14

1.1K 207 11
                                    

Happy Reading ^^
.

.

.

.

"Apa yang terjadi padanya?"

Sakura berlari panik. Dia mengambil kucing yang tadi dipegang dengan sangat santai oleh Sasuke dan meletakkan ke rumput halaman.

Hewan berbulu hitam itu terluka parah di bagian kaki dan paha. Darahnya sampai tak berhenti keluar.

"Kau apakan kucing ini?" Sakura lagi-lagi bertanya. "Kenapa sampai seperti ini?"

"Itu kucing Shisui." Jawab Sasuke yang masih berdiri santai di tempatnya. "Aku tak sengaja menabraknya di depan pagar."

Sakura menoleh ke sekeliling mencari sesuatu. Dia kemudian mendogak dan terfokus pada pakaian yang dikenakan pemuda itu. "Boleh pinjam dasimu? Kurasa itu bisa digunakan sebagai pengganti perban. Aku harus menghentikan pendarahannya dengan menekan pembuluh darah."

Tanpa banyak bicara, Sasuke membuka dasi dan memberikan ke Sakura.

"Err.. ja-jasmu boleh kuminta juga?" Tanya Sakura kaku. Yang tentu saja dibalas dengan kerutan bingung oleh Sasuke.

Sakura gelagapan. "Kucing ini harus ditutupi sesuatu untuk menghangatkan tubuhnya."

Sasuke berdecak dan menggeleng. "Biar aku yang urus!" Kilahnya tak terima.

"Kau mau mengurusnya bagaimana?" Sakura melotot garang. "Kucing ini mengalami syok. Lihat! Dia tak memberontak ataupun melakukan perlawanan. Kucing ini perlu dirawat khusus ke dokter hewan sekarang. Masalahnya jam segini klinik sudah tutup. Tidak ada pilihan lain selain memberinya pertolongan sementara."

Sreek.

Sasuke langsung membuka jas asal. Sakura pun mengambilnya untuk menyelimuti kucing malang tersebut hingga tertutup keseluruhan tubuhnya.

"Dia pasti kesakitan." Sakura mengelus kepala kucing dengan lembut. "Bagaimanapun hewan sama dengan manusia. Mereka juga memiliki jaringan syaraf, neurokimia, persepsi dan emosi yang sama, semua itu menyatu ketika mengalami rasa sakit."

"Ah." Sakura tiba-tiba tersentak. "Ini kan kucingnya Shisui yah?" Tanyanya sambil mendogak. "Pasti sekarang, Shisui sudah mencari-"

Deg. ucapan Sakura terhenti. Dia membuka mulutnya, terpana melihat Sasuke yang berdiri menjulang angkuh di sana.

Pemuda itu nampak berantakan dengan kemeja putih dan rambut acak-acakan karena hembusan angin.

Mata Sakura turun, saat kemeja bagian bawah yang terbuka itu berterbangan hingga memperlihatkan celah perutnya.

Blush.

Sakura merona hebat. Gila. Dia disuguhkan pemandangan indah di malam hari.

"Apa yang kau lihat?"

Suara berat itu menyentak, membuat Sakura membuang muka dan menggeleng malu. "Ti-tidak."

Tanpa bertanya lebih jauh, Sasuke mulai melangkah tak peduli.

"Kau mau kemana?" Panggil Sakura heran. "Apa kau akan menelantarkan kucing saudaramu di sini? Tega sekali."

"Simpan saja disitu! Nanti Shisui akan mengambilnya." Balas Sasuke tak peduli.

Sakura mendengus kasar. "Hey!" Panggilnya ketus.

Tap.

Mendengar itu tentu saja Sasuke langsung berhenti. Pemuda itu menoleh kebelakang menatap tajam perempuan yang berani meneriakinya.

Dokter Sakura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang