Enam!

5 2 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Tangan Hailey yang memegang buket bunga terasa lembap dan gemetar. Sepanjang berjalan menuju altar, perasaan gugup menyiksanya. Padahal di sini bukan dialah yang akan menikah. Tapi, gara gara Cord, batin Hailey saat melihat lelaki itu berada tepat di samping Levan, hidupku berubah tak tenang. Seperti diteror!

Sesampainya di altar, Hailey mengambil posisi. Di sampingnya ada Jules, lalu Sarah dan Karin menyusul di belakangnya. Melodi dari orkestra pernikahan mengalun lembut, para tamu yang memenuhi kursi terdiam menunggu. Livina, yang terbalut gaun pernikahan menakjubkan menggandeng tangan ayahnya dan berjalan menuju altar.

Bertapa menyiksa, Hailey mengakuinya dengan berat. Walaupun jelas dia bahagia dalam setiap momen indah yang sahabatnya alami.

"Oh, lihatlah Levan," Jules berbisik.

Hailey dapat melihat lelehan air mata di pipi Levan, lelaki itu praktis terisak saat ayah dari Livina menyerahkan tangan sahabatnya itu untuk digenggam.

"Romantis." Sarah membersit hidung.

"Aku jadi ingat pernikahanku," bisik Karin mengenang.

Hailey menghela napas. Merasa terkucil di antara para sahabatnya. Bahkan, Jules yang tadinya jomblo kini memiliki kekasih. Huh! hidup, hidup.

Lalu, janji pernikahan diucapkan. Livina beberapa kali tersendat tapi mantap hingga selesai. Levan beberapa kali membersit air mata, bahkan salah satu teman yang berada di sampingnya harus menyerahkan tisu. Tapi, janji itu diakhiri dengan indah. Setelah pendeta memberi berkat, Livina dan Levan berciuman.

Tamu tamu bertepuk tangan, bahkan para pendamping Levan memberi suitan yang disambut tawa. Hailey senyum senyum, lalu mengusap sudut mata yang basah saat melihat Levan dan Livina kembali mencuri ciuman di antara sorakan. Saat pandangan Hailey teralih, dia mendapati Cord menatapnya.

Hailey meringis dan merutuk kalau ingat kekonyolannya sesaat lalu. Oh God, bagaimana bisa Hailey berani menjulurkan lidah pada Cord?! Lelaki itu pasti menganggap Hailey konyol dan aneh. Perasaan Hailey sudah tak enak sejak tadi. Bukan tak mungkin Cord akan membalas kelakuannya.

"Kau mengenalnya?"

Pertanyaan Jules membuat Hailey tersentak. Dia menoleh dan mendapati Jules menatapnya kritis, penasaran. "Apa?"

"Lelaki itu, yang pendamping Levan. Dia-" Jules memandang Hailey curiga, "memandangmu sedari tadi. Apa ada yang terjadi?"

"Memandangku?" Hailey melambai dan tertawa gugup. "Itu hanya perasaanmu saja, Jules."

"Oh benarkah?" Jules bertanya nyengir. "Sesuatu terjadi kan?"

"Tidak terjadi apapun."

"Kau tak pandai bohong."

"Apa yang kalian bicarakan?" Tiba tiba saja Karin nongol. Dia menatap Jules dan Hailey bergantian sambil senyum.

Hailey menggeleng, tapi Jules malah menunjuk ke arah Cord. "Kau lihat lelaki itu?" Karin mengangguk. "Dia dari tadi menatap Hailey, apa mungkin sesuatu terjadi?"

Lelang KencanWhere stories live. Discover now