Chapter 17• Athalla

Start from the beginning
                                    

"Ah! Tuan dan Nona anak kembar, mereka berdua adalah teman nona Ainsy," ujar wanita paruh baya yang tadi menyambut mereka, tersenyum lembut ke arah Ainsy

Ainsy mengucapkan terimakasih pada wanita tersebut tanpa suara.

"Ainsy pergi dulu ya Bun, nanti teman Ainsy nunggu lama," ujar Ainsy

"Iya hati-hati."

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Bunyi pintu terbuka membuat Ainsy mendongakkan kepala nya, menatap Athalla yang sudah berada di hadapannya.

"Masuk."

Secara spontan Ainsy masuk ke dalam apartemen tersebut, berdiri di belakang Athalla, menatap bodyguard tadi dengan pandangan ngerih.

Sebenarnya Ainsy sedari tadi cukup ngerih melihat bodyguard yang cukup banyak memenuhi lantai ruangan ini.

Ainsy kira apartemen Athalla seperti apartemen biasa, tetapi dugaan nya tidak lah benar setelah pintu lift terbuka, banyak bodyguard yang berjaga di pintu apartemen cowok itu, jumlah nya sepuluh? Dua puluh? Entahla Ainsy tidak dapat menghitung itu, yang pasti banyak dan memiliki wajah sangar.

Athalla menutup pintu apartemen nya, berbalik menatap Ainsy yang masih melihat ke arah pintu apartemen nya.

Gadis itu mendongak, kini pandangannya berubah menjadi benci. Tatapan tajam dengan kening yang sedikit berkerut membuat Athalla mengangkat sebelah alisnya.

Masih teringat jelas di ingatan Ainsy ketika Athalla mengucapkan syarat yang di luar akal sehat Ainsy sendiri, Athalla bak om-om cabul yang mencari kesempatan dalam penderitaan orang lain.

Ainsy tentu saja tidak bodoh, setelah esok hari dia akan segera keluar dari apartemen ini dan mencari rumah kontrakan untuk dia dan adik panti nya. Dan untuk cowok ini, Ainsy akan menjauhi nya sejauh-jauhnya.

Mengingat dia harus menyerahkan tubuh nya pada Athalla membuat Ainsy sungguh jijik, dia akan berusaha semaksimal mungkin agar Athalla tidak menyentuh nya malam ini.

"Apa yang kamu lamunkan sayang?" Tanya Athalla menundukkan kepala nya sejajar dengan Ainsy, meninggalkan beberapa senti pada jarak di antara wajah mereka

Ainsy sontak saja menjauhkan wajah nya, begitu terkejut dengan aksi Athalla. Bahkan gadis itu sampai mundur dua langkah dari tempat nya.

"Ga ada."

"Ku dengar kamu belum makan, makan dulu, lalu bersihkan diri," ucap Athalla yang di turuti Ainsy

Sejauh ini cowok itu tidak meminta hal yang tidak-tidak, dan Ainsy akan berperan seperti gadis penurut. Ainsy merogoh kantong nya diam-diam memastikan obat tidur yang tadi dia beli tidak terjatuh.

Ainsy memakan, makanan yang tersaji di depan mata nya. Cukup menarik dan menggiurkan, tetapi mengingat pada siapa Ainsy makan malam membuat mood cewek itu memburuk.

"Makanan nya ga enak?" Tanya Athalla ketika melihat Ainsy menghentikan kunyahan nya

"Gue cuma ga nyangka, Lo cowok berengsek yang nyari kesempatan di atas penderitaan orang," ujar Ainsy secara blak-blakan

Athalla tersenyum tipis mendengar ucapan Ainsy, cowok itu menopang dagu nya, mengusap rambut Ainsy dengan hati-hati, membuat Ainsy menepis kasar tangan Athalla.

ATHALLAWhere stories live. Discover now