OSS #2: Biang Masalah

65 11 17
                                    

HAL pertama yang ingin Bayu lakukan seusai upacara berlangsung adalah-seperti biasa, ngacir ke kantin untuk beli minum demi melenyapkan dahaga sekaligus jajan risol Bu Enin-yang kelezatannya di atas level rata-rata-sebelum kehabisan. Sebagai anggota dari PERPEPESOL (Persatuan Pemuda Pecinta Risol), Bayu menobatkan risol buatan Bu Enin sebagai risol teruwenak yang pernah dimakannya selama hampir 17 tahun hidup. Satu anggota lainnya, Hirlan, juga sependapat dengan Bayu. Habis gimana ya, selain maknyus, ukurannya juga lebih besar tentu dengan isian yang penuh, dan paling utama harganya terjangkau. Bayu tidak mengerti kenapa Bu Enin berbaik hati memberikan harga yang setara pada Lord Risol buatannya dengan risol biasa di luaran sana. Kalau Bayu, pasti sudah mematok harga tinggi. Rasa lezat, ukuran jumbo, juga isi yang tidak pelit seharusnya punya nilai jual yang lebih tinggi.

Bahkan jika dibandingkan dengan risol danusan OSIS kalah jauh. Ibarat langit dan dasar palung mariana. Ralat deh, kita naikkan derajatnya menjadi bagai langit dan daratan kota Jakarta-soalnya terdengar jahat sekali, begitu-begitu Bayu masih punya hati nurani. Kan kasihan orang yang sudah susah payah bikin risol juga anak-anak OSIS yang menjualnya untuk perekonomian organisasi. Walau tidak terlalu sedap tapi tetap saja ada usaha dan waktu yang dikerahkan di balik prosesnya.

Baik, kita hentikan narasi terkait risol ini. Bayu memang sulit mengontrol diri jika menyangkut persoalan makanan berselimut tepung panir itu.

Kembali pada topik utama. Sayang seribu sayang, rencana tersebut gagal terlaksana lantaran ia kudu melaksanakan hukuman yang Bu Ida berikan. Perihal masalah tadi, Bayu lagi-lagi melayangkan protes dan pembelaan diri. Dia menjelaskan kronologi tanpa melebih-lebihkan atau menguranginya. Hasilnya? Dia tetap dapat hukuman. Akibat dari membeberkan segalanya dengan rinci, Bayu sampai lupa mencegah mulutnya untuk tidak membocorkan informasi mengenai tata cara membolos serta tempat di mana para badung biasa bebas merokok seperti yang dirinya ucapkan pada si pemuda kacamata. Lalu karena saat upacara dia tidak memakai atribut lengkap, Bu Ida menambahi hukuman lain padanya. Padahal semua itu gara-gara guru tersebut yang serta merta menariknya ke lapangan-membuat dirinya tak punya kesempatan mengambil topi dan dasi di kelasnya. Tapi mau bagaimana lagi, Bayu cuma sekadar remehan keripik talas tanpa daya untuk melawan. Di tambah wali kelasnya berada di pihak musuh, menyuruh Bayu agar mengerjakan segala hukuman tersebut tanpa protes berlebih.

Hukuman yang di dapatkannya klise-membersihkan toilet kelas 11 jurusannya dan memunguti sampah di sekitar lapangan utama.

"Toliet wanita juga, Bu?"

Pertanyaan nyeleneh Bayu dibalas jeweran maut kemudian. Tapi versi ini lebih parah meski durasi berlangsungnya kurang dari dua detik saja. Daun telinganya bukan sekadar ditarik namun juga diputar sehingga rasa sakitnya luar biasa dua kali lipat. Duh, Bayu kan, cuma bertanya!

Dia tak henti memisuh selama menunaikan tugasnya. Baru menyadari pula ketiadaan si pemuda kacamata (yang ia yakini masih bersaudara dengan slenderman) penyebab kesialannya ini terjadi. Dia pasti dihukum juga kan? Tidak mungkin Bu Ida meloloskannya begitu saja apalagi kalau kasusnya terciduk merokok di lingkungan sekolah.

Bayu akhirnya tidak mengikuti dua pelajaran. Masa bodoh dengan Biologi sebab tugasnya juga belum di kerjakan. Sementara dia sengaja melewatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia-paling malas setelah matematika dan fisika-perkara gurunya punya suara kecil mendayu yang bikin rasa kantuk sering bertamu. Maka, seusai berkutat dengan alat-alat kebersihan serta sampah-sampah juga melapor bahwa urusan perbudakkannya telah terpenuhi, daripada kembali ke kelas untuk mendengarkan penerangan materi sang guru yang lebih seperti sedang mendongengkan anak kecil agar tidur, Bayu memilih menuju ke kantin saja. Mengambil start lebih awal untuk menyantap jajanan di sana. Ah, risol sayang, tunggu Bayu!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Sparkling SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang