Delapan

278 34 2
                                    

Putus


Jeongwoo dan jaehyuk terdiam menatap haruto yang sedari tadi bolak-balik. Jeongwoo sedikit risih melihatnya, kenapa tuh orang bolak balik gajelas di kantin. Ya pengen ditanya aja kenapa, kepo lah si jeongwoo.

"Ya! Ruto!" Panggil jeongwoo dengan kencang.

Haruto menengok mencari sumber suara yang memanggilnya. Sampai menemukan jeongwoo yang sedang melambai memanggil, ia mendekat sambil tersenyum linglung.

"Lo ngapain gue liat bolak balik terus, mana bawa makanan banyak bgt??" Kepo jeongwoo melihat tangan haruto yang penuh bawaan.

"Titipan asahi ini" haruto yang membuat jaehyuk melirik ke arah haruto.

"Asahi? Kenapa lagi dia?" Gumam jeongwoo penasaran.

"Biasa, berantem lagi sama jihoon" haruto yang terbiasa menceritakannya.

Jaehyuk hanya diam mendengarkan. Seperti hanya memasang telinganya. Jaehyuk tidak begitu dekat dengan haruto, dekat dengan asahi juga karena satu kelas aja. Walau jaehyuk tau asahi dan jihoon bertengkar karena kejadian kemarin.

"Sekarang dimana anaknya?" Tanya jeongwoo yang sama kayak pertanyaan dibenak jaehyuk.

"Duduk diluar sana, dah ya woo, asahi nungguin gue, bye jae" pamit haruto segera beranjak.

Jaehyuk menyenggol jeongwoo setelah haruto menjauh. "Apa dia gak melapor apa yang pacarnya lakukan?"

"Lapor untuk apa? Orangnya juga bucin, jihoon minta maaf juga dimaafin sama dia walau terulang lagi" jeongwoo yang sebenarnya sudah lelah.

"Mwo ya.. memang bodoh" gumam jaehyuk melanjutkan makannya.

Mereka beranjak setelah selesai makan dan akan pergi ke kelas selanjutnya. Sebelum ke arah kelasnya, mereka sengaja melewati jalan tempat haruto dan asahi duduk, hanya ingin melihat keadaan asahi. Gitu-gitu jeongwoo juga khawatir sm asahi kan.

Jaehyuk juga tidak masalah dengan ide jeongwoo. Toh dia juga kepo keadaan asahi setelah kejadian kemarin deep talknya.

"Oi.." jeongwoo menyapa haruto membuat asahi tersontak kaget.

Bagaimana tidak kaget melihat jaehyuk yang berada di belakang jeongwoo. Asahi sedikit malu jika jaehyuk melihat memar dipipinya lagi.

"Sahi ya, gwenchana?" Jeongwoo menatap khawatir setelah melihat memar dipipinya.

Asahi tersenyum sangat manis sambil mengusap memarnya. "Gwenchana"

"Lo mau tau kabar baik woo? asahi akan memutuskan jihoon" bisik haruto diakhir kalimat.

"Yang bener?? Akhirnya lo sadar sa! Keren! Keren! Gue dukung! Party apa kita pulang kampus?" Jeongwoo antusias.

"Party?" Gumam asahi heran.

"Cih party party, tau duit lo lagi banyak woo, rumah lo aja gas!" haruto yang ikut2an.

"Boleh sih, kemaren papa gue abis beli game baru, gas lah" jeongwoo tersenyum pada asahi.

Gitu gitu jeongwoo juga suka menghibur orang. Walau tidak begitu dekat dengan asahi, tapi mendengar ceritanya dari haruto jeongwoo sedikit iba dan ingin membantu menghiburnya.

Feeling (Jaesahi)Where stories live. Discover now