32

274 33 4
                                    

JJ/N : JJ lagi  berusaha keras guysss hehe 😅

...

Aku terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Pond.

Dan saat ini aku merasa....sebaiknya aku kembali....

Tapi disisi lain...Phuwin terlihat tidak setuju dengan apa yang akan menjadi keputusanku.

“Terlalu berbahaya, jika kamu kembali Dunk...dan menurutmu apa yang akan terjadi pada Nina?, Jika kamu pergi dan sesuatu terjadi padamu....apa menurutmu Nina akan baik-baik saja?”, Phuwin terus mengatakan hal itu.

Akhirnya aku tidak bisa melakukan apa yang sudah ku niatkan sebelumnya.

...

Di pagi hari

Aku terbangun, sejujurnya aku terus merasakan berbagai keanehan, saat aku bangun aku langsung berjalan keluar kamar, untuk mendapatkan udara segar.

“Ayah...apa menurut ayah....kita akan baik-baik saja?, Apa sebaiknya kita melepaskan Dunk saja?”

 

Aku mendengar percakapan Phuwin

“Phu.. kamu tahu kan konsekuensinya jika Dunk lepas dari kita?, Hidupnya bisa dalam bahaya”

 

“aku tahu ayah....tapi...menurut ayah apakah kita juga bisa terus menyembunyikan kebenarannya?”

 

Kebenaran?

“Aku yakin Joong tidak akan menyerah, dia mulai mencurigaiku”

 

“itu karena temannya juga menghilang, kamu harus membuat orang itu pergi, jangan sampai dia menghasut Dunk lebih jauh”

 

“khrub”

 

“Aku tahu kamu tidak tega melihat Dunk tersiksa karena harus berpisah dengan orang yang dia sayangi, tapi.... kamu juga harus mengerti kita melakukan ini untuk mengakhiri kejahatan ibumu...demi kebaikan kita semua”

 

 

“tapi... kita sudah menggunakan sebuah kebohongan”

 

 

Kebohongan?

Kebenaran?

Sebenarnya apa saja yang disembunyikan oleh Phuwin dan ayahnya?

Kenapa begitu banyak rahasia yang tidak ku ketahui?

Beberapa hari berlalu....aku masih terus memikirkan pembicaraan Phuwin dan ayahnya hari itu.

Aku lalu secara diam-diam pergi ke ruangan tempat Nina di rawat.

Sebenarnya tidak ada larangan untukku ke tempat Nina hanya saja sedikit aneh karena aku harus memberitahu mereka dulu sebelum pergi.

Begitu sampai di kamar Nina, aku perlahan menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum akhirnya aku berhasil masuk.

Aku merasa lega saat melihat Nina masih terbaring disana.

Lalu kebohongan apa sebenarnya yang keduanya sembunyikan?

Disaat aku hampir tenggelam dalam pikiranku, aku tiba-tiba mendengar suara langkah kaki dari luar ruangan, sudah sangat terlambat untukku melarikan diri dari tempat ini, jadi aku memutuskan untuk bersembunyi didalam kamar mandi.

Setelah itu aku membuka sedikit pintu kamar mandi untuk melihat siapa yang datang.

Phuwin, Ayahnya, dan dua orang yang menggunakan seragam khusus Universitas JJ.

“apa yang harus kita lakukan?”

“bagaimanapun....program ini belum 100% sempurna”, ucap salah satu pria itu

“Saat itu dia hampir saja menyentuhnya”

“Tapi anda tidak bisa menyembunyikan  semua ini selamanya”, ucap yang lain dengan serius

“aku tahu....kita harus menemukan yang asli, sebelum Dunk menyadari bahwa apa yang dia lihat sebenarnya hanya sebuah ilusi”, ucap ayah Phuwin

Apa-apaan ini?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Program?

Ilusi?

Mereka harus menemukan yang asli?

Apa maksudnya itu?

Apa yang asli?

Apa yang harus mereka temukan?

“Sepertinya akan sedikit sulit....karena tunangan liciknya sudah membawanya kabur”

“Kita terlambat 1 langkah”

A-apa maksudnya?

Tunangan?

Tunggu!

Jangan bilang.....

Aku melihat kearah Nina lagi....dan....

Zzrttt zrrttt zrrttt

 

Tuuutttttt

 

 

!!!!

 

Nina menghilang

Mereka... Mereka membohongiku!!!

Saat aku akan membuka pintu kamar mandi, sebuah tangan tiba-tiba menarikku mencegahku untuk keluar.

 


Dan orang yang menarik tanganku itu adalah....JOONG!!!

 


 

To Be Continued

FEEL YOUR LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now