11. Insiden

3 1 0
                                    

Author pov*

 Minggu pagi, sebuah acara di persiapkan oleh member Shining boys dan SB sebagai salam perpisahan untuk para pemenang event yang telah menyelesaikan tur mereka. Bertempat di taman SB, mereka menikmati jamuan sarapan spesial sebelum berangkat ke Incheon international airport. Meski hanya ada empat member Shining boys yang hadir, tetapi cukup membuat mereka senang, kecuali Cinta. Cinta tampak gelisah, tak nampak sosok pria itu di sana. Siapa lagi jika bukan Kim Jong Hoon.

 "Ada apa, Cin? Mau ke toilet?", tanya Ana sedikit dengan candaan.

 Cinta tersenyum. "Apaan sih kak."

 "Kali aja. Kamu kan dikit-dikit ke toilet."

 "Kayaknya iya deh."

 Keduanya pun tertawa, kemudian Cinta pun bangun dan pergi ke toilet yang berada di lantai dua. Tak lama setelah itu dua orang gadis menyusul Cinta.

 Setelah keluar dari toilet, Cinta tak langsung turun ke lantai satu. Ia ingin melihat-lihat gedung SB untuk yang terakhir kali, karena ia pikir mungkin tak akan bisa kembali ke tempat itu lagi. Tanpa ia tahu, dua orang gadis tadi diam-diam mengikutinya.

 "Aku mau selfie ah, buat kenang-kenangan. Mumpung nggak ada orang.", Monolognya dalam hati sambil mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya. 

 Cinta mengambil foto selfie beberapa kali, lalu ia melihat hasilnya dan tersenyum-senyum sendiri. Ketika ia hendak mengambil foto lagi, tiba-tiba seseorang membekap mulutnya, matanya pun di tutup, Cinta tak sanggup melawan ketika tubuh kecilnya di seret.

 Sementara itu, acara di taman SB telah usai. Cinta yang tak kunjung datang membuat yang lain khawatir karena sebagian dari mereka harus pergi ke bandara sebentar lagi, termasuk Cinta dan Ana.

 "Permisi, Cinta mengirim pesan." Ucap Ana dengan bahasa Inggris sambil menunjukkan ponselnya.

 "Pesan apa itu? Dimana dia?"

 "Aku akan menyusulnya ke atas sebentar."

 "Baiklah. Jangan lama-lama."

 Ana segera bergegas ke lantai dua. Ia setengah berlari mencari letak toilet yang dimaksud dalam pesan yang diterimanya tadi. Pesan itu bukanlah pesan dari Cinta, tetapi dari salah satu gadis yang mengikuti Cinta tadi. Ketika hampir mencapai pintu toilet, dua orang gadis yang sedang tertawa mengejutkannya.

 "Kalian melihat Cinta?"

 Dua gadis itu menatap satu sama lain, kemudian kembali tertawa, membuat Ana mengerutkan kening.

 "Sudah menjalankan rencana?", tanya Ana.

 "Sudah beres." Jawab salah seorang dari gadis itu.

 Cinta yang kini berada di sebuah gudang tak jauh dari tempat ketiga orang itu, sedang berusaha memanggil ketiganya. Apa daya tangannya terikat, dan mulutnya tertutup lakban. Awalnya ia sangat senang ketika melihat jika salah satu dari mereka adalah Ana. Apalagi Ana tampak mendekat ke pintu. Tapi kemudian salah satu gadis mencegahnya, Ana pun berbalik dan menjauh.

 "Kak Ana? Ada apa ini? Apa kak Ana sekongkol sama mereka?", monolognya dalam hati ketika melihat Ana melakukan tos dengan kedua gadis itu, bahkan Ana tampak tertawa. 

 "Enggak, ini nggak mungkin!", Cinta menggeleng, air mata pun menggenang di pelupuk mata. Kakinya terasa lemas sampai ia terduduk di lantai berdebu tebal.

 "Cctv disana benar-benar rusak bukan?", tanya Ana ketika sampai di lantai satu.

 "Aku yakin, karena waktu itu aku sengaja membuang paspor dan visanya di sana. Lalu juga mencoret lipstik di pintu, tak ada teguran apapun bukan?"

My Idol, My AhjussiWhere stories live. Discover now