"Kenapa? Cerita yok aku bawain bubur ayam"
"Oke bentar, aku ambilin susu dulu"
Mereka makan diruang makan dengan khidmat sembari mendengarkan Ruby bercerita tentang kemarin malam.
Thea mengepalkan tangannya mendengar penuturan tersebut. Ia sudah tau ini akan terjadi.
Dengan cepat ia menghabis kan susu itu hingga tandas dan membuang muka enggan menatap Ruby yang berwajah sendu.
"Kita pergi ke Jakarta sekarang. Balas dendamnya udah ku susun dengan rapi"
"Oke, aku siap-siap bentar" melas Ruby.
Selepas kepergian Ruby, Thea terlihat mengetik sesuatu di benda pipih nya, dengan wajah merah padam menahan emosi.
"Dasar setan sialan" umpat Thea kesal.
"Ck, masa bodoh lah. Mereka yang udah nyulut api duluan" gumam Thea.
"Thea, ak bawa beberapa aja. Vino udah pergi sekolah, dia gk pulang kemarin nginap dirumah temennya"
"Oke, yuk berangkat"
"Yuk"
Ruby dan Thea berjalan menuju mobil Thea yang terparkir dihalaman luas Ruby.
"Kira-kira jam setengah 10 kita sampe di jakarta"
"Iya, bawa nya pelan-pelan aja"
"Oke, btw di sana lagi ada acara"
"Acara? Acara apa?" Ruby mengusap wajahnya dengan tisu. Dan memperbaiki posisi duduknya dengan nyaman.
"Humm kek ajang kompetisi gitu, jadi kemungkinan tuh cabe sama cowok jelek itu lagi sibuk lomba"
"Hahaha oke oke, gimana rencananya? Balas dendam dengan kecantikan atau hal lain?"
"Dua-duanya sih, pertama kecantikan kedua hal lain"
"Mmm nice juga, ehh bentar aku kabarin adik kesayangan ku dulu"
"Iya"
Thea menghidupkan kartun dilayar mobilnya agar Ruby nya gk kebosenan nanti.
"Hahaha vivin minta dikirimin uang buat jaga-jaga katanya"
"Mana sini biar aku kirimin aja"
"Serius?" Tanya Ruby.
"Iya, mumpung lampu merah mana no rek nya"
"Nih"
Sembari menunggu Thea mengirimi Vino uang Ruby memilih salah satu kartun yang cocok ditonton selama perjalanan.
Ia memilih menonton barbie mermaid tail. Sembari bersenandung ia memoles wajahnya dengan skincare.
"kirim berapa? Jangan banyak-banyak loh" kata Ruby.
"Gk kok, cukup buat kita tinggal pergi setengah minggu mungkin"
Ruby mengangguk tanpa penasaran dengan berapa nominalnya. Ia tak lupa memberitahu jika itu dari Thea dan bukan dirinya.
Beruntung adiknya cepat memahami dan berpesan terimakasih untuk Thea. Thea pun membalasnya dengan riang di pesan suaranya.
"Kalau masih ngantuk tidur aja, ini baru seperempat jalan belum ada setengahnya"
"Iya aman, nanti aja" Ruby masih sibuk mengurusi wajahnya yang kini diberikan moisturizer whitening.
Sampai menunggu kering, ia kembali melihat handphone nya. Ada beberapa pesan dari pria yang membuat ia kecewa kemarin malam.
BINABASA MO ANG
Never Stop Obsessing
RandomSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...
~~~❤️❤️❤️~~~
Magsimula sa umpisa
