Gila beneran

214 24 1
                                    

Jiho yang tahu harus berbuat apa memilih untuk pergi ke sebuah PC bang dan membalas semua jualan-jualan palsu yang mengatasnamakan rekening miliknya. 

Diambang keputusasaan Hyung Seok yang akhirnya menemukan Jiho menepuk pelan pundak Jiho agar tidak kaget.

"Aku minta maaf itu bukan barang milikku." Reaksi Jiho yang berteriak membuat Hyung Seok ikut terkejut.

"Jiho tenang dulu ini aku Hyung Seok." Jiho mendongak dan melihat Hyung Seok yang terlihat khawatir dengan kondisinya.

"Hyung Seok - a." Jiho menatap Hyung Seok dengan tatapan yang berkaca-kaca dan memeluk Hyung Seok sambil menangis.

"Tenang dulu oke ceritalah apa yang terjadi." Hyung Seok menepuk-nepuk punggung Jiho memberikan kekuatan.

"Aku kan membuatkan rekening untuk temanku Yung Hoon dan ternyata dia menjualnya ke orang dan orang itu menggunakan rekeningku untuk melakukan transaksi bodong. Sekarang semua orang menyerangku apalagi transaksi yang terjadi sudah ratusan barang. Aku mencoba melapor dan melakukan segala cara tapi karena ini akhir pekan jadi tidak ada yang bisa membantu." 

Hyung Seok yang mendengar cerita Jiho jadi teringat akan bisnis ilegal milih Yohan.

"Tenang dulu Jiho kita pikirkan bersama-sama oke jalan keluarnya."

Jiho yang emosinya lagi bercampur aduk berteriak ke Hyung Seok melepaskan semua emosinya beranggapan bahwa semua ini terjadi akibat apa yang dilakukan oleh Hyung Seok.

"Tenang. Apa kamu juga bisa tenang Hyung Seok kalau ini terjadi padamu. Kamu sih enak punya segalanya jadi siapa yang tidak akan percaya. Kamu itu perfect sedangkan aku? Kalau memang kamu berteman tanpa pamrih harusnya kamu juga mengajakku bukan menjadikanku anak buahmu." 

Setelah puas berteriak mengeluarkan semua isi hatinya Jiho berlari entah kemana sampai di sebuah gedung terbengkalai. Jiho beranjak ke lantai paling atasnya dan berniat untuk loncat. Namun, keberanian yang dimilikinya tidak sebanyak itu membuat dirinya duduk termenung.

Di sela-sela itu Jiho melihat notifikasi masuk dari Yung Hoon yang mengajaknya untuk main di tempat baru seperti tidak ada masalah membuat Jiho sangat dendam.

Jiho menuju tempat Yung Hoon sambil membawa sebuah pisau yang dia beli di supermarket sebelumnya.

"Jiho kamu datang." Sapa Yung Hoon ceria sambil menyodok bola berangka 8. 

Jiho yang sudah sangat emosi menggunakan teknik Yung Hoon dan kemudian menghunuskan pisaunya sampai terkena ke area mata Yung Hoon. 

"Apa kau masih menganggap aku bodoh. Apa kau masih menganggap aku pecundang?" Teriak Jiho meluapkan emosinya tapi karena terlalu emosi Jiho sampai tidak sadar kalau Yung Hoon sudah siap untuk melakukan penyerangan balik.

Hyung Seok yang juga mau menemui Yung Hoon kaget melihat Jiho yang sudah terkapar tidak berdaya.

"Yung Hoon tenanglah. Kamu mau membunuh anak orang. Jiho pergilah cepat." 

"Kenapa kamu ada disini Hyung Seok." Jiho menatap dan bertanya ke Hyung Seok dengan sinis.

"Jiho ingat kita teman bukan jadi aku akan membantumu." Hyung Seok yang terus menahan Yung Hoon juga merasa kewalahan dan berharap Jiho cepat pergi dari situ. 

"Teman... kamu anak sepertimu menganggapku teman." Jiho dengan senyum sinisnya kemudia mendorong kuat Hyung Seok dan Yung Hoon yang berada dekat jendela sehingga mereka terjatuh dari lantai 4.

TBC

Mafia and Agent ◇Lookism◇Where stories live. Discover now