18

1.5K 197 29
                                    

Happy Reading!
.

.

.

.

Cklek.

"Dokter!"

Tap tap tap

Sakura berlari cepat memasuki ruangan dan mendekati pemuda yang terbaring lemas di atas kasur.

"Hosh hosh.." Sakura mengatur nafas. "Apa yang terjadi?" Tanyanya panik.

Shisui menghelah nafas gusar. "Itachi-Nii tiba-tiba pingsan. Tubuhnya panas sekali Padahal semalam baik-baik saja."

Sakura melihat Itachi yang memejamkan mata dengan kening mengerut dan keringat bercucuran. Sakura meringis menyentuh dahi pemuda tersebut. "Panas sekali!" Gumamnya khawatir.

Sakura segera membuka tas dokter, mengeluarkan stetoskop untuk mengecek suara detakan jantung. Memasukkan termometer ke dalam mulut Itachi. Keringat sebesar biji jagung menetes di keningnya saat melihat angka yang tercetak. "40 derajat Celcius!"

Sakura mendengus tak percaya. "Diluar dari kata normal, bahkan sudah melebihi 36 sampai 37 derajat. Ini demam tinggi! Perlu penanganan serius."

Sakura menoleh kebelakang. "TOLONG AMBIL AIR HANGAT!" Teriaknya pada pelayan disana.

"Baik!" Para pelayan langsung berhamburan.

Sakura segera mengikat rambutnya. Dia mengambil set infus dan menarik tiang penyangga untuk di gantung tabung cairan. Setelah memasukkan kateter intravena ke pembuluh darah Itachi, Sakura menyalurkan obat dengan menyuntik cairan Paracetamol di tabung infus.

Sakura menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan berusaha bersikap tenang.

"Ini air hangatnya Dokter!"

Sakura menoleh ke arah pelayan sambil tersenyum. "Terimakasih." Balasnya mengambil wadah tersebut. Dengan gesit Sakura mengompres dahi Itachi.

Pandangannya menerawang. Pembicaraan di rumah sakit bersama Gaara kemarin mulai tergiang.

"Sebenarnya, tingkat keberhasilan operasi katup jantung cukup besar. Sekitar 98 persen. Namun, perlu diingat bahwa operasi tersebut juga punya berbagai macam efek samping."

"Efek sampingnya bermacam-macam seperti Perdarahan, infeksi, penggumpalan darah, stroke, serangan jantung, aritmia, pankreatitis, pneumonia dan gangguan pernapasan-"

"-Dan juga kematian!"

Deg.

Sakura menegang. Dokter cantik itu mengeluarkan notebook kecil dari saku jas dan menulis permasalahan yang dianalisis untuk mencari hipotesis sementara. Coretan-coretan mulai memenuhi kertas.

"Aneh sekali." Bisiknya lirih. Sakura mengetuk-ngetuk pena di dagunya berfikir keras.

"Apa terjadi sesuatu ibu Dokter?"

Sakura tersentak. "Ah. Shisui!" Serunya kaget. Dia baru menyadari kehadiran pemuda tersebut di dekatnya.

Sakura menggeleng "Tidak apa." Jawabnya tenang. "Aku hanya heran. Bagaimana bisa tuan Itachi mengalami demam tinggi secara tiba-tiba?"

"Aku juga tak tau." Shisui mengedikkan bahu. "Intinya kemarin Itachi-Nii baik-baik saja. Tadi pagi Aku sempat melihatnya sarapan seperti biasa sebelum keluar. Namun belum beberapa jam, dia sudah tak berdaya."

"Begitu yah." Sakura memperhatikan Itachi yang mulai berhenti mengerutkan kening. Sepertinya efek obat sudah bekerja. Tak ingin mengganggu, dia mengajak Shisui duduk di sofa tak jauh dari ranjang.

Dokter Sakura [END]Where stories live. Discover now