Chapter 39

5.2K 320 11
                                    

Happy Reading

*
*
*

Kabar kematian kaisar Alexander menyebar luas di seluruh kekaisaran, hampir semua rakyat mengikuti upacara pemakaman kaisar Alexander yang dilaksanakan di kekaisar barat. Ya jasad kaisar Alexander setelah kejadian semalam langsung dibawa ke kekaisara barat, agar bisa di makamkan di sebelah makam kedua orang tuanya.

Sosok pangeran Arvendo hanya menatap datar acara upacara pemakaman kakaknya itu, ia sebenarnya sangat marah ketika Queen menceritakan kakaknya yang hampir saja melecehkan Queen. Bahkan pangeran Arvendo berniat untuk membawa jasad kaisar Alexander untuk di potong-potong dan diberikan pada hewan peliharaanya, yaitu harimau.

Tapi setelah mendengar penjelasan Queen, bahwa kakaknya mempunyai kepribadian ganda, dan yang hampir melecehkan Queen adalah sosok lain dari tubuh kaisar Alexander pun, pangeran Arvendo menjadi sedikit sedih, ingat hanya sedikit. Dan setelah mengetahui fakta bahwa kaisar Alexander membunuh dirinya sendiri agar sosok lain dari tubuhnya juga ikut terbunuh pun, akhirnya pangeran Arvendo tersenyum puas, karena kakaknya sadar diri jika kehadirannya bisa mambahayakan Queen gadis yang ia sangat cintai.

Benar-benar adik ya ehmmm, membangongkan🙂

"Queen ayo kita ke istana" ajak pangeran Arvendo seraya mengulurkan tangannya setelah upacara pemakaman tersebut sudah selesai. Queen yang mendengar suara itupun menoleh ke samping dimana pengeran Arvendo berada, setelahnya ia kembali berbalik menoleh ke kaisar Arlo seakan meminta persetujuan, kaisar Arlo pun tersenyum tipis seraya mengangguk.

"Ayo" Queen mengangguk dan menerima uluran tangan pangeran Arvendo.

Wajah yang sedari tadi hanya datar setelah uluran tangannya diterima Queen, menjadi tersenyum senang. Tanpa kata pangeran Arvendo langsung menghilang bersama Queen menunju istananya. Benar buka istananya? Karena setelah kematian kaisar Alexander, pangeran Arvendo akan diresmikan menjadi seorang kaisar untuk mengantikan posisi kaisar Alexander kakaknya.

_____________

Setelah mengantar Queen untuk beristirahat di kamar. Pangeran Arvendo langsung pergi kembali untuk menemui kaisar Arlo, penyihir Agung Alfred, serta Zerron.

"Bagaimana?" Tanya kaisar Arlo mengenai Queen.

"Queen saya suruh tidur karena dia terlihat kelelahan" balas pangeran Arvendo, sedangkan yang lain pun menghela nafas lega.

"Apa yang kalian akan bicarakan?" Tanya Arvendo

"Kami sepakat siap untuk membagi Queen, dalam artian lain kami tidak masalah jika hanya menjadi salah satunya di antara suami Queen suatu hari" ungkap penyihir Agung Alfred. Karena memang mereka sudah merundingkan hal ini secara matang-matang. Jika mereka tidak memutuskan hal ini, mungkin mereka tidak akan siap jika nantinya Queen hanya memilih 1 diantara mereka. Sehingga membagi bukankah itu justru lebih baik?
Untuk kaisar Arlo sendiri sebenarnya ia berat hati jika harus membagi Queen dengan teman-temannya, tapi karena ada satu hal yang membuat dirinya terpaksa menyetujui itu, dan Queen akan lebih aman jika bersama mereka.

Pangeran Arvendo yang mendengarnya pun menggeram tertahan. Ia tidak mau jika milikknya harus berbagi kepada mereka. Tapi jika ia tidak menyetujui juga. Yang ada akan membuat perasaan dirinya terluka sendiri, karena ia yakin jika Queen pasti akan memilih kaisar Arlo yang sudah lama bersama gadisnya. Dan jika di suruh untuk melawan pun dia pasti tidak akan menang.

Menghela nafas kasar.

"Baiklah, saya menyetujuinya" ungkap pangeran Arvendo terpaksa. Dan semuanya pun bernafas lega.

"Tapi bagaimana dengan Zeus?" Tanya pengeran Arvendo, karena yang ia lihat mata Zeus itu memancarkan sebuah rasa ketertarikan kepada Queen.

"Zeus mengatakan bahwa ia tertarik kepada Queen, tapi dia tidak akan berusaha untuk memiliki Queen. Karena posisi dia yang sudah memiliki permaisuri, tapi dia berjanji akan turut adil dalam menjaga Queen" ujar kaisar Arlo menjelaskan.

Transmigration QueenWhere stories live. Discover now