Aku pun menonyor kepala Cassandra.

"Aww, demi celana dalam Merlin, itu sangat sakit, semoga dahi mulus-ku ini tidak merah karna kau" rintih Cassandra sambil mengusap dahi nya.

"Kau memang selalu seperti itu jika bertemu laki-laki tampan" sungut Diriku.

"Tapi yang ini memang tampan" Cibir cassandra tidak terima.

"Ya, ya, ya, jadi.. Siapa namanya?"

"Huhhh, kau menonyorku seakan-akan kau tidak penasaran saja, Flo" gerutu Cassandra.

Aku pun terkekeh pelan mendengar gerutuan Cassandra.

"Sorry dear, jadi siapa nama pangeran yang sudah membuat mu jatuh ke dalam pesona nya itu?" Tanya Ku sambil terkekeh di akhir.

Cassandra pun mendengus pelan, dan secara tiba-tiba wajahnya pun berubah menjadi terbunga-bunga.

"Potter, dan Lupin.. mereka tampan, tapi aku lebih suka dengan Lupin, karena dia anak yang cukup manis, ya kan Lottie?" Ujar Cassandra, aku melihat wajah seperti berbunga-bunga.

"Yeah, bahkan kau terlihat sangat menyukai nya, Cassie" ujar Lottie.

"Lottie benar, wajah mu sangat berbunga-bunga ketika menceritakan nya" timpal Azallea.

"Of course, semua perempuan menyukai pria tampan" sungut Cassandra kesal.

"Kurasa itu hanya kau saja, Cassie" timpal Azallea.

Dan akhirnya mereka pun tertawa membuat suasana Kompartemen ramai—kecuali Cassandra yang sudah berwajah masam.

˚ʚ♡ɞ˚

Semua murid yang sudah di seleksi sudah duduk di meja asrama mereka masing masing, kecuali Aku.. aku menjadi yang terakhir di seleksi di antara beberapa puluh atau ratusan murid di angkatan-ku.

"FLORENNCE ANASTASIA SERAVINE"

Aku pun berjalan lalu duduk di kursi Sorting hat, topi itu pun di pasangkan ke kepalaku.

Rasanya wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus, karena di tatap oleh anak-anak di meja asramanya masing-masing.

Aku menjadi yang terakhir di seleksi di antara murid-murid baru di tahun ke satu lain nya.

"Eum.. menarik, masih keturunan veela, Cerdik, pintar, sedikit ambisius, Loyal, pemberani, kembar yang terpilih? this is difficult.. "

"...baiklah, REVENCLAW"

Aku pun tersenyum, lalu bergegas berjalan duduk ke meja Revenclaw, aku duduk di sebelah Charlotte, yang sudah menepuk nepuk tempat di sebelahnya saat shorting hat menempatkan aku di Revenclaw.

Azallea, dan Cassandra di tempatkan di asrama yang sama, yaitu Slytherin, aku sedikit sedih karena harus berpisah dengan, ma twins, tapi itu memang sudah takdir, lagi pula aku dan ma twins memang memiliki kepribadian yang berbeda, jadi wajar saja kami di tempatkan di asrama yang berbeda.

"Untung saja kita memasuki asrama yang sama" ujar Charlotte yang terlihat kebosanan.

"Yeah, kau benar" ucapku sambil menyendokkan Mushroom Risotto lalu memasukannya ke dalam mulutku.

"Berharaplah tahun tahun kita di hogwarts tidak membosankan, Flo" celetuk Charlotte yang tengah memakan croissant dengan di olesi oleh butter.

"Aku selalu melakukan itu, Lottie" ucapku sambil mendengus pelan.

"Sirius masuk Gryffindor"  ucap Charlotte.

"Yeah, aku tau itu, aku tidak habis pikir, kuharap ia tidak di hukum saat pulang, atau pun mendapatkan Howler besok dari aunty walburga, dan uncle orion" ucapku lesu.

"Setidaknya mendapatkan Howler, tidak lebih buruk dari pada di hukum dengan mantra Crucio" imbuh Charlotte yang juga kelihatan sedang resah.

"Yeah, kuakui itu benar" ucapku sambil mendesah gusar.

Dan beberapa menit berikutnya, aku, dan Charlotte  berkenalan dengan anak anak se-angkatan dengan kami, dan beberapa kakak tingkat kami tentunya.

˚ʚ♡ɞ˚








Tbc.

—VallerieeCr: pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Valleriee
Cr: pinterest.


Ket: maaf kan sy karena chapter ini cukup pendek.

𝘼𝙣𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧 𝙙𝙚𝙨𝙩𝙞𝙣𝙮|| 𝙏𝙝𝙚 𝙈𝙖𝙧𝙖𝙪𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙀𝙧𝙖 ||Where stories live. Discover now