Lemes

2.8K 205 3
                                    

pagi hari ini Zean merasa jika dirinya sedang tak enak badan, badannya sangat lemas bahkan bibirnya terlihat pucat. Zean memegang dahinya mengecek apakah dirinya benar-benar sakit.

"hadeh, kenapa harus sakit sih" gerutu Zean

Zean tak mau membolos, menurutnya sakit panas seperti ini itu hal biasa lagian jika dia bolos dia akan kena marah oleh ayahnya.

"uhuk uhuk" batuk Zean, badan Zean menggigil

setelah siap, Zean langsung berangkat. ia tak sarapan karena sudah telat.

Zean mengendarai motornya secara perlahan.

🎸🎸🎸

jam istirahat berbunyi tetapi Zean tak beranjak dari tempat duduknya, ia malah tertidur di sana. Zean merasakan pusing yang luar biasa hebat.

"Zen, kantin gak?" tanya Aldo

"Lo aja do, gua mau istirahat bentar" ucap Zean

"Lo kalau sakit ngapain sekolah sih" ucap Aldo

"Lo tau lah kalau gua bilang gua sakit pasti gak di percaya sama bokap gua" ucap Zean

"kejam banget sumpah bokap Lo" ucap Aldo

"yaudah, gua ke kantin dulu ya" ucap Aldo lalu meninggal Zean sendirian di kelas

di sisi lain Marsha baru datang ke kelas bersama teman-temannya.

"eh sha, itu si Zean kok gak ikut JMT ke kantin?" tanya indah

"gak tau kak, dari tadi aku perhatiin dia kayaknya lemes banget gitu" ucap Marsha

"cie cie merhatiin Zean nih ye, udah lah sha confess aja kalau Lo suka dia" ucap kathrina

"iya sha, dia itu kan anak band pasti banyak yang suka sama dia" ucap Ashel

"tapi susah sih ngeluluhin es kayak dia" ucap Freya

"ehem Lo gak ngeliat ada ahli meluluhkan es di sini?" ucap kathrina sombong

"iya-iya yang udah jadian sama bang Gito" ucap Ashel

"kok bisa sih kath, gimana caranya?" tanya Marsha

"gampang, Lo tinggal bikin dia nyaman aja sama Lo" ucap kathrina

"ngomong doang mah gampang" ucap Freya

"ya emang gampang Fre, kalau si Marsha mau ngelakuin" ucap kathrina

"masalahnya, Marsha tuh orangnya pemalu beda sama Lo kath" ucap indah

"Halah biasanya dia juga malu-maluin kak" ucap kathrina

"heh bener-bener ya bokem" ucap Marsha sembari menoyor kepala kathrina

mereka semua tertawa, mereka kembali membahas hal lain. tapi sedari tadi Marsha terus fokus pada Zean yang masih tertidur di mejanya.

"dia kayaknya lagi sakit"  batin Marsha

🎸🎸🎸

jam pelajaran sudah mulai tapi Zean masih saja tertidur, Aldo yang duduk di belakang Zean hanya diam saja membiarkan temannya ini tidur. di sebelah Zean sudah ada roti dan susu yang Aldo beli untuk Zean.

guru yang sedang mengajar di kelas itu juga tak mau membangunkan Zean saat mengecek tubuh Zean benar-benar panas. mereka awalnya mau membawa Zean ke UKS tapi Zean menolak.

"semoga sakit Lo gak parah, besok Lo harus istirahat. sampai Lo datang ke sekolah gua pulangin balik Lo" ucap Aldo

🎸🎸🎸

jam istirahat kedua pun berbunyi, Aldo sekali lagi membangun kan Zean untuk memaksanya ke UKS.

"Zen, ke UKS aja yok. gua anterin" ucap Aldo

"makasih do, gua istirahat di sini aja udah cukup kok" ucap Zean

Aldo menggeleng, ia langsung membopong tubuh Zean dan membawanya pergi ke UKS, walaupun di dalam perjalan menuju UKS Zean terus marah-marah pada Aldo.

"udah Lo di sini aja, ini susu Ama roti Lo, di makan ya biar cepet sembuh. gua mau ke kantin dulu ketemu anak-anak, bye" ucap Aldo lalu pergi meninggalkan Zean di UKS itu

"punya temen kek dia itu kadang jadi anjing kadang jadi malaikat tergantung mood kayaknya sifatnya" ucap Zean

Zean memejamkan matanya kembali untuk tidur tapi tidak bisa, ia masih merasakan pusing tapi dia tidak bisa tidur lagi. Zean menoleh ke kanan dan ke kiri, ia tak melihat seorang pun di sana.

"biasanya kan ada penjaga UKS, ini mana dokternya?" tanya Zean pada dirinya sendiri

tak lama dari Zean mengatakan itu ada seseorang yang datang ke UKS itu. seorang wanita cantik baru saja datang. wanita itu sepertinya terkejut saat melihat ada yang sedang sakit di UKS itu.

"aduh maaf ya kamu jadi sendirian. tadi ibu lagi ada urusan sebentar" ucap wanita itu

"ibu guru baru ya?" tanya Zean

"iya, saya baru 3 bulan di sini. kamu Zean si anak band itu kan?" tanya guru itu

"iya Bu, nama saya Zeandra sarivan" ucap Zean dengan ramah

guru itu terkejut saat ia bersalaman dengan Zean, karena ia merasakan suhu tubuh Zean yang sangat panas.

"kamu panas banget, kamu kayaknya kena demam tinggi deh" ucap dokter tersebut

"iya kah? kalau gitu saya minta obat dari sini aja Bu, biar saya gak perlu beli obat di apotek" ucap Zean

"gak ada obat untuk demam tinggi di sini" ucap guru itu

"apa aja deh Bu, yang penting obat" ucap Zean

"yaudah, saya kasih kamu obat yang bisa membuat kamu lebih baik ya tapi kamu harus tetep periksa ke dokter ya" ucap guru itu lalu mengambilkan obat untuk Zean

"ini diminum ya nanti setelah kamu makan" ucap guru itu

"iya Bu, makasih ya oh iya nama ibu siapa?" tanya Zean

"nama saya Chika Andara, panggil aja Bu Chika, saya guru IPS ngajar anak kelas 11" ucap Chika

"oh berarti ibu tau bang Aran dong" ucap Zean

"tau, itu anak nakal banget ya. sering goda saya" ucap Chika

"emang kalau dia ngeliat cewek cantik pasti jiwa buayanya langsung aktif, hati-hati ya Bu kena jebakan buaya, jangan kemakan sama mulutnya yang manis" ucap Zean

"iya, ini roti sama susu kamu sedari tadi di meja. kamu makan dulu biar cepet sembuh" ucap Chika

"iya Bu" ucap Zean lalu memakan dan meminum susu dan roti yang tadi di belikan oleh Aldo

TBC

Marsha harus banyak-banyak belajar nih kayaknya sama bokem

JANGAN LUPA VOTE

MAKASIH UDAH VOTE

Gitaris (Zeesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang