BAB I : The Wine Girl

16 1 0
                                    

Sekitar Satu Bulan sebelumnya Johan Berada di Negri Pencakar Langit, Khalifa, yang membentang dari timur sampai ke timur laut dataran utama yang dimana itu adalah sebuah negara terluas berdasarkan perhitungan dalam luas daratan, populasi dan kemak...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekitar Satu Bulan sebelumnya Johan Berada di Negri Pencakar Langit, Khalifa, yang membentang dari timur sampai ke timur laut dataran utama yang dimana itu adalah sebuah negara terluas berdasarkan perhitungan dalam luas daratan, populasi dan kemakmuran rakyatnya.

Selain itu Khalifa adalah negara dengan peradaban yang cukup maju, dapat di lihat dari fasilitas infrastruktur mereka, bangunan-bangunan tinggi menjadi pemandangan yang menghiasi kota-kota mereka, tak heran Khalifa di juluki sebagai Negri pencakar langit!

Terlepas dari kemegahan dan kedigdayaan-nya, pemerintahan di Khalifa tak lepas dari intrik-intrik politik, serta perebutan kekuasaan di antara para bangsawan kelas atas.

***

"Haah.... ini sangat luar biasa!" Teriak Johan "Rasanya aku tak pernah di perlakukan seistimewa ini di dalam sebuah Misi" ujarnya kegirangan.

Johan yang baru saja tiba di sebuah Villa mewah di kawasan luar ibukota, milik salah satu Keluarga Bangsawan.

Johan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum bersiap untuk menikmati segala fasilitas yang tersedia di sana.

"Tok.. Tok.." terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar, Johan yang baru saja membaringkan tubuhnya di atas ranjang segera berdiri dan kemudian bergegas untuk membuka pintu.

Johan mulai menarik gagang pintu, dan seketika dari pintu yang terbuka aroma manis seperti anggur segera menyebar ke arahnya, itu adalah aroma menyenangkan dan mempesona yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Permisi.." tampak seorang gadis cantik dengan rambut panjang berwarna ungu gelap tergerai indah sampai ke pinggangnya.

"Haah!" Johan tak begitu mendengarkan ucapan gadis itu, aroma gadis itu telah melelahkan semua sirkuit di otaknya, sehingga hanya jawaban itu yang bisa ia berikan..

"Permisi! Apa aku boleh masuk?" Kali ini Ucapan gadis itu menyadarkan Johan yang tiba-tiba menjadi salah tingkah!

Johan segera mempersilahkan gadis itu masuk. " Villa mewah, Gadis muda yang cantik, ini tidak terlalu berlebihan kan!" Pikirnya.

Gadis beraroma anggur itu menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, namun Johan sama sekali tak meresponnya. Dia malah sibuk memperhatikan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung rambut sembari membayangkan hal-hal kotor yang ada di pikiran nya.

"Ehem..." gadis itu berdehem cukup keras mencoba mengalihkan perhatian Johan. "Apa benar anda adalah orang dari organisasi EVO?."

Johan pun tersadar kembali "Johan Beherit.." seraya mengambil tangan yang di ulurkan gadis itu dan menggenggam nya Ringan. Itu sangat lembut, ia bahkan sampai kagum menyadari bahwa kekenyalan seperti itu bisa ada.

Dengan ringan gadis beraroma anggur itu menekan telapak tangannya sembari berkata..

"Apa kau Cemas, Johan ? Apakah ini pertama kalinya kau memegang tangan seorang gadis?" Ia menutupi mulutnya dengan tangannya yang lain menyembunyikan senyuman jahatnya.

MORNING STAR (one)Where stories live. Discover now