17

1.3K 195 19
                                    

Happy Reading.
.

.

.

.

"Sasuke-Sama datang, Membungkuk!"

Sreek.

Beberapa orang berjas hitam yang tadi menunggu di depan gedung klub bar berjejer memberi jalan untuk pemuda yang baru saja dibukakan pintu mobil.

Bisikan kagum perempuan langsung terdengar. Mereka semua memekik juga merona hebat terpesona melihat paras rupawan serta tubuh tinggi tegap pemuda tersebut. Namun tak ada yang berani mendekat karna diapit banyak pengawal.

"Oyy Sasuke!"

Tap.

Pemuda itu berhenti melihat lelaki dewasa berambut putih melambaikan tangan padanya. Tanpa menunggu, Sasuke melangkah ke arah orang itu.

"Akhirnya datang juga!"

Dua perempuan cantik yang tadi mencumbui lelaki tersebut cekikikan mengedipkan mata menggoda ke Sasuke.

Sasuke nampak acuh. Dia duduk di sofa sambil bersidekap dan menutup kelopak matanya.

"Kedatanganmu luar biasa yah. Kau membuat para wanitaku berpaling."

Sasuke tetap memejamkan mata tak peduli.

"Mau rokok?"

"Tidak."

"Jangan kaku begitu padaku!"

"Aku tidak merokok."

"Wahh!" Jiraya bertepuk tangan dengan heboh. Seolah ini adalah hal yang sangat langkah untuknya. "Uchiha memang luar biasa yah?"

"Hm."

"Apa kau juga tidak minum-"

"Langsung ke intinya!" Potong Sasuke tegas. "Dimana benda yang kuminta."

Jiraiya tertawa. "Benar-benar anak muda ini. Ayolah, tak ada salahnya mengobrol sebentar padaku kan? Membosankan sekali hidupmu."

Sasuke membuka matanya dan onyx setajam elang terlihat sangat mengerikan.

"Bagaimana dengan Itachi?" Lelaki dewasa itu nampaknya tidak terusik dengan tatapan Sasuke. "Aku sudah jarang melihatnya. Apa dia masih bekerja di firma hukumnya?"

Sasuke hanya mengangguk.

Jiraiya tersenyum miring. "Apa kau masih menjadi budak kakakmu?" Tanyanya memanasi. Tanpa disadari tangan Sasuke mulai mengepal. "Aku masih heran, kenapa kau selalu berpatokan padanya?"

"..."

"Kau adalah pemuda liar yang bebas dan hebat. Tapi kulihat, semua pergerakanmu terbatas. Apa benar?" Jiraya melihat Sasuke yang masih diam tidak terusik.

"Oh ayolah!" Serunya persuasif. "Sekali kali kau memberontak jangan menurut terus! Aku yakin, kau bisa menguasai seluruh aset keluarga-"

Tak.

Sasuke meletakkan gelas di atas meja dengan keras.

Hening. Keadaan yang tadi heboh menjadi sunyi. Bahkan Jiraiya mulai terdiam. Matanya bergerak ke arah pengawal untuk memberi kode siaga.

"Beri aku wine!"

Jiraiya tersentak. "Hahaha." Tawanya terdengar lega. "Tentu saja Tuan muda! Kau membuatku kaget saja."

Sasuke membalas dengan senyum paksa.

"Keluarkan wine termahal. Aku akan memberikan jamuan luar biasa untuk tamu spesial ku ini." Perintah Jiraiya pada pelayan perempuan.

Dokter Sakura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang