Penawaran

445 56 0
                                    

"Gila itu tadi susah banget ulangannya!"

"HEEE~~ nanti bagaimana jika di kelas kita yang tidak tuntas lebih dari lima!!!"

"Ya udah nyalin semua buku mat kok susah."

"Seok tadi kamu bisa?"

"Lumayan Zin meskipun ada banyak nomor yang aku sama sekali tidak yakin jawabannya."

"Tapi kamu tetap bisa kan Seok dan terimakasih atas contekannya tadi."

"Tentu saja kita kan teman jadi harus saling membantu lagipula aku tidak mau kalau disuruh untuk menyalin satu buku paket yang setebal itu."

"Lupakanlah ayo ke kantin karena aku sudah dengan pelajaran." Zin mengandeng Mi Jin kekantin dengan Hyung Seok, Jae Yeol, dan Ha Neul yang ikut juga.

Kring.....

"Baiklah anak-anak tadi Lun seongsaenim menitipkan hasil ulangan kalian dan Lun seongsaenim mengatakan untuk menerima konsekuensinya tidak boleh ada yang terlambat." Park seongsaenim memberikan kertas hasil ulangan matematika tadi ke ketua kelas.

Pelajaran berakhir namun hari ini adalah hari dimana Hyung Seok melakukan piket dan beberapa menit berlalu piket Hyung Seok telah selesai setengah namun Hyung Seok merasa lelah dan duduk di kusen jendela yang terbuka lalu Hyung Seok iseng-iseng menyanyikan lagu yang pernah di ajarkan oleh teman terbaiknya dulu.

'Suara siapa itu bagus banget.' Seseorang berperawakan pendek dan gemuk yang biasanya dipanggil babi berlari dan mencari asal suara itu dan setelah menemukannya berdiri di ambang pintu kelas mendengar suara milik Hyung Seok.

Prok prok prok....

'Gilaaaaa aku malu bangettt.' Muka Hyung Seok berubah merah padam setelah mendengar reflek tepukan tangan dari laki-laki di ambang pintu.

"Suaramu tadi bagus banget."

"Hehe terimakasih."

"Omong-omong apa kamu mau tampil di festival denganku nanti?"

'Apa yang sudah kau lakukan Deok Hwa mana mungkin laki-laki jangkung dihadapannya ini mau diakan tampan kaya sedangkan aku.'

"Bukannya aku menolak tapi aku tidak memiliki bakat menyanyi dan bisa saja nanti aku merusak panggungmu dengan suaraku lagipula aku juga tidak terlalu percaya diri."

"Tidak apa-apa...."

Melihat keterdiaman laki-laki didepannya Hyung Seok memperkenalkan diri.

"Namaku Hyung Seok dan kamu?"

"Aku Deok Hwa dan tidak apa-apa Hyung Seok dengan kamu mau menjadi partnerku di panggung nanti sudah menjadi suatu hal yang membahagiakan dan juga jika kamu mau aku bisa mengajarami cara untuk bernyanyi dengan benar."

"Tapi apa kamu yakin Deok Hwa aku tidak pintar menyanyi." Melihat Deok Hwa yang menggangku dengan antusia membuat Hyung Seok tidak berkutik.

"Baiklah mohon bantuannya sampai kita tampil dan nanti kita berlatih dimana?"

"Bagaimana jika dirumahku?"

'Deok Hwa bodoh sudah jelas bukan dia pasti anak orang kaya mana mungkin mau dan mungkin bisa-bisa dia jijik nanti padaku.'

"Tentu saja boleh mau mulai kapan?"

"Kalau hari ini bagaimana kamu bisa Seok?"

"Baiklah namun tunggu dulu aku akan menyelesaikan piketku terlebih dahulu."

.

.

.

TBC


Mafia and Agent ◇Lookism◇Where stories live. Discover now