Terlalu Darderdor

176 19 0
                                    

***
Januari 2022

Hari Jumat selalu menjadi hari yang dinanti bagi siswa di negeri ini, setidaknya bagi Aliyyah. Hari Jumat adalah hari paling ringan tentu saja selain Hari Sabtu dan Minggu.

Seperti biasa, Hari Jumat hanya diisi dua mata pelajaran. Pelajaran yang cukup ringan dan yah bisa dibilang menyenangkan. Seni Budaya dan Penjaskes.

Jumat itu diawali dengan senam pagi seluruh siswa di lapangan bersama dengan para guru. Beberapa siswa ditunjuk untuk menjadi instruktur di depan sana.

Seperti biasa pula, senam pagi selalu diakhiri dengan acara lulo, tarian khas Sulawesi Tenggara.

Pukul 9.00 tepat barisan senam pagi itu akhirnya dibubarkan. Para siswa diminta untuk kembali ke kelas masing-masing dan menunggu guru untuk memulai pelajaran pertama.

***
Suasana di kelas Aliyyah yang tadinya tenang mendadak heboh ketika..

"Ada yang liat Abidzar ?"
Wahda, salah satu siswa dari kelas 10.D

"Tadi sih katanya mau main voli. Mungkin di lapangan lagi main sama anak-anak." Jawab Aliyyah

Perempuan tersebut nampak gelisah.

"Kenapa sih ?" Tanya Aliyyah penasaran.

"Itu..pacarnya si Sari pingsan"

Aliyyah sedikit terkejut.
Sari adalah kekasih Abidzar. Mereka menjalin hubungan hampir setahunan ini. Aliyyah tau itu, bahkan dirinyalah yang sering meledek Abidzar dan Sari, dulu.

Tak lama sosok pria yang sedang dibicarakan itu muncul dari balik pintu dengan rambut yang setengah basah. Mungkin habis mencuci muka atau mandi karena berkeringat setelah bermain voli.

"Eh..Zar bisa ikut aku gak ?" Tanya Wahda. Abidzar mengernyit bingung.

"Kenapa Wa ?" Tanya Abidzar.

"Sari pingsan dan mau dibawa pulang" terang Wahda

Tanpa basa-basi Abidzar, melenggang pergi begitu saja dari kelas. Berlari meninggalkan Wahda dan Aliyyah.

"Eh, Al aku duluan yah..makasih sebelumnya" Wahda mengucapkan terima kasihnya dan segera berlari menyusul Abidzar yang punggungnya sudah tidak kelihatan lagi.

Aliyyah tersenyum miring. Hahaha..Ia menertawai dirinya sendiri kala memori tentang pembicaraannya dengan Abidzar tempo lalu saat apel siang menyelinap diantara lamunannya.

'tungguin aku Yah..'

Bullshit.

***
Setelah kejadian tersebut Aliyyah lebih kalem dan menjaga jarak dengan Abidzar.

Ia tidak bisa terus-terusan dekat dengan Abidzar. Walau bagaimanapun pria itu sudah punya pacar dan Ia tidak mau jika pandangan orang-orang tentang dirinya menjadi buruk hanya karena Ia terlalu dekat dengan Abidzar.

Abidzar sendiri bukannya tidak menyadari adanya jarak diantara dirinya dan Aliyyah. Ia berusaha untuk memahami gadis itu walau sebenarnya Ia sangat tidak suka berada dalam situasi seperti ini.

Walaupun Ia dan Aliyyah lebih sering berdebat tetapi, Abidzar tidak pernah suka jika ada sosok lain yang menjadi teman berdebat perempuan itu. Ia tidak suka.

Oh iya, di kelasnya Aliyyah mempunyai geng. Mereka ada lima orang. Tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki. Hampir seantero SMA 1 Permata Putih mengenal geng mereka ini. Karena selain kelimanya memiliki wajah yang tampan dan cantik mereka juga sangat berprestasi.

Nova sendiri dia langganan olimpiade Kimia.
Fauziah langganan olimpiade Biologi. Alan langganan olimpiade Fisika dan termasuk atlet basket kebanggaan sekolah. Abidzar langganan olimpiade Matematika, atlet voli juga dan paling jago gambar. Lalu Aliyyah ? Ia kebanggaan sekolah dibidang seni, debat Bahasa Inggris, dan jangan lupa Aliyyah sangat suka belajar tentang kewarganegaraan. Ia sangat tertarik dengan masalah hukum dan politik Indonesia.

Harga Sebuah PercayaWhere stories live. Discover now