. Menurut mereka, itu benar-benar keren.

"Wow!! Kenapa lo nggak daftar jadi idol kpop aja, Kiel?!" usul beberapa gadis yang tadi bertepuk tangan paling semangat. Sementara Ezekiel yang masih ngos-ngosan karena lelah, hanya terkekeh saja sambil menggaruk belakang kepalanya. "hehe bisa aja lu," celetuk cowok itu seadanya.

Sera mengudarakan dua jempolnya saat Ezekiel melihat ke arahnya. "gimana, ketua? Bisa gua lanjut?" tanya Ezekiel. Sera mengangguk mempersilakan.

Kemudian Ezekiel memegang botol itu, tapi sebelumnya, cowok itu tersenyum licik. "Kali ini dare dari gua nggak main-main," katanya membuat anak kelas bersiap mendengarkan dare apa yang akan Ezekiel lontarkan.

"Gombalin cewek atau cowok yang lewat di depan kelas kita sampe mereka senyum!" seru Ezekiel dengan senyuman jahilnya. Seketika suasana kelas menjadi ricuh karena ada beberapa anak yang keberatan dengan hal itu. Tapi karena permainan mereka sudah dimulai, mereka tidak bisa kabur atau mengundurkan diri.

Botol yang Ezekiel putar berhenti tepat menunjuk ke arah Desy si bendahara kelas. Gadis yang dikenal dengan kacamata hitam imut yang selalu ia pakai itu, mendongak pasrah. Ezekiel menghampirinya. Semua anak kelas tahu Desy memang cewek yang galak tapi tak pernah sekalipun mereka melihat Desy bersikap lembut pada anak lelaki di kelas.

Menagih hutang uang kas saja alpha centauri tahu Desy segalak apa. Bagaimana bisa Desy bersikap lembut sedikit dan bahkan menggombal di depan cowok yang tidak ia kenal? Mustahil jika dipikirkan. Tapi Ezekiel terkekeh geli ketika cowok itu sudah berada di hadapan Desy.

Ezekiel mengulurkan tangannya, berniat membantu Desy berdiri dari duduk. Tapi cewek itu buru-buru menepis tangan Ezekiel.

"Des, lo kalo nggak sanggup boleh mundur. Tapi bayar denda seratus ribu buat masuk duit kas kelas!" usul Ezekiel. Yang lain tertawa tapi Sera buru-buru menyuruh mereka untuk diam lagi.

"Heh jangan ngeremehin gue ya lo pada! Liat aja, gue bisa kok ngelakuin tantangan itu. Kecil," ujar Desy sambil sibuk merapikan kacamatanya. Gadis dengan tubuh imut itu berjalan cepat keluar kelas untuk mencari mangsanya.

Alpha CentauriWhere stories live. Discover now