" Three : Haizar mau kemana, sih?"

114 16 3
                                    

Dering notifikasi WhatsApp khusus Caca berbunyi. Caca pun segera mengambil handphone, dan melihat pesan yang di kirim kan oleh Haizar, sang kekasih.

 Caca pun segera mengambil handphone, dan melihat pesan yang di kirim kan oleh Haizar, sang kekasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aaaaaa, Mochii! " Teriak Caca girang saat membuka pintu utama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Aaaaaa, Mochii! " Teriak Caca girang saat membuka pintu utama.

"Ck, pelanin suara lo, njing! Udah malem ini," ucap Haizar sambil menoyor kepala Caca.

Caca mengerucutkan bibirnya, "Gak usah noyor juga kali, Haihai!" kesal Caca lalu memegangi kepalanya.

"Gausa banyak bacot, Cil. Cepetan masuk, pegel nih gue, nih Mochi nya," ucap Haizar memberikan Mochi, kucing lucu itu pada Caca.

Dengan senang hati Caca terima kucing tersebut. "Aigoooo, kamu lucu banget sih, Mo. Hihihi, muach." Caca mengecup kepala Mochi dengan gemas.

"Jangan di kecup! Ntar asma. Mending kecup bibir gue, asem nih." Pinta Haizar sambil memonyong-monyongkan bibirnya.

Pluk!

Keplukan dari tangan mungil Caca di layangkan pada bibir Haizar. "Caca nggak suka! Bibir Haihai bau jigong nya pak Burhan! BA THU DE U, BAU. TA TU DHE I, TAI!!" ucap Caca di akhiri dengan tawanya, lalu berlari meninggalkan Haizar.

"Sialan lo, cil." kekeh Haizar mengikuti Caca dari belakang, sambil memegangi bibirnya yang sempat di geplak oleh Caca.

•• (๑♡⌓♡๑) ••

"Haihaii," panggil Caca yang manja pada sang kekasih.

Haizar mendehem, "Hm, kenapa?" tanya nya.

"Gapapa, hehehehe." Caca nyengir, lalu mengambil Mochi yang berada di meja belajarnya.

Haizar menghela nafasnya panjang. Cewek siapa sih? Pen Haizar tendang, asli.

"Udah, jangan mainin Mochi, sini tidur." Haizar menepuk-nepuk kasur Caca, lalu menidurkan dirinya di kasur yang empuk dan wangi buah tersebut.

Tanpa basa-basi, Caca mengeluarkan Mochi dari kamarnya, dan berlari ke arah kasur, lalu Caca menidurkan dirinya di sebelah Haizar.

Caca memeluk tubuh hangat dan wangi maskulin milik Haizar, sesekali lengan nakalnya mengelus-elus perut kotak-kotak milik Haizar. Haizar tak memperdulikan, malah Haizar suka. Hehehe.

HAIZAR NYA CACA || TOXICLOVE Where stories live. Discover now