Tiga

200 33 4
                                    

Berkelahi


"Jihoon lepasin!"

"Kamu kemana abis kelas?!" Bentak jihoon saat asahi sampai di mess.

Setelah asahi makan bersama jaehyuk, dia pergi ke perpustakaan kampus berdiam diri untuk membuang waktu sampai satu pesan muncul dari jihoon memintanya datang ke mess.

Disana hanya ada yoonbin yang hanya bisa diam takut untuk mencampuri urusan orang. Yoonbin juga tau alasan jihoon marah. Sejak jihoon datang ke mess udah marah marah aja sumpah serapah.

"Aku makan.. ji tangan kamu jangan kenceng2" asahi.

"Sama siapa??" Pertanyaan jihoon dengan intonasi yang cukup tinggi.

"Temen kelas aku.. jaehyuk"

"Mwoya? Lo udh gatel ya sekarang?!" Jihoon yang semakin meninggikan intonasinya.

Asahi masih merintih kesakitan karena cengkraman kuat jihoon di pergelangan tangannya. Asahi sempat melirik yoonbin yang jadi saksi bisu tanpa membantu disana. Emang tidak bisa berharap dengan yoonbin.

"Ji.. jangan mu—"

"Apa?! Diajak makan diluar kampus?! Ketawa bareng?! Hal kayak gitu buat kamu keliatan kayak cowo gatel!"

Asahi tidak peduli dengan sumpah serapah jihoon. Dia masih berusaha melepaskan cengkraman jihoon yang semakin kuat.

PLAK!

Asahi terdiam karena tamparan tak terduga. Ia memegang pipinya yang mungkin sekarang merah. Yoonbin yang tadinya acuh mulai menengok, karena mendengar suara tamparan yg cukup kencang. Jihoon melakukan kekerasan lagi ke pacarnya.

"Ah! Shit!!" Jihoon menendang sofa yang ada di dekatnya, pada akhirnya juga genggaman itu di lepas.

"Mwoya igeo?! Sa! Lo gapapa?" Tanya junkyu yang baru saja membuka pintu dan menatap asahi yang memegang pipi kirinya.

Junkyu segera memeluk asahi dan menjauhkannya dari jihoon yang sekarang sedang emosi. Menenangkan asahi karena suasana ruangan menjadi tegang. Yoonbin juga membantu asahi ketika menjadi saksi kekerasan itu.
























"Jelasin ke gue" tanya junkyu pada pria frustasi di depannya.

"Ga ada"

"Lo nampar asahi lagi bangsat!"

"Gue kelepasan jun" jihoon yang semakin frustasi dengan isapan kebulan asap yang dia buang.

"Alah alesan lo kelepasan terus ji! klo emang gabisa tahan untuk gak main tangan sama pacar lo sendiri, putusin! kasian asahi" junkyu melipat kedua tangannya.

"Jun!" Jihoon mengusap wajahnya kasar.

Setelah junkyu menenangkan asahi. Ia langsung menarik jihoon untuk berbicara empat mata dengan apa yang terjadi.

"Dia jalan mesra sama cowo lain?! Makan bareng di luar kampus?? Gue mesti diem gitu?? Dan gue gak bisa mutusin asahi karena gue udh terlalu cin—"

"Bullshit! Kalo cinta lo juga gak akan main tangan dan tidurin cowo lain!" junkyu akhirnya keceplosan.

"Mwo? Jun.. maksud lo.." jihoon yang kini menatap junkyu butuh penjelasan dari perkataannya.

Sekarang malah junkyu yang mengusap wajahnya kasar. Kini menatap kesal teman sedari kecilnya yang sudah hilang arah.

"Ji, gue ingetin kalo lo masih punya pacar, asahi dan pacar lo bukan untuk pelampiasan emosi lo yang gajelas.. oke gue paham klo lo posesif, tapi gak dengan adu fisik sama orang yang gabisa ngelawan lo" junkyu.

Feeling (Jaesahi)Where stories live. Discover now